Fake Slackers 《BL Novel》

14 : Kamu sangat merindukan teman semejamu?

[ FAKE SLACKERS ]

Kelas 2.3 membuat grup obrolan pribadi.

Hampir setiap kelas membuat grup obrolan pribadi. Maksudnya adalah untuk mencegah guru dan menegakkan kebebasan berbicara. Dalam grup obrolan di seluruh sekolah, semua guru mata pelajaran hadir menyebabkan beberapa hal tidak dapat dikatakan. Beberapa guru bergaul dengan para siswa dan baik-baik saja. Tetapi, seorang wanita paruh baya seperti Xu Xia yang sering sangat keras dan tidak tersenyum, sekilas orang bisa melihat bahwa ada kesenjangan generasi yang mendalam di antara mereka.

Grup obrolan pribadi Kelas 3 sedikit berbeda.

Tidak hanya harus berjaga-jaga terhadap para guru, mereka juga harus berjaga-jaga terhadap dua karakter tertentu yang mendominasi sekolah.

[Anonim A]: ... Aku dengar He Zhao memukuli Yang Wenyuan?

[Anonim B]: Temanku ada di kelas Yang Wenyuan. Dia berkata bahwa dia dipukuli dengan sangat serius sehingga masih terbaring di rumah sakit sekarang.

[Anonim C]: Yang Wenyuan dari Kelas 8?

Grup obrolan pribadi terus mengirim pemberitahuan. Liu Cunhao melihat kata-kata, "Yang Wenyuan," dan adegan dalam ingatannya, yang pernah membuatnya takut hingga getaran di hatinya tumpang tindih bergabung dengan nama itu.

"Jangan memukulku ... aku salah ..."

He Zhao menjambak rambut pria itu dan berkata dengan lembut, "Bukankah aku sudah memperingatkanmu. Bukankah aku sudah memperingatkanmu?"

Yang Wenyuan berlutut di lantai. Dia sangat kurus. Wajahnya dipenuhi jerawat, semua lubang dan benjolan. Lantai keramik toilet tidak bersih dan ada genangan air di atasnya. Dia menangis sambil berkata, "Tolong biarkan aku pergi."

Ketika Liu Cunhao menyuruh He Zhao untuk pergi ke kantor fakultas, Shen Jie sedang berkunjung dari kelas lain. Dia telah menemukan sebuah kursi lalu duduk di samping He Zhao, tampaknya tidak punya kesadaran diri bahwa dia berasal dari kelas lain: "... Hei, kau yang dekat dengan jendela, bisakah kau menutup tirai?"

He Zhao berkata, "Siapa yang kau suruh? Tutuplah sendiri."

Shen Jie berdiri, menutup tirai, dan duduk kembali. Dia akan mengikuti kelas olahraga berikutnya dan sangat bosan. Melihat He Zhao memegang telepon dan tidak meletakkannya, dia bertanya dengan rasa ingin tahu, "Zhao-ge, game apa yang kau mainkan?"

He Zhao mengabaikannya, mencari Xie Yu, dan menunjukkan layarnya. "Ace, buat strategi lain untukku?"

Xie Yu menyampaikan dua kata kepadanya: "Enyahlah."

"......"

Shen Jie sangat ingin tahu. "Izinkan aku melihat. Aku akan melakukannya. Aku akan menemukan sebuah strategi untukmu."