Fake Slackers 《BL Novel》

93 : Beban kelambanan terlalu berat

[ FAKE SLACKERS ]

Xie Yu dibangunkan oleh suara listrik yang berisik.

Pukul 6 pagi, Mad Dog sudah berteriak-teriak dengan antusias selama siaran. "Pagi hari adalah saat kita paling energik. Kita tidak bisa malas! Bangunlah, kalian semua. Sambut hari baru dan tantangan baru."

"Para siswa, aku yakin kalian sudah siap!"

Bahkan sebelum Mad Dog selesai, koridor sudah semakin berisik. "Siap, seperti neraka!"

"Ini adalah penyalahgunaan bunga di tanah air kita!"

"Saudaraku, jangan hentikan aku. Aku naik ke sana untuk memotong kabelnya. Aku akan menghentikan siaran omong kosong ini hari ini. Antara aku dan itu, hanya satu yang bisa hidup! Aku tidak bisa terus seperti ini."

Xie Yu memejamkan mata dan beristirahat sebentar. Dia bergerak untuk meraih jam weker di kepala tempat tidur, meskipun biasanya dia hanya membuangnya.

Ketika dia menggerakkan tangannya, dia menyadari bahwa seluruh tubuhnya sakit.

Xie Yu setengah membuka matanya dan hal pertama yang dia lihat adalah wajah He Zhao. Dua orang di atas satu tempat tidur dalam keadaan terjepit dan mereka harus berbaring miring untuk memberi ruang.

He Zhao belum bangun, tetapi tidurnya telah terganggu dan lengan di sekitar pinggang Xie Yu menegang secara refleks.

Tatapan Xie Yu bergerak ke bawah dari wajahnya dan mendarat pada tanda merah samar di tenggorokan He Zhao. Baru sekarang ingatan tentang semalam kembali, sedikit demi sedikit.

......

Dia sendiri yang menggaruk tanda itu.

Xie Yu membenamkan kepalanya di bantalnya dan menutup matanya lagi. Bayangan malam sebelumnya diputar di benaknya seperti film.

Dia tidak memiliki perasaan yang kuat tentang siapa yang berada di atas. Dia pada dasarnya dingin dan jika bukan karena He Zhao -- jika bukan karena dia -- Xie Yu mungkin bahkan tidak memiliki pemikiran seperti ini.

Dan dia terlalu mabuk tadi malam. Meskipun kepalanya sudah jernih, dia tidak bisa mengontrol. He Zhao telah menahannya dan melakukannya.

Ketika Mad Dog memulai topik ke duanya, He Zhao akhirnya bangun. Dia menggaruk kepala dan berbisik, "Pagi. Jam berapa sekarang?"

Xie Yu ingin berkata, 'Diam dan lihat sendiri,' tetapi tenggorokannya kering dan dia tidak bisa mengatakan apa-apa.

Dia memantapkan dirinya, pada akhirnya, tidak mengatakan apa-apa. Dia membuang selimut dan bangun dari tempat tidur. Ketika kakinya yang telanjang mendarat di lantai, dia mengeluarkan desisan dan menarik napas dalam-dalam.

He Zhao tahu bahwa dia agak kasar tadi malam. Tapi Xie Yu keras kepala dan terus menantangnya. "Kau bisa atau tidak?"

Ketika He Zhao akhirnya melakukannya, dia tidak bisa menerimanya. Tubuhnya menjadi tegang. Dia enggan dan tidak mau lalu akhirnya meminta belas kasihan.