2

2.3K 237 0
                                    

Nana yang kini tengah duduk di sofa dengan pikirannya yang melayang entah kemana dikejutkan dengan kehadiran Hyunsuk yang kini merebahkan dirinya di sofa yang diduduki oleh Nana dengan paha Nana yang ia jadikan bantal, Hyunsuk memegang tangan kanan Nana, keningnya berkerut saat tak menemukan cincin pernikahan mereka.

"Cincin kamu kemana? Kenapa ga dipakai?"

Nana gelagapan setelah mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Hyunsuk, ia melirik kearah tangan kanannya yang dipegang oleh Hyunsuk, perempuan itu berdeham pelan sebelum menjawab pertanyaan Hyunsuk

"Tadi aku lepas pas mau mandi, mungkin ketinggalan dikamar"

"Ga juga si, sebenernya sengaja gw lepas karena gw ga tau itu cincin apaan" lanjutnya dalam hati

Nana tidak mungkin berbicara jujurkan karena saat ini tatapan Hyunsuk benar benar sangat tajam ketika lelaki itu tahu jika Nana tidak memakai cincin tersebut, sedangkan Hyunsuk ia bangkit dan berjalan menuju kamarnya untuk mengambil cincin tersebut.

Hyunsuk kembali merebahkan dirinya dengan paha Nana yang menjadi bantalan kepalanya, lelaki itu mengambil tangan Nana dan memakaikan cincin pernikahan mereka dijari manis istrinya.

Ketika cincin tersebut telah terpasang sempurna di jari manis istrinya ia mengecup tangan sang istri tepat dimana cincin itu terpasang.

Hyunsuk menarik tangan kiri Nana kearah kepalanya, Nana mengerti akan kode yang diberikan Hyunsuk ia mengelus lembut kepala lelaki itu.

"Na, kamu tau aku sayang sama kamu, jangan tinggalin aku ya, jujur dengan kamu yang tiba-tiba berubah jadi pendiem kayak gini bikin aku takut kalo kamu bakal tinggalin aku"

Nana bingung harus bagaimana merespon ucapan Hyunsuk, ia tidak bisa menjawabnya karena saat ini Nana masih tidak yakin bahwa Hyunsuk adalah suaminya. Nana juga tidak bisa menjanjikan apa yang Hyunsuk ucapkan karena dirinya yakin bahwa ia akan kembali ke masa dimana seharusnya dirinya berada

"Hyunsuk"

Hyunsuk mendongakkan kepalanya untuk melihat kearah Nana yang memanggil namanya, lelaki itu menaikan kedua alisnya dengan tangan yang masih menggenggam erat tangan istrinya itu

"Kamu beneran suami aku?"

Lelaki itu menghela nafasnya, ia bangkit dan meraih tangan Nana untuk membawanya ke suatu tempat, kini keduanya berdiri didepan figura besar yang menampilkan keduanya tengah tersenyum bahagia dengan keduanya yang memakai pakaian khas pengantin, disana Nana tampak cantik dengan gaun putih yang ia kenakan, dan begitu juga Hyunsuk yang tampak tampan karena ia memakai setelan jas dengan warna yang senada dengan gaun yang dikenakan oleh Nana

Sedangkan Nana sangat terkejut saat melihat figura tersebut karena didalam figura tersebut terdapat fotonya yang tengah dirangkul oleh Hyunsuk dengan memakai gaun pengantin

"Kamu kenapa Na? Kamu ga lucu kalo ngerjain aku kayak gini, kamu kelewatan tau ga sampe-sampe ga ngenalin suami kamu sendiri, kamu masih ga percaya sama apa yang kamu liat? Na aku bener bener suami kamu, buat apa aku ngarang cerita kayak gini? Apa kamu ga inget tahun lalu aku ngelamar kamu? Please stop main main Na"

"Hyunsuk maaf, aku ga bermaksud kayak gitu jujur aku bingung sama keadaan aku yang tiba tiba bangun ditempat yang cukup asing buat aku, dan ditambah kehadiran kamu yang ngaku ngaku suami aku, gimana aku ga bingung"

"Aku beneran bingung sama semua yang aku alami hari ini, mungkin kamu ga bakal percaya sama apa yang aku ucapin tapi aku harap kamu ngerti posisi aku yang-

"Hyunsuk!! Kemana si ni anak dipanggilin dari tadi ga nongol nongol"

Ucapan Nana terhenti ketika ada seorang wanita paruh baya yang berteriak memanggil Hyunsuk, sehingga mau tidak mau Nana harus menghentikan ucapannya, Hyunsuk memandang Nana sebentar lalu lelaki itu berjalan meninggalkan Nana yang masih berdiri didepan figura foto tersebut.

"Kamu ini kemana aja ga nyaut nyaut? Kuping kamu budek apa gimana? Oh atau kupingnya kamu give away lagi sampe sampe kamu ga denger suara mamah?"

Hyunsuk meringis saat mendengar ucapan ibunya, dirinya terlalu larut dengan pembicaraannya dengan Nana sehingga lelaki itu tidak menyadari keberadaan ibunya yang berteriak memanggil namanya di depan rumah

"Ya mamah kenapa ga pencet bel aja si, ngapain juga teriak teriak kek gitu ga cape apa?"

Wanita paruh baya itu menarik pelan kuping putranya, ia menatap tajam kearah putranya itu kemudian tatapannya melembut saat melihat seorang perempuan menghampiri keduanya, sedangkan Hyunsuk menatap malas kearah ibunya dan mengalihkan pandangannya saat matanya tak sengaja bersitatap dengan Nana

"Ya ampun menantu mamah, makin cantik aja kamu nak"

Sedangkan Nana memandang bingung wanita paruh baya yang kini mengapit lengannya dan mengajaknya duduk di salah satu sofa yang ada diruang keluarga

"Mamah ngapain si kesini?"

"Kenapa? Ga boleh gitu mamah main kesini? Lagian kamu aneh aneh aja masa mamah sendiri ga dibolehin main ke rumah anaknya?"

"Bukan gitu mah, kalo mamah datengnya dadakan kek gini Hyunsuk ga sempet siapin makanan buat mamah, apalagi sekarang Nana lagi ga enak badan" jawab Hyunsuk

Dengan cepat ibu dari seorang Choi Hyunsuk itu mengalihkan pandangannya kearah sang menantu kesayangannya itu, dengan cepat beliau menaruh telapak tangannya di jidat menantunya itu

"Kamu sakit Na? Ya ampun mamah ga tau kalo kamu lagi sakit, kalo tau kamu lagi sakit mamah ga jadi kesini, mamah ganggu waktu istirahat kamu ya? Aduh maaf ya"

Hyunsuk meringis dalam hati karena ia membohongi ibunya, lelaki itu hanya membantu Nana yang kini nampak kebingungan saat ibunya datang kerumah yang Hyunsuk tinggali

Nana menatap wanita paruh baya tersebut dengan senyum tipis yang terpatri di wajahnya

"Aku ga papa kok mah, um mamah mau minum apa? Biar Nana yang siapin"

"Ga usah mamah mau langsung pulang aja, kamu istirahat yang cukup jangan lupa minum obatnya biar kamu cepet sembuh"

Nana hanya menganggukkan kepalanya, kemudian wanita paruh baya itu menatap putranya yang sedari tadi memperhatikan keduanya berbincang

"Kamu jangan lupa buat jagain istri kamu, jangan repotin istri kamu terus, mandiri kek kali kali jangan manjaa terus"

Hyunsuk mendengus saat mendengar perkataan sang ibu yang sayangnya itu sangat benar adanya

"Iya, udah tenang aja"

"Yaudah mamah pamit dulu, itu di meja ada makanan sedikit jangan lupa dimakan"

"Mau Hyunsuk anterin ga mah?"

Sang ibu menggelengkan kepalanya saat mendengar tawaran Hyunsuk, wanita paruh baya itu memeluk anak dan menantunya secara perlahan, dan saat ia tengah memeluk Hyunsuk wanita paruh baya itu membisikan sebuah kata yang sialnya terdengar oleh Nana

"Jangan lupa buatin mamah cucu"

Rasanya Nana dan Hyunsuk ingin menghilang dari dunia saat ini juga, wanita paruh baya itu kini memeluk Nana

"Na jangan lupa buatin mamah cucu kembar ya"

Wanita paruh baya itu tertawa pelan saat melihat wajah malu malu putra dan menantunya tersebut, sebenarnya beliau hanya bercanda karena saat itu Hyunsuk dan juga Nana sepakat untuk menunda memiliki seorang putra, wanita paruh baya itu menepuk pelan pundak keduanya setelah berpamitan ia segera keluar dari rumah yang di huni oleh putra dan menantunya

Setelah Hyunsuk menutup pintu rumahnya ia tidak sengaja memandang kearah Nana yang saat ini juga mengalihkan pandangan kearahnya, muka keduanya memerah saat kembali teringat ucapan ibunya

Hyunsuk berdeham pelan kemudian ia berjalan meninggalkan Nana ke arah dapur, sedangkan Nana saat ini tengah mengatur degupan keras jantungnya yang menggila tersebut

"Bisa gila gw kalo lama lama disini"







TBC

My Husband In The Future •• Choi HyunsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang