BONUS CHAPTER: WHAT IF VER 5

148 14 0
                                    

Disclaimer — Typo, FIKSI!!!!

Happy Reading 🦔

5 Months Later

5 bulan berlalu setelah sidang perceraiannya dengan Hyunsuk, kini ia dan keluarganya tinggal bersama di Australia meninggalkan segala rasa sesak disana dan memulai hidup baru di negeri kanguru.

Usia kandungannya kini hampir menginjak usia 9 bulan, perutnya kini terasa sangat berat. Mengelus perut besarnya menyapa sang bayi yang bertahan hidup didalam perutnya dengan lembut.

"Kak, ngapain di kamar terus? Itu didepan ada nak Wira nungguin, temuin gih"

Wanita itu mengernyitkan dahinya bingung, melirik jam dinding yang masih menunjukan pukul 8 pagi tetapi lelaki itu sudah menunggunya untuk menemuinya?

Secara perlahan ia bangkit dan berjalan menuju teras rumah dengan tangannya menopang pinggangnya.

"Mas Wira? Tumben pagi-pagi udah kesini, ada apa?"

Lelaki tampan itu menatap wanita yang berdiri disampingnya, senyum manisnya tersungging di wajah tampannya.

"Kamu udah sarapan? Aku kesini niatnya mau ngajak kamu sama anak-anak sarapan bareng, mereka udah bangun?"

"Hari Minggu udah pastinya mereka masih tidur, kamu masuk aja mas biar aku masakin"

"Aku bantuin kalau gitu, aku mana tega ngebiarin kamu masak sendirian"

Keduanya berjalan kearah dapur, menyiapkan semua bahan yang akan mereka masak. Secara diam-diam Wira melirik Nana yang sibuk mencuci sayuran.

"Na, kamu gak ada niatan buat nikah lagi? Aku pikir anak-anak butuh sosok papa di hidup mereka"

"Soal itu aku belum kepikiran, lagian siapa yang mau sama single parent kayak aku? Mana lagi hamil tua lagi"

"Ada"

Wanita itu menatap Wira dengan kedua alisnya yang terangkat menatap lelaki tersebut dengan tatapan bertanya.

"Oh ya? Siapa tuh?"

"Aku misalnya, aku bisa jadi papah yang baik buat anak-anak kamu"

Nana tertawa pelan, ia menggelengkan kepalanya pelan merasa tidak habis pikir dengan perkataan lelaki itu.

"Mas Wira, kamu tuh yang bener aja? Masa kamu mau sama aku? Kamu itu lelaki mapan kok bisa-bisanya mau sama aku sih?"

Wira tertawa pelan, tangannya mengambil alih spatula yang berada ditangan Nana.

"Kamu duduk aja, pegel kan? Gapapa biar aku aja yang selesain masaknya"

Wanita itu menganggukkan kepalanya, menopang dagunya menatap gerak-gerik Wira yang tengah memasak di depan sana.

"Na kalau seandainya nanti aku nikahin kamu, kamu mau? Aku serius sama omongan aku"






















































Nana membuka pintu kamar sang putra, tatapannya jatuh pada Arash yang tengah memandangi figura foto.

"Arash? Lagi ngapain?"

Mendengar suara ibunya membuat Arash menyembunyikan figura foto itu, elusan Nana berikan pada puncak rambut sang putra.

"Arash kangen daddy?"

"Nggak Arash gak pernah kangen daddy, kenapa Arash harus kangen daddy? Emangnya daddy kangen sama Arash? Kan nggak"

"Tau darimana kalau daddy gak kangen Arash?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Husband In The Future •• Choi HyunsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang