Tolong jangan baca part terakhir update kalau belum baca dari awal, nanti kena spoiler jadi nggak seru.❣❣❣
Kejadian yang baru melanda Anna memang masih membekas di benaknya, meskipun tidak sama seperti yang ia pikiran.
Awalnya, Anna mengira dirinya tidak akan selamat dan kisah hidupnya berakhir sampai di sini. Tapi syukurlah seorang kulkas berjalan layaknya dewa, datang menolongnya.
Malam dengan udara dingin ditambah angin kencang akibat dari Arya yang ngebut, membuat Anna meringis kedinginan. Sebenarnya dia ingin mengeluh, tapi kata orang jika sudah dibantu jangan banyak mau.
Anna kesal sih, tapi apa yang bisa dia lakukan?
"Arya?" panggil Anna setengah berteriak untuk menyaingi suara kendaraan yang melintas.
Tidak ada sahutan.
"Arya?"
Masih tidak ada sahutan. Anna yang merasa dicampakkan menjadi gemas sendiri karena tidak direspon.
"Kar_"
Tcit!
"?!" refleks, Anna memeluk Arya dari belakang dengan begitu erat, ketika motor yang mereka naiki tiba-tiba berhenti.
"Gue budek kalau lagi berkendara," ucap Arya yang membuat Anna jadi diam.
Menyadari ada sesuatu yang melingkari perutnya membuat satu geplakan keras berhasil melepasnya.
"Awss!!" Anna meringis. "Sakit, Arya!"
Tak memperdulikan perkataan gadis itu. Arya langsung turun dari motornya tanpa menunggu gadis itu turun terlebih dahulu.
Sadar Arya akan turun. Anna lantas turun dengan cepat.
"Kenapa kita berhenti di sini?" tanya Anna kebingungan, melihat jalanan yang penuh dengan kendaraan melintas di depan matanya, dan dia tidak mengerti mengapa Arya menghentikan motornya di pinggir jalan begini.
"Haus," jawab Arya dengan singkat.
Anna ber-oh kecil. Ia kemudian berjalan mendekati motor ninja Arya, karena takut nanti dia hilang dan diculik lagi.
Tangan Arya bergerak, merogoh kantung celananya, lalu mengeluarkan selembar uang kertas berwarna hijau. Pemuda itu mengarahkan uang tersebut ke depan Anna.
Mata Anna melihat dari uang sampai ke arah Arya dengan dahi berkerut. "Apa?"
Sebetulnya Arya malas punya teman yang lemot. Dia tidak suka jika harus menjelaskannya panjang lebar, karena kodrat kulkas berjalan kan harus irit ngomong.
"Beliin."
Anna menatap Arya cengo. "Beliin apaan?"
"Minum," jawab Arya dengan malas.
"Gue yang beliin minum?" tanya Anna yang langsung diangguki oleh Arya. "Kenapa gue yang beli?"
"Karena disuruh!"
Mendengar nada suara Arya yang terdengar kesal, langsung membuat Anna tersentak ketakutan.
Dengan tangan gemetar, Anna mengambil uang tersebut dan matanya gencar mencari sebuah toko. Setelah melihat minimarket yang jaraknya 10 meter darinya, Anna langsung berlari kencang.
Namun, baru berapa langkah dirinya berlari, suara mesin motor yang terdengar familiar, membuat dirinya menoleh ke belakang dan mendapati Arya sudah melajukan motornya kembali ke jalanan tanpa dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Parangga [√]
Fiksi Remaja[Part Lengkap] "Parang? Kenapa sih setiap kamu dibully, bukannya nangis kamu malah senyum?" Parangga terkekeh pelan. "Itu karena aku tidak ingin menunjukkan sisi lemahku kepada mereka." "Hm?" "Jadi begini, jangan pernah menunjukkan sisi lemahmu ke...