S•2 - 9

435 56 2
                                    

WARNING!!! TYPO BERTEBARAN

Hi~

Makasih udah tetep stay baca lapak ini bahkan sampe vote, jujur gw gpp kalian ga vote juga karena kalian baca aja gw udah bersyukur banget, tapi ini sampe vote segala 😭 thanks banget pokoknya. Eh maaf juga kalo gw suka typo dan kalo setiap gw up ceritanya kurang ngena, tapi gw udah berusaha semaksimal mungkin biar cerita yang gw up itu ngena ke kalian, sekali lagi maaf ya guys kalo ada kekurangan di cerita ini mohon maklumi karena ide di otak gw tuh kebagi bagi buat lapak yang lain juga.







Happy Reading 🦔

Hendery menatap lamat wajah gadis yang dicintainya dengan senyuman yang tertera di wajah tampannya.

Nana berusaha menahan senyumnya, tangan kanannya mengusap wajah lelaki yang berstatus sebagai kekasihnya.

"Kenapa si? Gitu amat perasaan ngeliatinnya"

Hendery menegakkan tubuhnya, ia menggelengkan kepalanya pelan. Matanya kini menatap sang kekasih dengan tatapan yang menyorotkan berbagai keseriusan didalam matanya.

"Aku ga pernah nyangka kalo hubungan kita bakal selama ini. Aku kira kita bakal putus ditengah jalan"

Nana menganggukan kepalanya setuju, ia juga mikirkan hal yang sama. Bahkan kini keduanya telah melewati berbagai masa masa sulit di jenjang perkuliahan pun hubungan mereka masih bertahan.

Hendery merapikan helaian rambut sang kekasih dengan lembut "Aku seneng kamu bisa sidang dengan lancar tadi, aku bangga sama kamu"

"Aku juga, padahal awalnya aku sempet gak pede si karena aku mikirnya aku ga bakal bisa jawab pertanyaannya tapi ternyata aku bisa"

Lelaki berwajah tampan itu tertawa pelan, tangan kanannya meraih tangan kiri dan memasankan sebuah cincin dijari tengah Nana.

Sedangkan Nana, gadis itu menatap Hendery dengan tatapan bertanya berbeda dengan Hendery yang menatapnya dengan tatapan yang menyorotkan berbagai keseriusan didalam mata lelaki itu.

"Der?"

"Gimana kamu suka?"

Nana menganggukan kepalanya, matanya masih menatap Hendery dengan tatapan bertanya nya. Otaknya saat ini tengah menerka nerka apa maksud kekasihnya yang memasangkan cincin disalah satu jari kirinya.

"Suka, tapi ini maksudnya apa?"

Lagi Hendery tersenyum, ibu jarinya mengelus lembut tangan kiri Nana. "Aku ngasih cincin ini sebagai hadiah karena kamu berhasil ngelewatin sidang skripsi kamu dengan baik"

Saat Nana membuka mulutnya hendak mengucapkan suatu perkataan, Hendery langsung mengacungkan jari telunjuk nya didepan bibir gadis itu.

"Nanti dulu ngomong nya, aku belum selesai ngomong. Dengerin baik baik ya, jangan sela omongan aku, oke?"

Melihat anggukan dari Nana membuat Hendery mengulas senyum nya "Na, aku ngasih cincin ini bukan cuma sebagai hadiah, tapi cincin ini juga sebagai tanda terima kasih aku ke kamu, karena kamu tetep stay sama aku, tetep ngelewatin semuanya bareng bareng sama aku"

"Aku bersyukur karena aku berhasil dapetin hati kamu, aku gak bisa janji kalo aku bakal terus disamping kamu tapi aku bakal berusaha buat terus disamping kamu. Aku juga gak bisa janji buat gak bikin kamu nangis, tapi aku bakal berusaha untuk itu"

"Nanti setelah wisuda, aku dan keluarga aku mau bersilaturahmi ke keluarga kamu, aku mempunyai niat baik buat meminang kamu, meminta kamu dari Papah kamu secara baik baik. Aku tau aku emang belum punya pekerjaan sekarang, tapi setelah lulus kuliah aku disuruh mimpin perusahaan Papa"

My Husband In The Future •• Choi HyunsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang