54) Pulang Bareng :)

19 5 0
                                    

🌷🌷

Apa Anna sudah kehilangan akal?

Teriakan keras dari gadis berkuncir kuda itu, langsung menarik atensi orang-orang yang ada di kantin. Mereka semua melongo menatap Anna yang masih belum bergerak.

Skakmat!

Tamat sudah riwayat Anna. Mau ditaruh di mana mukanya setelah ini? Bahkan untuk sekedar menggerakkan tubuhnya saja rasanya sulit. Astagfirullah! Apa yang harus Anna lakukan?

Darrel mengganga syok. Sendok berisi bakso yang telah dipotong dengan kuah coklat, masih ada di depan mulutnya.

"Anjing," umpat Riko, geleng-geleng kepala. "Si sudra, kenapa nyari sekandal mulu!"

Dari bangku tengah, Arya masih santai mengunyah cimol baladonya, seolah tidak terjadi apa pun. Detik berikutnya, cowok itu membuang napas berat kemudian berdiri, berjalan menghampiri seorang cowok yang nampaknya tengah merekam video.

Tanpa izin, Arya langsung merampas hp silver milik cowok itu. Arya mengkilk tombol merah untuk menghentikan rekamannya.

Arya membuang napas panjang dengan tenang. "Cuma prank, nggak usah pada geger."

Sorak kecewa seketika memenuhi kantin, dan semua orang kembali pada aktivitas semula. Kini suasana pun didominasi oleh canda ria.

Cowok yang handponenya dirampas oleh Arya hanya melongo, tak membuka suara sama sekali ketika cowok yang terkenal dingin di sekolah, mengotak-atik handpone silvernya, meski tanpa izin darinya.

"Jangan berani nyemarin nama baik Darrel. Atau lo harus berurusan sama gue," ancam Arya menyerahkan kembali ponsel tersebut.

Cowok pemilik handpone hanya mengangguk takut-takut ketika melihat tatapan tajam yang ditunjukkan oleh Arya kepadanya.

Arya tersenyum samar, kemudian berbalik pergi menuju mejanya kembali dan memakan sisa cimol baladonya. Acaman yang tadi ia katakan, tidak ada apa-apanya untuk melindungi kehormatan Darrel, sekalipun butuh baku-hantam ia akan melakukannya. Apa pun akan dia lakukan demi sahabatnya itu.

Masih di bangku kantin. Anna terdiam masih belum berani bergerak, kecuali berkedip. Tubuhnya seketika merosot karena lemas. Kejadian tadi benar-benar sangat memalukan!

Sementara Darrel, dirasa tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Ia pun kembali melanjutkan kegiatan makannya yang sempat tertunda.

Tiba-tiba saja Anna melepas ikat rambutnya dan meletakkannya di meja kantin dekat gelasnya, ah ralat maksutnya gelas milik Darrel.

Kemudian Anna berdiri, membiarkan helai panjang rambut menutupi mukanya yang sudah terasa kembali panas.

"Lo mau kemana?" tanya Darrel, lagi-lagi bingung.

"Pergi," jawab Anna singkat, kemudian berjalan cepat sembari menunduk tak berani menampakkan wajahnya.

"Bakso lo belum dimakan, An."

Anna tidak perduli dengan seruan Darrel. Ia sudah kadung malu sekarang. Hari ini triple memalukan baginya. Benar-benar hari buruk!

Darrel memandangi kepergian Anna, ia menoleh kembali ke depan dan melihat es teh miliknya yang masih tersisa banyak.

Tangan Darrel bergerak mengambil gelas berisi teh tersebut, lalu ia menyeruputnya begitu saja. "Ciuman apaanya? Dia minta dicium?"

Parangga [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang