S•2 - 11

386 47 3
                                    

WARNING!!! TYPO BERTEBARAN

Sorry banget kalo ga nge feel soalnya gw pas ngetik lagi capek banget jadi cuma ngetik ide yang ada di sebagian dari otak gw. Maap banget kalo minggu kemaren gw ga up karena minggu kemaren itu gw PTS sama lagi sakit juga, jadi ga memungkinkan buat up. Gw usahain banget buat up seminggu sekali, entah itu hari sabtu, minggu atau senin. Kalo dari ketiga hari itu gw ga bisa up paling gw bakal up di hari lainnya. Makasih karena udah nungguin cerita ini up gw seneng banget.

Happy Reading 🦔

"Ayo lah kak, lagian kamu itu ga pernah nemenin Mama arisan. Sekali aja ya? Janji deh abis ini Mama turutin semua kemauan kamu"

Nana menghela nafasnya mendengar berbagai bujukan yang ibunya berikan agar ia mau menemani sang ibu pergi arisan.

"Ma aku mau dirumah aja itung itung jaga rumah"

Wanita paruh baya itu menatap datar kearah putrinya yang tetap kekeuh tidak mau menuruti permintaannya.

"Temen-temen Mama mau kenal sama anak cantiknya Mama ini, emangnya kamu dirumah ga bosen apa? Rebahan terus, ngehalu terus, daripada gitu terus terusan mending kamu ikut Mama"

"Ma tapi Nana tuh-"

Baru saja ia akan mengeluarkan alasan lainnya agar ia tidak ikut sang ibu pergi arisan tetapi ibunya baru saja mengeluarkan bujukan yang membuatnya menelan ludah.

"PO album kamu, Mama yang bayar asal kamu ikut sama Mama"

Nana mengacak rambutnya frustasi saat mendengar tawaran sang ibu, ia ingin menolak tapi iming iming album grup kesayangan yang menjadi tawarannya.

"Oke fine, Nana ikut"

Mendengar perkataan putrinya membuat wanita paruh baya itu tersenyum puas. Sebenarnya mudah membujuk putrinya itu tapi ia tidak bisa terus terusan membujuk putrinya dengan album yang harganya tidak murah itu.

"Yaudah sana siap siap, dandan yang cantik siapa tau anaknya temen Mama kepincut sama kamu"

Tanpa mendengar perkataan sang ibu, Nana segera bergegas pergi ke kamarnya untuk mengganti bajunya dan memberikan sedikit polesan diwajah cantiknya.

Nana memarkirkan mobilnya dihalaman rumah yang ia duga itu adalah rumah teman sang ibu.

"Kayaknya belum pada dateng deh Kak"

"Ya Mama si, berangkatnya kepagian"

Wanita paruh baya itu menekan bel pintu yang ada dihadapannya, tidak lama pintu bercat putih itu terbuka dan memperlihatkan seorang laki-laki muda.

Lelaki itu nampak terkejut dengan kehadiran Nana dan ibunya tetapi ia langsung tersenyum kepada wanita paruh baya itu.

"Silakan masuk tante"

Wanita paruh baya itu tersenyum, tangannya menyenggol lengan putrinya yang sedari tadi memperhatikan halaman rumah tersebut.

Hyunsuk yang hendak memasuki dapur langsung bersembunyi dibalik tembok yang menghubungkan antara ruang tamu dan ruang keluarga.

Dahinya berkerut bingung ketika melihat keberadaan Nana yang ada di rumahnya. Sebenarnya apa yang membuat gadis itu berada dirumahnya? Tidak mungkinkan ibunya yang menyeret gadis itu?

Saat matanya menangkap keberadaan adik laki-lakinya dibelakang Nana, ia langsung mengode sang adik untuk menghampirinya.

Sebelum menghampiri kakak laki-lakinya, Hiro sempat meledek Hyunsuk dengan tatapan matanya dan membuat Hyunsuk ingin memukul kepala adiknya.

"Buset ada gebetan lo masih koloran gini?"

Hyunsuk berdecak pelan saat mendengar ledekan yang diberikan oleh Hiro. Mata jernihnya menelisik keberadaan Nana yang tengah duduk disalah satu sofa ruang tamu.

My Husband In The Future •• Choi HyunsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang