Fake Slackers 《BL Novel》

Ekstra [Versi full] 2

[ FAKE SLACKERS ]

01

1:35 pagi.

Yang ada hanyalah suara pengetikan di keyboard dalam ruang belajar. Layar komputer dipenuhi dengan data eksperimen. Dengan cahaya layar, tangan yang bertumpu pada mouse bisa terlihat samar-samar.

Dilihat lagi ke atas adalah setengah dari tali merah, dengan setengah lainnya tersembunyi di bawah lengan baju.

Xie Yu membacanya sekali lagi, memverifikasi bahwa tidak ada kesalahan sebelum menyeret file ke email untuk dikirim.

Tahun kedua universitas ini membuat Xie Yu sangat sibuk. Di tengah-tengah semua itu dia mulai menyesuaikan diri dengan kehidupan 'kantor' 24/7 sebagai mahasiswa kedokteran. Menjelang akhir semester, eksperimen juga baru saja berakhir.

Karena ini adalah proyek yang berlangsung selama setengah semester, datanya sangat tidak praktis, hanya mengaturnya membutuhkan banyak pekerjaan.

Setelah status email berubah dari 'mengirim' menjadi 'terkirim', Xie Yu perlahan-lahan menutup matanya, dan kelelahan akhirnya memukulnya.

Ketika He Zhao masuk dengan remote AC dan selimut, inilah pemandangan yang dia temui: istrinya meringkuk di kursi kantor, kakinya yang panjang menekuk, terlalu malas untuk bergerak bahkan jika dia tidak bisa tidur dengan nyaman.

[T/N: dalam bahasa Cina, istri dapat digunakan sebagai istilah sayang terlepas dari jenis kelamin subjeknya]

Dia menghela napas, dan berjalan, dengan hati-hati mencoba menggendongnya. Tapi begitu tangannya menyentuh pinggang Xie Yu, dia bangun.

Xie Yu menyipitkan mata. dengan dia yang belum terlalu sadar, butuh beberapa saat sebelum dia mengeluarkan kata, "Ge?"

He Zhao: "Apa yang kamu maksud dengan ge, apa kamu tahu jam berapa sekarang, AC-mu masih disetel sangat rendah, apakah kamu ingin mati––——"

Xie Yu sepertinya mengkonfirmasi sesuatu dalam kebingungannya. Detik berikutnya, dia melingkarkan lengannya di pinggang He Zhao, dan membenamkan wajahnya ke pelukan He Zhao.

Seketika semua keluhan He Zhao lenyap.

Hanya pada saat-saat inilah Xie Yu patuh seperti kucing yang berlari dan menggosok kaki celananya, menjilati tangannya setiap kali dia pergi ke sekitar lingkungan. Dia bahkan dengan lembut mengusap wajahnya ke dada He Zhao, dan dengan suara teredam berkata, "Kupikir aku memintamu untuk tidur dulu?"

"Bersikaplah masuk akal, bisakah aku tertidur tanpamu di sana?" He Zhao berhenti, lalu melanjutkan, "......Jangan meringkuk di sini, kembali ke kamar untuk tidur."

Keduanya memiliki jurusan yang berbeda di universitas, dan tidak ditempatkan di asrama yang sama. Saat pertama kali bersekolah mereka mematuhi aturan, dan tinggal di asrama masing-masing untuk sementara waktu. Semester berikutnya mereka berdua mendaftar sebagai pelajar siang, dan menyewa apartemen bersama di dekat kampus sekolah.