Bab 53 : Lepas Kendali

15.9K 1.8K 147
                                    

Diaula istana tersebut, Tuan Kang dan putra pertamanya berdebat hebat dengan Yang Mulia Raja Lee Hyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Diaula istana tersebut, Tuan Kang dan putra pertamanya berdebat hebat dengan Yang Mulia Raja Lee Hyun. Tuan Kang berteriak, "Apa-apaan ini, Yang Mulia! Kenapa putri saya bisa dieksekusi tanpa sepengetahuan dari saya?!!"

Yang Mulia Raja Lee Hyun menjawab, "Tenanglah, Tuan Kang. Mungkin ada kesalahpahaman disini."

"Kesalahpahaman?" Tuan Kang menyudutkan Yang Mulia Raja. Dia menggeram, "Kesalahpahaman apa yang Yang Mulia maksud?!"

"Pangeran Putra Mahkota, Pangeran Minhyung membunuh putri saya! Apa itu yang disebut dengan kesalahpahaman, Yang Mulia?!" Jeritnya.

Yang Mulia Raja Lee Hyun mencoba bersikap tegas, "Tenangkan dirimu dulu, Tuan Kang! Mungkin..."

"... Adik saya bersalah." Kini si putra tertua Kang yang memotong. Wajahnya yang angkuh, menatap dingin Yang Mulia Raja, "Apa maksud Yang Mulia Raja Lee Hyun, adik saya Mina, yang bersalah."

Yang Mulia Raja terdiam.

Saat rombongan Tuan Kang datang, disaat itu juga dirinya baru tahu jika putranya Minhyung telah menghukum mati selir pertamanya sendiri.

Tidak ada yang memberitahunya mengenai masalah ini.

Putra tertua Kang tampak tenang tak seperti ayahnya, namun wajahnya menunjukkan banyak kesombongan saat dirinya kembali berkata, "Adik saya itu orang yang baik. Bagaimana bisa Pangeran Minhyung menghukum selirnya sendiri!" Dia menjeda, kembali menyudutkan Yang Mulia Raja, "Yang Mulia, anda adalah Raja di Kerajaan Lee ini. Bagaimana cara Yang Mulia untuk mengatasi masalah Pangeran Putra Mahkota Minhyung yang melibatkan nyawa dari adik saya, Kang Mina?"

"Kami butuh keadilan!" Lanjutnya dipertegas.

"Keadilan? Kau ingin membahas keadilan denganku?" Terdengar suara dingin dari arah belakang mereka.

Semuanya menoleh kearah sumber suara tersebut.

"Minhyung..." Gumam Yang Mulia Raja menatap putranya.

Tampak Minhyung berjalan santai memasuki aula istana dengan raut wajah khasnya.

Tampan, dingin, kejam dan sedikit angkuh.

Sulit untuk diutarakan karena ada kesan sedih dimatanya.

Minhyung menatap kearah putra tertua Kang, lalu berkata dingin, "Kau ingin meminta keadilan? Akan ku kabulkan."

Putra tertua Kang mengernyit, "..."

Tuan Kang membuka suara, "Pangeran Minhyung, apa anda pikir kami ini sedang bercanda?!"

"Tidak."

Dia mengacungkan pedang merahnya kearah Tuan Kang dan rombongannya, membuat mereka semua tersentak mundur karena terkejut takut.

"Sesuai yang kalian inginkan. Kalian semua harus mati!" Ucap Minhyung menatap tajam. Aura pembunuhnya terpancar, membuat orang yang melihatnya merinding seketika.

1521; HIRAETH || MARKHYUCK [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang