Penjual itu langsung menyerahkan dua kendi Anggur Angin Malam pada Haechan. Dia sedikit terpana dan berkata, "Apa anda benar-benar Pangeran Lee Donghyuck, putra dari Jenderal Besar Lee Dongyul dan pasangan sah dari Pangeran Putra Mahkota Lee Minhyung?"
Haechan membatin, 'Tidak juga sih.' Tapi segera menjawab dan tersenyum lembut, "Paman benar. Aku Lee Donghyuck, putra dari Jenderal Besar Lee Dongyul."
Sesaat, penjual anggur itu berdecak kagum, "Wah. Anda benar-benar sangat tampan, Pangeran." Kemudian, dia melirih, "Tapi, kenapa anda jarang berkunjung untuk melihat para rakyat. Semua orang hampir tidak mengenal anda."
"Bukankah perjamuan saat itu aku sudah muncul?"
"Perjamuan saat itu tidak bisa dihitung. Hanya golongan tertinggi saja yang bisa melihat anda. Sedangkan kami para rakyat biasa, hanya dapat mendengar desas-desus tentang anda saja." Ungkap si penjual anggur.
"Desas-desus apa?" Tanya Haechan.
Penjual anggur membalas, "Rumor tentang anda yang sudah gila dan mencoba bunuh diri dengan melompat di Danau Air Beku. Ada banyak rumor buruk tentang anda selama beberapa tahun terakhir ini." Dia menjeda, "Tapi, setelah saya melihat langsung. Sepertinya rumor itu tidak terlalu benar. Anda sangat berbeda dengan apa yang banyak orang bicarakan."
Haechan terdiam sejenak.
Jaemin membuka suara, "Memang benar." Katanya melirik kearah Haechan. Dia menambahkan, "Rumor buruk tentang Pangeran bahkan sampai kepenjuru Kerajaan Lee ini."
Lagi-lagi Haechan menghela napas panjang. Bisa gawat kalau ceritanya merembes kearah Donghyuck yang tiba-tiba saja kerasukan dan Haechan tidak tahu harus berkata apa. Yang dia tahu, sifat Donghyuck dan dirinya sangat keterbalikan.
Donghyuck terlalu menerima keadaan buruk ataupun baik yang terjadi pada hidupnya. Dia tidak peduli akan hinaan maupun cercaan yang tertuju padanya. Sedangkan Haechan, dia mengabaikannya tapi diam-diam membalas perkataan orang yang buruk padanya. Dan dia akan menganggap semua orang baik menjadi temannya. Dengan begini, dia bisa bertahan hidup.
Haechan mengalihkan pembicaraan dengan mengulurkan token giok. "Ini, Paman." Ucapnya.
Penjual anggur menerima token giok itu. Dia menimang-nimang sesaat dan bertanya, "Anda akan membayar ini dengan token giok milik Pangeran Putra Mahkota, Pangeran?"
Haechan mengangguk, "Benar. Apa aku tidak bisa menggunakannya?"
'Ini lucu kalau benar iya. Sebelumnya, kalung emas tidak bisa dijual dan mungkin token ini tidak diterima. Lalu untuk apa aku memegangnya terus. Haa... Dasar barang-barang tidak berguna!' Pikir Haechan.
"Bukan begitu, Pangeran. Ini token giok emas. Harganya sangat tinggi, anda yakin cuma ingin membeli dua kendi saja?" Balas penjual anggur yang membuat Haechan tak bisa menahan senyum.
Lagipun, dia adalah seorang penjual yang dihadapkan pada seorang Pangeran muda yang memegang sebuah token giok emas. Kapan lagi ada seorang pembeli kaya yang datang ke tokonya. Tidak peduli darimana Haechan mendapatkan token itu, selama dirinya untung, maka biarkan saja.
Haechan langsung sumringah. "Sepuluh. Berikan aku sepuluh kendi Anggur Angin Malam." Pintanya.
Penjual tersebut tak kalah sumringahnya dari Haechan. Dia tersenyum lebar, segera mengambil sepuluh kendi dan menyerahkannya pada Haechan.
Karena tangannya tidak cukup, Jaemin membantu Haechan untuk membawakan kendi-kendi anggur itu.
Mereka melangkah pergi untuk kembali pulang kerumah Jenderal.
Diperjalanan, Haechan dan Jaemin saling mengobrol. Jaemin menatap Haechan dan bertanya, "Pangeran, saya dengar, Pangeran Minhyung, Jenderal Kecil Jeno dan Yang Mulia Raja, sedang pergi ke Kerajaan Barat, ya?"

KAMU SEDANG MEMBACA
1521; HIRAETH || MARKHYUCK [ END ]
FanficTINGGALKAN JEJAK WALAUPUN KAMU PEMBACA BARU ‼️ [ End ] || Historical Fiction •Hiraeth - Memiliki arti dari Kerinduan, Keinginan yang Tulus dan Rasa Penyesalan. Summary : 1521; HIRAETH merupakan kisah cinta antara dua sejoli yang sebenarnya berakhir...