Bab 109 : Keluarga

6K 914 38
                                    

Dongyul yang mendengar ucapan remaja disampingnya tersentak kecil. Perlakuan Minhyung terhadap dua anaknya benar-benar sangat berbeda.

Seperkian detik kemudian dia berpikir, kemungkinan Minhyung memang tidak tertarik dengan para gadis. Mirip seperti ayahnya, Lee Hyun saat mereka muda dulu.

Ayahnya yang masa mudanya selalu menghindari gadis-gadis yang mencoba menggodanya. Bahkan bersembunyi dibalik punggung lebarnya sangking tidak ingin dirinya bertemu para gadis.

Untung saja dirinya mau menerima perjodohan dengan seorang Putri Mahkota dari kerajaan kecil seberang. Yang Mulia Raja terdahulu bahkan membutuhkan waktu empat tahun hanya untuk membujuk Lee Hyun muda untuk segera menikah dan memiliki keturunan.

Itu adalah salah satu hal yang tidak pernah diduga-duga Yang Mulia Raja Lee sebelumnya.

Siapa sangka, Lee Hyun justru memiliki tiga selir hingga saat ini.

Dongyul benar-benar tidak habis pikir tentang sahabatnya itu. Dia terlalu baik dan merasa kasihan pada setiap wanita yang ditemuinya.

Na Jiah adalah selir terakhir yang Lee Hyun miliki. Dia mengangkat Jiah sebagai selir karena merasa kasihan dengan wanita asing itu.

Bagaimana tidak, Jiah merupakan salah seorang wanita penghibur. Dirinya hamil tanpa tahu siapa ayah dari anak yang dikandungnya itu.

Melihat hal itu, Lee Hyun mengangkatnya menjadi selir ketiga dan memberinya kebebasan.

Jika saat itu Dongyul tidak menghentikan Lee Hyun untuk mengangkat sembarang selir, tidak tahu sudah berapa banyak wanita yang akan menjadi selirnya hingga saat ini.

Sekali lagi, untung saja Lee Hyun mau menerima sarannya untuk memberikan kebebasan umum saja tanpa harus mengangkat selir lagi.

Dia dan ayah Minhyung itu memang lebih dari sekadar sahabat. Mereka sudah seperti kakak beradik, dimana Dongyul selalu mendukung Lee Hyun dibelakangnya.

Tidak pernah sekalipun dirinya berpikir untuk melampaui sahabatnya itu. Dirinya justru membantu Lee Hyun untuk memperluas kerajaannya.

Mungkin karena saat mereka masih remaja dulu, Dongyul sangat menyayangi Lee Hyun lebih dari sekadar adik kecilnya.

Dia bahkan membiarkan tubuhnya menjadi perisai hanya untuk Lee Hyun agar tetap berumur panjang.

———

Dengan raut wajah bahagia seperti biasanya, Donghyuck bermain dipinggir danau. Dia menyalakan sebuah lentera kecil dan menghanyutkannya kedalam danau.

'Aku harap dunia tidak akan berubah. Ada banyak cinta dimanapun aku berada. Semoga orang-orang disekelilingku memiliki umur panjang. Jika harus, biarkan aku saja yang menderita.' Doanya khusuk memejamkan mata dalam-dalam.

Saat tengah berjongkok dipinggiran danau sembari menatap kearah lentera yang hanyut, seseorang berjalan mendekat kearahnya.

Donghyuck menoleh, raut wajahnya semakin gembira saat melihat jika orang yang datang menghampirinya itu adalah ayahnya sendiri yang telah pergi selama setengah tahun ini.

Dia selalu rindu pada ayahnya itu. Tidak peduli satu hari mereka berpisah atau satu Minggu mereka berpisah. Dia selalu merindukan ayahnya yang kian sibuk akhir-akhir ini.

"Ayah!!" Teriaknya hampir menangis dan segera berlari kepelukan sang ayah. Dia memeluk sangat erat seolah-olah pria didepannya itu akan pergi lama untuk meninggalkannya lagi.

"Ayah kembali, Sayang." Jawab hangat sang ayah mengangkat tubuh kecil putranya. Dia membalas pelukan sang putra sembari mengusap lembut rambut belakangnya.

1521; HIRAETH || MARKHYUCK [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang