32

575 67 0
                                    

WARNING!!! TYPO BERTEBARAN

Happy Reading 🦔

Hyunsuk memeluk Nana yang berdiri didepan balkon kamarnya, nampaknya gadis itu masih belum mengikhlaskan kepergian Kenzie dengan keluarga kandungnya.

Kenzie telah pergi dari rumah itu sekitar tiga hari yang lalu, tetapi masih meninggalkan kesedihan bagi Hyunsuk dan Nana.

"Sayang"

Nana hanya berdeham pelan, membalikkan badannya untuk menghadap kearah suaminya, matanya menatap wajah Hyunsuk.

"Kamu masih sedih?"

Gadis itu hanya menggelengkan kepalanya pelan, lalu memeluk tubuh Hyunsuk, menyandarkan kepalanya didada sang suami lalu memejamkan matanya.

"Aku cuma kangen sama dia aja, kira kira dia bisa tinggal dirumah ini lagi ga ya?"

"Kamu berdoa aja, semoga dia bisa tinggal sama kita lagi. Jadi bagian dari keluarga kita lagi"

Hyunsuk mengeratkan dekapannya, tangannya mengelus lembut rambut hitam sang istri.

"Daripada galau gini, mending kita masuk aja terus kita main"

"Hm? Main apa malem malem gini?"

"Ada pokoknya, kamu cukup nikmatin aja"

Gadis itu mengernyitkan dahinya, menatap Hyunsuk bingung tanpa melepaskan dekapannya.

"Apasi? Main apa?"

Senyum miring mengembang diwajah tampan Hyunsuk, lelaki itu menggendong Nana untuk memasuki kamar mereka, perkataan Hyunsuk membuat Nana berteriak nyaring.

"Kita kain kuda kudaan, biar ada baby Choi ditengah tengah keluarga kita"

"HYUNSUK, GA MAU YA"

Hyunsuk hanya tertawa menanggapi teriakan Nana, lelaki itu berjalan kearah pintu yang mengarah ke balkon lalu menutup gorden setelah menutup pintu yang terbuat dari kaca itu.

"Hyunsuk gausah macem macem kamu!!"

"Ssst sayang jangan teriak teriak ntar tetangga denger"





Ke esokan paginya, sepasang suami istri itu masih terlihat nyaman bergelung dengan selimut yang menutupi tubuh mereka.

Saling mengeratkan dekapannya satu sama lain untuk menghalau suhu dingin yang menerpa kulitnya, keduanya nampak kelelahan karena kegiatan semalam.

Mereka benar benar bermain, maksudnya mereka bermain monopoli yang entah kapan dibeli oleh Hyunsuk, jika ada yang kalah maka hukumannya adalah akan digelitiki sampai puas. Jadi itulah penyebab mereka kelelahan karena puas tertawa semalaman.

Jangan berfikir macam macam kalian!

Hyunsuk berhasil mengembalikan senyuman sang istri yang sempat menghilang selama beberapa hari karena kepergian Kenzie dari rumah mereka.

Mengerjapkan matanya berulang kali untuk menyesuaikan cahaya yang memasuki netranya, Hyunsuk menatap Nana yang masih tertidur didalam dekapannya.

Dengan perlahan lelaki itu melepaskan pelukannya itu agar tidak mengganggu tidur sang istri. Ia berjalan kearah kamar mandi untuk membersihkan badannya.

Tidak berselang lama Hyunsuk memasuki kamar mandi, Nana terbangun dari tidur nyenyaknya, ia melirik sekilas kearah kamar mandi ketika mendengar suara air.

"Na?"

Nana melihat kearah kamar mandi yang terdapat Hyunsuk yang tengah menyembulkan kepalanya. Alisnya mengangkat ketika menatap Hyunsuk.

My Husband In The Future •• Choi HyunsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang