Fake Slackers 《BL Novel》

46 : Ingin memelukmu

[ FAKE SLACKERS ]

Catatan yang ditinggalkan He Zhao masih ada di meja. Selama belajar mandiri tadi malam, Wan Da telah mengedarkan kertas itu di sekitar kelas, dan semua siswa yang tinggal di asrama telah menunjukkan bahwa mereka tidak dapat menguraikan apa pun. Setelah serangkaian tebakan, mereka tidak hanya tidak dapat mengatakan berapa banyak kata yang sebenarnya ada pada catatan, beberapa bahkan mengira itu adalah skrip tulang.[1]

[1] Naskah tulang Oracle: karakter Cina yang tertulis pada tulang yang digunakan untuk ramalan, dari sekitar 2 milenium SM.

Dibandingkan dengan ini, tulisan tangan He Zhao ketika ujian dapat dianggap sangat teliti. Setidaknya tulisannya hanya jelek, tidak bisa disalahartikan dengan skrip tulang.

Xie Yu melihatnya dan tiba-tiba teringat, lalu melemparkan gumpalan itu ke He Zhao. "Apa yang kau tulis tentang ini?"

He Zhao merapikan catatan itu dan meliriknya. "Tidak kembali sore hari untuk belajar mandiri," dia membacakan, lalu menambahkan, "Kau tidak bisa membacanya?"

"......" Xie Yu benar-benar ingin mendorong kertas di wajahnya.

He Zhao mengagumi catatan itu sedikit lebih lama. "Kenapa kau tidak bisa membacanya? Aku menulisnya dengan penuh perhatian. Lihatlah kata-kata ini ..."

Xie Yu takut He Zhao akan memulai dengan analisis yang luas tentang bakat artistiknya lagi dan berkata, "Baiklah, tutup mulut."

Selain mengumpulkan sedikit energi ketika berbicara dengan Xie Yu, He Zhao entah tidur atau bermain telepon sepanjang pagi. Lao Tang menyuruhnya naik untuk menjawab pertanyaan dan yang dia katakan adalah, "Aku tidak tahu."

"Ada apa dengan Zhao-ge hari ini?" Liu Cunhao dan yang lainnya semuanya menanti untuk mendengar He Zhao menjawab pertanyaan: dia selalu datang dengan kejutan yang tidak terduga. Kelas memang membosankan. "Ada yang tidak beres."

Wan Da melirik ke belakang dan melihat bagian belakang kepala He Zhao. "Mungkin lelah karena bergadang semalaman."

He Zhao membungkukkan pinggang, dahinya di ujung meja.

Dia memegang telepon di tangannya, di antara kakinya, dan mengetuk ruang obrolan. Aku pergi mencari Erlei.

Kemudian dia menghapusnya karakter demi karakter dan melihat kata-kata 'Your Grandpa Jun' dengan linglung.

Lei Jun benar tentang satu hal: tidak peduli apa yang dia lakukan, itu tidak ada gunanya sekarang.

Semuanya sudah terjadi. Karena dia. Tidak ada yang bisa dia katakan untuk mengubah apa pun.

Setelah Erlei menarik diri dari sekolah, ia tidak melakukan kontak dengan siapa pun.

Dia benar-benar marah, pikir He Zhao. Jika itu dia, dia juga tidak akan sanggup menanggungnya.