Bab 140 : Kehidupan Baru

11.6K 1K 246
                                    

Haechan membuka matanya perlahan. Sudah berapa lama dia memejamkan mata seperti ini hingga sulit sekali matanya dibuka.

Uluran tangan mengusap belah pipinya. Tampak bayangan buram seseorang berada dihadapannya.

Telinga Haechan berdengung. Matanya masih basah oleh tangis sebelumnya. Dia membuka mata, disambut oleh seseorang yang tiba-tiba saja memeluknya.

Tubuhnya didekap. Dirinya bahkan bingung dan masih linglung oleh keadaannya saat ini. Berpikir, sudah berapa lama dia tertidur.

"Kau sudah bangun?" Orang lain yang berdiri disampingnya tiba-tiba saja bertanya. Dia bersedekap dada, melirik kearah Haechan yang kepalanya telah bersandar pada kepala tempat tidur.

Kepala Haechan rasanya mau pecah.

"Renjun?" Katanya pelan. Tubuhnya terasa berat, orang yang memeluknya saat ini enggan untuk melepaskan dirinya. Siapa orang ini? Tubuhnya menjadi ketindihan sekarang.

Dia melanjutkan, "Aku tertidur? Sudah berapa lama aku tertidur disini?" Tanyanya. Dia melirik sekeliling, "Ini dimana? Bukan rumahku." Katanya saat melihat bahwa dirinya seperti berada dikamar sebuah apartemen mewah.

"Kau tertidur satu harian penuh." Balas Renjun.

Haechan terkejut. Selama tiga bulan dirinya berada ditubuh Donghyuck, ternyata didunia aslinya dia hanya tertidur satu harian penuh. Apa yang dia lihat itu mimpi?

Kenapa terasa nyata!

Donghyuck tidak bertanggung jawab. Bisa-bisanya setelah menyeretnya kemasa lalu, dia ditelantarkan begitu saja seperti ini. Seperti orang gila saja.

Tapi semakin dipikirkan, kehidupannya dimasa lalu ternyata sangat sakit. Pantas saja Donghyuck tak ingin hidup lebih lama karena keluarganya meninggalkannya dirinya satu persatu.

Tapi kali ini, hidupnya sudah berubah. Walaupun kedua orang tuanya juga sama-sama telah tiada, tapi dirinya masih bisa hidup menikmati dunia. Tak seperti Donghyuck, dirinya dimasa lalu yang larut dalam kesedihan.

Haechan memijit pelipisnya yang sakit. Menyadari ada orang lain yang bersamanya kini, apalagi orang itu masih memeluknya, dia mendorong kecil tubuh orang itu. "Lepaskan aku. Kau siapa sih, memelukku sembarangan seperti ini."

Terdengar kecil isakan dari orang itu yang enggan untuk melepaskannya. Justru semakin memeluk tubuhnya sangat erat. Benar-benar erat sampai Haechan merasa sedikit sesak.

"Uh. Menyebalkan sekali." Gerutu Haechan. Dia menoleh pada Renjun yang bergeming menatap mereka berdua dan lagi-lagi bertanya, "Siapa orang yang memelukku ini? Kenapa dia memelukku seperti ini? Apa dia pacarmu, Huang Renjun!"

"Berani-beraninya kau menyuruh pacarmu memelukku!" Tuduhnya.

"Enak saja." Jawab Renjun kesal. "Dia Mark, orang yang selalu duduk dibelakang mejamu. Lalu juga, enam bulan lalu aku pernah mengatakan padamu jika ada orang yang mengikuti dirimu, tapi kau justru menjawab, 'Tidak apa-apa. Biarkan saja dia mengikutiku. Kau seperti tidak memiliki penggemar saja. Itu namanya kagum pada wajahku yang tampan ini'. Cuih! Penggemar apanya."

"Kupikir yang kau katakan itu tentang seorang gadis."

"Gadis?!" Renjun menggeram. Benar-benar kesal dengan sahabatnya yang satu ini. Disituasi seperti inipun, Haechan masih memikirkan tentang seorang gadis.

Dia yang paling menyebalkan disini!

Haechan kembali mendorong tubuh pria bernama Mark itu. "Mark. Lepaskan pelukanmu ini."

Mark menggeleng tidak mau.

"Lepas Mark."

Lagi-lagi Mark menggeleng dengan keras kepala.

1521; HIRAETH || MARKHYUCK [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang