68) Double Date? :)

12 3 1
                                    


Plis kalau ada typo bilang biar Mint gampang revisinya.

Anna

Iya aku mau 🙃

🌻💚🌻


Ban mobil telah berdecih, pertanda mobil di rem untuk berhenti. Saat ini Anna dan Darrel sudah berada di tempat parkir luas yang disediakan oleh pusat perbelanjaan.

Darrel melepas seatbelt yang ada di tubuhnya. Kemudian kepalanya menoleh ke samping. "Kita udah sampai, An."

Mendengar suara Darrel membuat Anna cepat-cepat melepas seatbeltnya juga.

Kedua sejoli itu sama-sama membuka pintu samping mobil, dan turun.

"Ayo," ajak Darrel yang sudah berjalan mendahului Anna.

Kaki Anna berlari kecil menyusul Darrel dari belakang.

Minggu ini, mall ramai sekali pengunjung. Baru memasuki gedung lantai satu saja, Anna harus dibuat kebingungan mencari sosok pemuda berkemeja hitam yang tadi datang bersamanya, karena saking padatnya lautan manusia.

Sialan. Kalau sudah begini acara jalan-jalannya hanya akan menjadi kenangan yang memalukan.

Kan aneh, kalau Anna harus menelisik satu persatu pengunjung, atau merengek-rengek pada staf mall dan mengatakan bahwa dirinya tersesat.

Kalau sampai dirinya diculik dengan iming-iming lolipop, kedepannya akan lebih parah lagi.

Drdtt!

Anna tersentak dari lamunannya akibat getaran yang dirasakan dari tasnya. Dengan cepat, Anna pun membukannya dan segera mengangkat teleponnya begitu tahu itu dari Darrel.

"Lo ngapain bengong mulu di situ?"

Anna membelalakan matanya mendengar ucapan dari Darrel. Kepalanya bergerak, menoleh ke sana kemari mencari keberadaan pemuda itu.

"Lo sendiri dimana?" Kepala Anna masih gencar, mencari-cari Darrel.

Dari radius 10 meter. Darrel terkekeh melihat Anna yang kebingungan seperti anak kecil yang ditinggal sendirian di kasir.

"Deket balon-balon."

Refleks, mata Anna langsung teredar mencari benda yang telah disebutkan oleh Darrel.

Tak butuh waktu lama. Pemuda yang ia cari-cari, sedang melambaikan tangan padanya di depan sana.

Anna memutuskan teleponnya begitu saja. Ia berjalan cepat ke arah Darrel. Arah matanya pun terus terfokus ke depan.

"Nyebelin lo. Gue jadi kayak orang ilang tau!" dumel Anna pada Darrel yang justru malah tertawa.

"Iya maaf-maaf."

"Maaf-maaf," cibir Anna sebal. "Kalau gue ilang beneran, gimana?"

"Ya udah kalau gitu, sini tangannya."

Anna menatap aneh telapak tangan Darrel yang terulur padanya. "Buat apa?"

"Mau gue gandeng, biar nggak ilang lagi."

Anna langsung terdiam. Ya Tuhan, kata-kata macam apa ini, sampai berhasil membuat Anna jadi panas dingin dalam sekejap.

"Mana?" tagih Darrel karena tak kunjung mendapat respon Anna.

Parangga [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang