S•2 - 16

402 54 3
                                    

Warning!!! Typo bertebaran

Happy Reading 🦔

Nana menghela nafasnya dan segera meraih kunci mobilnya yang terletak diatas nakas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nana menghela nafasnya dan segera meraih kunci mobilnya yang terletak diatas nakas.

Ketika handphone nya berdenting menampilkan notifikasi dari Xiaojun yang membagikan sebuah lokasi tempat yang akan mereka datangi.

"Kak mau kemana? Kenapa buru-buru gitu?"

"Mah Nana izin keluar sebentar ya? Nana ada urusan sama temennya Hendery"

"Kamu bawa mobil? Hati-hati ya kak, fokus nyetirnya jangan kebanyakan ngelamun, mama yakin Hendery kayak gini karena ada alesannya"

Nana memaksakan senyumannya, meraih tangan kanan sang ibu lalu menciumnya.

"Kakak pamit ya"

"Xiaojun, sorry gw telat"

Lelaki bertubuh kekar itu menyunggingkan senyumnya dan mempersilahkan Nana duduk.

"Gak papa, btw ini gw langsung aja gak papa kan Na? Ponakan gw dirumah sendirian soalnya"

"Gak papa Jun"

Xiaojun memberikan amplop coklat kepada Nana yang langsung diterima oleh gadis berparas cantik itu.

"Sebelum Hendery pergi, dia sempet ngasih amplop itu ke gw. Gw gak pernah buka amplop itu karena amplop itu buat lo Na, Hendery nitip itu buat lo"

Xiaojun diam sejenak memperhatikan Nana yang tengah membuka amplop coklat tersebut dengan perlahan.

"Lo pasti kecewa kan Hendery gak bisa wisuda bareng lo padahal dia udah janji"

"Sebenernya Hendery terpaksa ngelakuin itu karena tuntutan keluarganya, Hendery dan keluarganya pindah ke China" lanjut Xiaojun

"Tapi kenapa? Kenapa mereka pindah ke China padahal mereka punya rumah disini?"

"Gw gak tau pastinya kenapa tapi Hendery bilang dia gak mau pisah sama kakak perempuannya yang tinggal di China"

"Bokapnya yang mutusin buat pindah ke sana dan Hendery gak bisa apa-apa"

Keduanya sama-sama terdiam, Nana menatap selembar surat yang diberikan oleh Xiaojun.

"Apa dia gak bisa nemuin gw sebentar aja, cuma buat sekedar pamit pun gw terima"

"Dia sempet mau nemuin lo, cuma bokapnya ngelarang. Na beliau selama ini gak pernah setuju sama hubungan lo dan Hendery"

"Beliau sempet mau jodohin Hendery sama salah satu anak temennya tapi Hendery nolak karena dia cuma cinta sama lo"

"Hendery tulus sama lo Na, dia secinta itu sama lo"

"Ikhlasin Hendery Na, lo sama dia sama-sama harus bahagia dengan jalan masing-masing sekarang"

My Husband In The Future •• Choi HyunsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang