S•2 - 54

235 45 4
                                    

WARNING!!! TYPO BERTEBARAN

Happy Reading 🦔

Hyunsuk menatap sang istri dengan tatapan prihatin, semenjak kepergian putra semata wayang mereka, Nana menjadi lebih suka menyendiri.

"Sayang mau jalan keluar nggak? Kita main kemana aja deh yang penting kamu nggak murung kayak gini lagi"

"Mau ya kita jalan keluar, atau mau kerumah mama aja?"

"Atau mau nemenin aku beli action figure lagi?"

Helaan nafas keluar dari mulutnya, bisa Hyunsuk rasakan bagaimana beratnya melepas anak yang hampir selama dua tahun ini dirawatnya.

Sesak itu pasti terlebih lagi mereka sangat menyayangi Kenzie, tanpa memandang bahwa Kenzie adalah anak angkat mereka.

Kasih sayang yang mereka miliki untuk Kenzie itu tulus, bahkan sangat tulus.

"Aku masih belum ikhlas buat ngelepas Kenzie"

"Aku tau, aku juga gitu tapi pelan-pelan ya sayang, kita pelan-pelan ikhlasin Kenzie sama keluarganya"

"Kita masih bisa ketemu Kenzie kok, kamu jangan murung kayak gini"

"Coba kamu inget inget sekarang tanggal berapa, hari apa, dan ada apa ditanggal hari ini"

Tanpa menunggu lama Nana menjawab perkataan Hyunsuk, ia dengan jelas mengingat semua tentang hari ini.

"Hari ini kita anniv kan?" tebak Nana

"Iya. Jadi kamu mau ngerayain anniv kita dimana? Aku terserah kamu aja, kamu yang milih tempatnya"

Nana tersenyum, ia menggelengkan kepalanya. Netranya melirik kearah jam tangan yang dikenakan oleh suaminya.

"Kita makan malem aja dirumah, cukup rayain berdua aja. Gapapa ya?"

Hyunsuk tersenyum tangan hangatnya mengelus wajah sang istri dengan lembut.

"Mau belanja buat nanti malem?"

"Boleh, aku siap-siap dulu. Kamu duduk di sofa aja jangan disini"

Hyunsuk bernafas lega karena berhasil mengalihkan pikiran istrinya, ia berharap Nana bisa dengan cepat mengikhlaskan Kenzie yang kini tinggal bersama keluarga kandungnya.







































"Sayang beli mie ya? Stok mie di rumah udah abis. Makanya tadi aku mau makan mie tuh nggak jadi gara-gara mie nya gak ada"

"Sayang mau bikin jagung bakar nggak? Jagungnya ada nih, mau dibeli nggak? Biar sekalian"

"Sayang kamu mau beli sosis? Nanti sosisnya di bakar aja"

"Oh iya daging nya jangan lupa, terus telur juga nanti aku mau jadiin topping buat mie"

"Garam dirumah masih ada? Gula? Duh sayang ini garam sama gulanya yang mana aku gak tau"

"Yang pembalut kamu udah mau abis kan? Aku beliin sekalian deh, mereknya yang ini kan? Ada sayapnya kan?"

"Es krim deh, mau sekalian nggak? Kayaknya di kulkas udah gak ada deh"

"Cemilan juga sekalian, eh iya sayang sabun cuci muka aku abis nanti kita beli sekalian ya"

"Sabun mandi, sabun cuci masih ada? Terus pengharum ruangan udah dikit lagi kan?"

Nana menghela nafasnya memperhatikan suaminya yang sedari tadi terus menerus mengoceh tanpa henti.

"Sayang, kamu ngapain belanja sebanyak ini? Ini namanya kita belanja bulanan tau"

"Semuanya masih ada dirumah, sabun cuci muka kamu, sabun mandi, pengharum ruangan, garam, gula sama pembalut aku juga masih ada"

My Husband In The Future •• Choi HyunsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang