WARNING!!! TYPO BERTEBARAN
Happy Reading 🦔
"Bang kapan nyampenya?"
Hyunsuk melirik jam tangan yang melingkar dipergelangan tangan kirinya lalu matanya kembali fokus jalanan yang ada dihadapannya.
"Dua jam lagi"
Junkyu menghela nafasnya, ia menyandarkan kepalanya dibahu Haruto yang ada disampingnya. Muka lelaki berwajah imut tetapi tampan itu nampak pucat, ia merapatkan jaket yang ia kenakan, entah kenapa suhu udara disekelilingnya mendadak dingin.
Yoshi yang ada disamping Hyunsuk melihat kearah Junkyu yang ada dibelakangnya, ia memberikan air mineral kepada Junkyu.
"Muka lo pucet, lo sakit?"
Junkyu menganggukan kepalanya pelan, tangannya mengambil air mineral yang diberikan oleh Yoshi dan meminumnya.
"Kalo lo sakit ngapain ikut si bang?" tanya Haruto
"Gw sakit perut doang elah, kebelet boker dari tadi gw nahan sampe keringet dingin"
Jeongwoo menahan tawanya, ia tidak tau saja apa yang dirasakan Junkyu saat ini. Mungkin jika Jeongwoo merasakan hal tersebut pasti akan merengek agar Hyunsuk menghentikan mobilnya di pom bensin untuk melakukan setoran rutinnya.
Yang Junkyu rasakan itu sangat menyiksa, bagaimana tidak? Ketika ia melakukan perjalanan yang cukup jauh dan ditengah perjalanan, Junkyu merasakan ingin melakukan setoran rutinnya tetapi tidak bisa karena mobil yang dikendarai oleh Hyunsuk tidak melewati pom bensin atau toilet umum.
"Anjir"
"Napa lo bang?" tanya Jeongwoo
"BANG INI GA BISA BERENTI DULU APA? DIMANA AJA TERSERAH KEK YANG PENTING LO BERENTIINNYA DITEMPAT YANG ADA WC NYA!"
Hyunsuk terkejut mendengar teriakan melengking Junkyu terutama Haruto yang berada tepat disamping lelaki itu. Berdoa saja agar gendang telinga Haruto tidak rusak akibat teriakan Junkyu.
"KALO ADA JUGA UDAH GW BERENTIIN DARI TADI ANJIR" teriak Hyunsuk
Yoshi menghela nafasnya pelan, ia kembali menatap Junkyu yang tengah memejamkan matanya sambil menahan mulas diperutnya.
"Lo emangnya ga bisa nahan sedikit lagi?"
Junkyu mengangkat kedua bahunya, ia tengah sibuk untuk mengendalikan dirinya agar tidak melakukan apapun.
Hal yang Junkyu lakukan saat ini adalah hanya duduk dengan tegak dengan nafasnya yang diatur sebaik mungkin, dan hatinya yang selalu merafalkan doa agar mereka cepat sampai ke tujuan.
"Bang udah nyampe?" tanya Haruto
Hyunsuk menggelengkan kepalanya pelan, ia menghela nafasnya. Matanya melirik kesana kemari untuk menemukan pom bensin yang mungkin ada disekitar mereka.
"Lampu merah To"
"Bangsat, sampe kapan gw menderita kek gini. Nyesel banget gw makan pepaya sebelum berangkat" batin Junkyu
Hyunsuk kembali melajukan mobilnya, Yoshi kini sibuk mengamati sekitarnya. Namun ia tidak menemukan apa yang ia cari.
"Jun-"
"Jangan ajak gw ngomong"
Yoshi menutup mulutnya, ia tidak jadi berbicara kepada Junkyu, padahal ia berniat untuk mengajak lelaki itu mengobrol agar bisa mengalihkan rasa sakit yang dirasakan Junkyu.
Nana mengerang frustasi saat ini begitupun dengan Hendery yang juga tengah mengerjakan skripsi bersama dengan Nana. Hendery menyandarkan punggungnya, ia menatap Nana yang masih fokus mengetik.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband In The Future •• Choi Hyunsuk
FanfictionHyunsuk husband series Gimana jadinya kalo lo bangun tidur di saat situasi yang berbeda, situasi yang dimana lo bangun ditempat yang menurut lo cukup asing dan bahkan yang lebih parahnya lagi ada seseorang yang ngaku ngaku suami lo, itu yang dirasai...