Bab 81 : Detak Jantung Itu Adalah Hidupnya++

13.9K 1.5K 120
                                    

Tips dari Author. Kalau baca Hiraeth itu, disarankan membaca bab sebelumnya sebelum membaca bab terbaru.

Warn!
Soft mature.
Jangan berekspektasi tinggi, imajinasi kita berbeda.

Minhyung mengembuskan napas panas ditelinga Haechan. Dia berbisik, "Jangan katakan itu."

"Apa?" Tanya Haechan bingung.

"Selir. Aku tidak ingin lagi."

Haechan berbalik, duduk dihadapannya. "Kenapa? Kau sudah memiliki 17 selir. Tambah satu tidak akan merubah apapun, bukan?"

Minhyung menatapnya lekat-lekat. Lalu memeluk tubuh Haechan sangat erat hingga lengannya penuh dipunggung pria yang lebih muda darinya itu.

"Tidak akan lagi." Dia memejamkan mata dengan masih memeluk Haechan.

Haechan sedikit bingung. Namun memilih menepuk-nepuk punggung Minhyung untuk menenangkannya. "Tidak ada yang salah dengan memiliki selir. Aku bahkan menginginkan satu. Hehe..."

"... Ahh!" Ringis Haechan saat sisi lehernya digigit keras oleh Minhyung. Lembar surat ditangannya, jatuh kelantai.

Minhyung meninggalkan tanda kepemilikan yang baru. Menjilat luka gigitan itu dan menggigit-gigitinya layaknya anjing menggigit tulang.

Punggung Haechan diraba dengan sensual. Dia menggigit bibir bawah, berseru rendah, "Minhyung..."

Minhyung menarik diri dari ceruk lehernya. Dia memandang wajah Haechan dengan mata nanar dan sudut bibirnya yang basah oleh air liur akibat terlalu lama menghisap leher tan dihadapannya.

Haechan kembali memerah seperti tomat. Dia memalingkan wajah, tidak kuat dengan wajah menggoda tepat didepannya itu.

Jantungnya terasa ingin meledak!

Minhyung menangkup lembut wajah Haechan, meminta pria itu untuk memandangnya kembali. Jakunnya bergerak turun naik, berusaha untuk tetap menekan hasratnya yang sebenarnya sangat gila.

Haechan memandangnya. Dia mengerjap berkali-kali, melihat fitur wajah panas dihadapannya tampak tidak baik-baik saja.

Minhyung mengecup sekilas bibirnya. "Bercinta?" Tanyanya menatap lekat-lekat pada wajah kosong Haechan.

Haechan tertegun sesaat. Kemudian mengangguk.

Segera Minhyung memeluknya dengan secercah senyum kepuasan. Menekan bibir Haechan dengan bibirnya dan tangan yang mulai mengusap lembut rambut belakang Haechan.

Dia menggosokkan ujung hidungnya yang mancung keleher Haechan, kemudian kembali menorehkan giginya yang tajam pada sisi leher Haechan lagi.

Haechan meringis nikmat. Dari awal dirinya memang suka saat Minhyung menggigit tubuhnya. Itu terasa seperti setruman listrik yang mengalir cepat didalam tubuh panasnya.

Minhyung kembali mencium bibirnya. Melesatkan lidahnya yang panas dan memilin lidah basah dihadapannya.

Tangannya mulai bergerak, melepas ikatan kancing pada pakaian atas Haechan dan membalik tubuhnya langsung ditempat tidur.

Dia mengukung Haechan. Keduanya terengah-engah menatap satu sama lain dengan napas yang memburu dan hasrat yang gila. Sungguh, Haechan terlihat sangat cantik dihadapannya saat ini.

Haechan mengulurkan tangan, memeluk leher Minhyung untuk semakin mendekat dengan dirinya. "Lakukan itu dengan baik." Bisiknya menggigit kecil daun telinga Minhyung.

Mereka kembali berciuman. Desahan samar terdengar dari keduanya. Sangat seksi dan menggoda apalagi Haechan yang susah payah menahan diri agar tak berteriak, mengganggu orang-orang yang kemungkinan akan iri dengannya.

1521; HIRAETH || MARKHYUCK [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang