25

662 71 0
                                    

Warning!!! Typo bertebaran

Happy Reading 🍂

"Hyunsuk udah cocok banget jadi orang tua"

Nana menganggukan kepalanya setuju, gadis itu mengulas senyum diwajahnya. Matanya tertuju pada Hyunsuk yang tengah menggendong bayi yang umurnya sekitar 3 bulan.

"Kalian ga ada niatan punya momongan gitu?"

"Ada cuma kita sepakat buat nunda dulu sekarang tapi kalo dikasih si ya gapapa harus di syukuri kan?"

Wanita paruh baya itu menganggukan kepalanya, tangan keriputnya menggenggam tangan Nana.

"Dia belum pernah ngerasain digendong orang tuanya"

"Bu emang orang tuanya kemana?" tanya Hyunsuk

Pertanyaan Hyunsuk hanya dibalas gelengan oleh pemilik panti asuhan yang tengah mereka kunjungi.

"Seperti kasus sebelumnya, dia ditinggalin gitu aja didepan panti ini dengan kondisi yang baru lahir"

Hati Nana dan juga Hyunsuk mendadak terenyuh saat mendengar perkataan ibu panti tersebut. Mereka tidak habis fikir kenapa ibu dari bayi yang tengah tertidur pulas digendongan Hyunsuk tega membuang bayi lucu itu? Hyunsuk mengelus pelan pipi mungil bayi tersebut.

"Kasian banget kamu, Na kita adopsi dia aja gimana?"

Nana menatap Hyunsuk dengan tatapan terkejut, memangnya Hyunsuk kira mengurus bayi semudah membalikkan telapak tangan apa? Bukannya Nana tidak mau, Nana mau tapi bagaimana jika ia pergi ke 'rumahnya' secara tiba tiba?

"Hyunsuk kamu tau kalo ngurus bayi itu ga gampang, apalagi kita harus izin buat adopsi dia ke keluarga kita dulu, dan kita juga belum ada pengalaman dalam mengurus bayi"

Hyunsuk terdiam, apa yang dikatakan istrinya itu ada benarnya. Ia tidak bisa gegabah, ia harus memikirkan semuanya secara matang.

"Nana bener, kamu harus berfikir secara matang. Jangan terlalu buru buru"

Hyunsuk hanya bisa menganggukan kepalanya pelan. Tatapannya terkunci kepada bayi mungil yang ada didekapannya, Hyunsuk sangat ingin mengurus bayi itu.

Sebenarnya Hyunsuk telah menginginkan untuk segera mendapatkan keturunan tetapi ia memahami bahwa Nana belum siap.

Apalagi setelah apa yang mereka berdua alami membuatnya semakin yakin untuk menundanya hanya untuk saat ini sampai kondisinya kembali seperti semula.

Hyunsuk akan sabar menunggu saat itu yang bahkan tidak Hyunsuk ketahui tetapi tidak apa apa karena Hyunsuk akan tetap menunggu.

"Kak Hyunsuk, ayo main bareng!"

Lelaki itu tertawa pelan, dengan perlahan ia memindahkan bayi mungil yang sedari tadi ada digendongnya kepada sang istri.

"Ayo! Mau main dimana?"

"Taman belakang aja, kita main ini" ucap gadis kecil itu

Menganggukan kepalanya, ia menggandeng tangan mungil gadis kecil tersebut dan berjalan kearah taman belakang panti.

Nana dan ibu panti menyusul Hyunsuk dan anak anak panti yang tengah bermain di taman belakang tersebut. Mereka ikut tersenyum saat anak panti itu tersenyum bahagia ketika tengah bermain dengan Hyunsuk.

"Mereka bahagia banget kayaknya"

"Ibu baru liat mereka sebahagia ini"

"Oh ya?"

Wanita paruh baya itu menganggukan kepalanya. Nana memperhatikan Hyunsuk yang tengah bermain gelembung sabun dengan anak anak panti dengan senyum yang mengembang diwajahnya.

Bisa ia lihat Hyunsuk aura kebapak an ketika tengah bermain dengan anak panti itu.

"Kayak lagi liat suami lagi main sama anak sendiri" batinnya

"Kak kita ga pernah senyaman ini sama orang lain selain kak Hyunsuk sama kak Nana"

"Oh ya? Kenapa gitu?" tanya Hyunsuk

Anak laki laki itu mengangkat kedua bahunya

"Ga tau, apa mungkin karena kak Hyunsuk sama kak Nana udah kita anggap orang tua sendiri kayak ibu ya"

Hyunsuk mengacak rambut anak itu dengan gemas, kemudian merangkul tubuh mungil anak laki laki itu.

"Kalo kalian mau, kalian bisa anggap kita sebagai orang tua kalian"

Perkataan Hyunsuk membuat mata anak panti berbinar.

"Beneran?"

"Iya, kalian bisa anggap kita orang tua kalian" ucap Nana

Anak perempuan yang ada disamping Nana meneteskan air matanya, dan membuat Nana dan juga Hyunsuk terkejut. Nana memeluk anak perempuan itu.

"Pengen peluk juga"

Nana merentangkan sebelah tangannya, para anak panti itu langsung memeluk Nana.

"Kak kita belum pernah ngerasain rasanya dipeluk sama mama, kita cuma bisa ngerasain dipeluk sama ibu sama kak Nana"

Hyunsuk, Nana dan ibu panti menatap sendu para anak anak panti itu.

"Gapapa, kalian kan bisa peluk ibu panti kapan aja, terus kalo kak Nana main ke sini lagi kalian bisa peluk kak Nana. Kalo kalian mau peluk kak Hyunsuk juga gapapa"

"Beneran?"

Hyunsuk dan Nana menganggukan kepalanya dengan senyum diwajah mereka. Para anak panti itu tersenyum dan memeluk Nana dan Hyunsuk secara bergantian.

✨💎💎✨💎💎✨
💎💎💎💎💎💎💎
💎💎💎💎💎💎💎
✨💎💎💎💎💎✨
✨✨💎💎💎✨✨
✨✨✨💎✨✨✨

"

Mah boleh ya"

"Hyunsuk ngurus bayi itu ga mudah, emang kalian bisa apa ngurusnya apalagi kalian ga ada pengalaman sama sekali"

"Ya makanya itu kita bisa belajar parenting, kan mamah juga bisa bantuin Hyunsuk sama Nana"

Ibu dari Hyunsuk itu menghela nafasnya. Menatap menantunya yang duduk disamping sang putra dengan lembut.

"Nana emang ga keberatan kalo Hyunsuk ngadopsi bayi?"

"Nana ga keberatan kok mah, tapi Nana cuma takut ga bisa ngurus dia"

"Mama bisa bantu kalo kamu mau"

"Jadi mamah ngizinin?"

"Mamah izinin lah"

Perkataan sang ibu membuat Hyunsuk mencibir pelan, ketika ia yang berbicara ibunya selalu memberikan berbagai alasan kepadanya tetapi saat sang istri yang berbicara ibunya malah langsung setuju.

Anaknya itu ia apa Nana?

"Kenapa si Suk?"

"Mamah yang kenapa, pas Hyunsuk yang minta izin mamah ngeles mulu, giliran Nana yang minta izin mamah langsung setuju"

"Ya gimana ya, muka kamu itu muka muka ga bisa mamah percaya. Jadi kalo Nana yang bilang Mamah bisa percaya"

Hyunsuk mendelik kesal kearah sang ibu, untung ia sabar beda dengan salah satu sahabatnya yang memang minim kesabaran.




TBC


Insyaallah bakal sering up lagi

My Husband In The Future •• Choi HyunsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang