WARNING!!! TYPO BERTEBARAN
Happy Reading 🦔
"Na kalo masih mau nangis, nangis aja gapapa" ucap Jihoon
Gadis berparas cantik itu menggelengkan kepalanya dengan senyum tipis yang berhasil membuat hati Jihoon terasa sakit.
"Gapapa kok, lagian kebanyakan nangis juga gak baik kan?"
"Na? Lo kalo mau curhat atau butuh pelukan, lo bisa bilang ke gw. Gw tau kita nggak saling kenal, tapi gw tau apa yang lo rasain sekarang"
Nana menatap Jihoon seolah minta penjelasan kepada lelaki pemilik senyum manis tersebut.
"Dia Olivia, cewek yang tadi sama gw" jelas Jihoon
"Pacar lo?" tanya Nana
Jihoon tersenyum lalu menggelengkan kepalanya dengan tegas.
"Dia temen gw kok temen dari SMA biar lebih jelasnya, lagian gw lagi suka sama cewek si tapi bukan dia kok"
Olivia mengalihkan pandangannya kearah jendela mobil milik Jihoon, hatinya cukup tersayat mendengar perkataan lelaki yang selalu bersamanya.
"Dia juga belum move on dari mantannya Na, jadi kemungkinan gw tuh pelarian dia doang biar dia nggak kesepian" ucap Olivia dengan tawa hambarnya.
Jihoon hanya diam, malas meladeni ucapan temannya, ia beralih menatap Nana yang duduk disampingnya.
"Na nangis aja, jangan ditahan nanti tambah sesek. Keluarin aja semuanya, gw temenin lo disini kalo lo mau lo bisa meluk gw"
"Lo itu perempuan baik-baik yang gak seharusnya disakiti, lo itu cuma harus disayangi, dicintai dan dihargai dengan baik"
Lelaki itu melepaskan sabuk pengamannya dan mendekap tubuh Nana dengan hangat.
Olivia memejamkan matanya seiring dengan hatinya yang makin tersayat melihat pemandangan didepannya.
"Lo kapan liat gw sebagai perempuan Ji? Sampe kapan lagi gw harus nunggu lo ngelupain masa lalu lo?" batin Olivia
"Ji gw gak pantes ya buat bahagia? Kenapa orang yang gw sayangi suka ninggalin gw dan ngasih luka dihati gw?"
"Lo pantes bahagia, lo selalu pantes buat ngedapetin kebahagiaan. Mereka orang-orang bodoh yang cuma bisanya nyakitin lo terus" ucap Jihoon
"Na didalam kehidupan itu pasti ada kesedihan dan ada kebahagiaan"
"Sekarang lo ngerasa sedih karena dia tapi nanti gw yakin lo bakal bahagia karena seseorang yang mampu bikin lo bahagia" ucap Olivia
Diam-diam Jihoon melirik Olivia yang masih menundukkan kepalanya, ia selalu merasakan kesedihan gadis itu semenjak kejadian tadi.
Binar indah di mata itu lenyap digantikan dengan binar sendu didalamnya.
"Maaf Liv tapi gw sayang sama dia"
Jihoon mengetahui bahwa Olivia mempunyai perasaan kepadanya, tetapi ia tidak bisa membalas perasaan itu karena didalam hatinya hanya ada dua nama.
Nana dan mantan kekasihnya.
"Lo kenapa nggak bilang kalo udah punya pacar?"
Hyunsuk menatap Yeri yang tengah memijat pelipisnya, sore ini ia berada dikediaman Yeri untuk membahas permasalahan hubungannya.
"Lo tau nggak? Gw ngerasa bersalah sama Nana karena perkara ini"
"Emangnya lo doang hah? Hati gw sakit ngeliat dia nangis Yer! Bukannya kita udah sepakat buat nyembunyiin semuanya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband In The Future •• Choi Hyunsuk
FanfictionHyunsuk husband series Gimana jadinya kalo lo bangun tidur di saat situasi yang berbeda, situasi yang dimana lo bangun ditempat yang menurut lo cukup asing dan bahkan yang lebih parahnya lagi ada seseorang yang ngaku ngaku suami lo, itu yang dirasai...