76) Jealous :)

10 4 0
                                    

KAYAKNYA NGGAK YAKIN DEH 7 BAB DOANG 🤔

🌻💚🌻

"Ayo berangkat bareng kita aja. Kamu kan adeknya Genta, lagian tujuan kita sama," bujuk Nia menunggu Anna yang sedang sibuk mengikat tali sepatunya.

Setelah beres Anna lantas berdiri dan menghampiri gadis cantik berambut indah itu.

"Nggak usah, Kak. Kalian berdua aja, lagian pacar aku bentar lagi udah mau sampai," tolak Anna beralibi.

"Oh?" Nia tertegun. "Ya udah kalau gitu, kamu hati-hati ya."

"Iyaa, Kak."

Nia menepuk pelan kepala Anna sebari tersenyum. Setelahnya gadis berambut hitam berkilau itu berjalan menjauh menghampiri mobil Genta yang berada di tepi jalan.

Anna mengangkat tangannya, membalas lambaian tangan dari tetangganya itu dengan senyum lebar.

Tak lama kemudian, mobil pergi meninggalkan kawasan rumahnya. Sepeninggal mobil sedan tersebut, kedua bahu Anna merosot begitu saja.

Dia mengambil ponselnya di saku sambil berjalan di trotoar. Anna kembali membuka roomchatnya, berharap belasan chat yang ia kirimkan pada kekasihnya sudah dibalas.

Namun hasilnya nihil. Padahal, centangnya sudah berubah menjadi dua.

Anna mendesah berat. Devan lo kemana sih.

🌻💚🌻

"Lo tau nggak, kenapa buah stroberi warnanya merah?" tanya Valdo pada Fahmi.

Meski malas, Fahmi tetap menjawab. "Karena takdirlah."

Valdo menggeleng. "Salah."

"Dikasih pewarna."

Lagi, Valdo menggeleng angkuh. Kini dua orang yang berstatus sebagai tetangga beda kelas itu, tengah asik bermain tebak-tebakan, yang sebelumnya tidak direncanakan.

Semenjak menguak kebohongan Parangga yang Valdo kenali sebagai Darrel. Ia jadi tidak pernah lagi ke kantin atau sekedar berjalan bersama seperti sebelumnya.

"Terus apa?" tanya Fahmi langsung menyerah.

"Karena malu punya banyak jerawat." Tawa Valdo meledak seketika.

Sementara Fahmi? Cowok itu malah menyipitkan matanya menatap Valdo. Menurutnya, tebak-tebakan temannya ini tidak ada lucu-lucunya, alias garing.

"Emang iya, kalau malu bakalan jadi merah?"

Valdo meredakan tawanya. "Iyalah, lo baru tau?"

Fahmi mengangguk.

"Dari mana aja lo, baru tau begituan?"

"Dari goa Sun Go Kong, nyari kitab suci terus mampir ke kebon Bapak lo!"

"Keren banget ihhh," puji Valdo pura-pura kagum.

Detik selanjutnya, cowok semangka itu langsung melayangkan jitakan mautnya di kepala Fahmi.

"Sakit, semangka!"

Parangga [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang