Fake Slackers 《BL Novel》

9 : No.1: jsdhwdmaX

[ FAKE SLACKERS ]

Ketika Xie Yu sampai di rumah, lampu di ruang tamu masih menyala. A-Fang telah mengikutinya di belakang sejak berada di pintu masuk. Dia tiba-tiba berhenti: "Jika kau punya sesuatu untuk dikatakan, katakanlah."

A-Fang melirik ke arah ruang tamu tanpa mengubah ekspresinya, lalu berkata dengan pelan, "Nyonya sedang dalam suasana hati yang buruk sepanjang sore dan tidak makan banyak saat makan malam. Kali ini dia benar-benar marah. Tuan muda kedua, ketika kamu masuk, jangan terlalu banyak bicara dengannya."

Gu Xuelan berada di ruang tamu menonton televisi. Meskipun luarannya dia tampak menjadi dirinya yang biasa, Xie Yu bisa tahu dari belakang kepalanya bahwa malam ini akan menjadi malam yang sulit untuk dilewati.

TV menunjukkan opera sabun klise dramatis: akting yang buruk, plot yang mengerikan. Pemimpin laki-laki memelintir wajahnya untuk menunjukkan rasa sakitnya. "Aku mencintaimu, tapi aku juga mencintainya ... Aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apa. Kau dan dia adalah dua wanita paling penting dalam hidupku."

Xie Yu berjalan, "Bu."

Gu Xuelan tidak mengatakan apa-apa.

Satu-satunya tanggapan adalah suara pemimpin laki-laki yang mengatakan hal-hal yang semakin konyol.

"Maafkan aku." Xie Yu mengalami sandiwara drama TV yang merusak otak dan menundukkan kepala, mengakui kesalahannya. "Pagi ini, aku seharusnya tidak pergi tanpa mengatakan apa-apa."

"Seharusnya tidak pergi tanpa mengatakan apa-apa." Gu Xuelan mematikan TV, lalu menjatuhkan remote ke meja kopi kaca dengan keras. "Apa, apa kamu akan dengan bangga berjalan keluar dari pintu depan? Xie Yu, bukankah sudah kukatakan sebelumnya. Selama liburan ini, aku ingin kamu tinggal di rumah. Jangan pergi ke tempat-tempat yang berantakan. Tugasmu yang paling penting saat ini adalah belajar."

"Bu, kurasa aku berhak memutuskan bagaimana aku menghabiskan liburan."

Suara Gu Xuelan menjadi lebih tajam. "—Apa hakmu? Ketika kamu sudah cukup umur, maka katakan padaku tentang hak. Aku tidak membesarkanmu untuk membiarkanmu menghabiskan waktu seharian, makan dan membuang waktu dan menunggu kematian. Semua yang kamu lakukan sepanjang hari dijalankan di luar. Sudahkah kamu memikirkan masa depanmu? Kamu masih muda. Hal-hal yang tidak dapat kamu pikirkan, ibu akan memikirkannya untukmu. Kamu tidak punya kendali diri yang cukup. Jika kamu tidak dapat melakukan sesuatu, maka Ibu akan berusaha untuk mengawasimu dan melakukannya. Pada akhirnya, itu masih salahku, 'kan?"

Xie Yu terdiam.

Gu Xuelan mengambil nafas dan duduk. Dengan tangan gemetar dia mengambil gelas dari meja kopi. Dia berkata, "Kamu mungkin menyalahkan ibumu sekarang, tetapi di masa depan, kamu akan mengerti. Ibu melakukan semua ini untukmu."

"Aku tahu," kata Xie Yu. "Aku punya rencana sendiri. Setelah ujian universitas, perhatikan dan lihat apakah aku masuk ke Tsinghua atau Universitas Peking."