Bab 117 : Anting Merah Soohyuck Yang Hilang

4.3K 641 29
                                    

"... Jang Shim, kamu mau kemana?" Tanya sang ayah saat melihat putrinya tengah bersiap-siap untuk pergi kesuatu tempat.

"Ke pasar. Ayah ingin menitip sesuatu?" Saat ini Jang Shim memang sengaja ingin membawa ayahnya untuk keluar. Melihat apa yang sebenarnya sedang dihindari oleh ayahnya itu.

Dia tak percaya jika luka yang diterima oleh ayahnya, disebabkan oleh alasan yang menurutnya kurang diterima.

"Jangan keluar." Larang sang ayah, semakin membuat Jang Shim percaya jika ayahnya itu pasti sedang menyembunyikan sesuatu.

"Jang Shim ingin membeli sayuran untuk dimasak, Yah."

Kembali terlihat mengelak, sang ayah menjawab, "Masak saja dulu sayuran sisa dalam keranjang didapur kita. Bantu Ayah bereskan perlengkapan barang-barang pertunjukan milik Ayah ini dulu, ya."

Jang Shim berpikir sejenak. Kemudian tersenyum lembut dan mengangguk. "Baiklah."

Masih ada hari esok.

Semakin dipikirkan, semakin penasaran dirinya. Jang Shim bertanya-tanya kenapa akhir-akhir ini ayahnya selalu memintanya untuk jangan pergi jauh-jauh dari rumah mereka.

Seolah-olah sengaja melarangnya bertemu dengan orang lain.

Duduk diruang tengah rumah kecil mereka, Ayah Jang Shim menyeret sebuah peti besar berisikan perlengkapan aksi sulapnya.

Ada banyak hal didalamnya. Tapi ada satu benda yang menarik perhatian Jang Shim.

Sebuah tabung yang didalamnya terdapat tiga buah jarum hitam berukuran cukup panjang yang mengapung dalam air pada tabung tersebut.

"Ayah, ini apa?" Tanyanya penasaran, mengambil tabung itu.

Sang ayah mengambil alih tabung ditangan Jang Shim dengan kening yang berkerut. "Ah, ini jarum kesadaran. Perlengkapan aksi sulap ayah juga."

"Jarum kesadaran?"

"Benar. Ini bisa membuat seseorang mengalami mati suri selama tiga hari setelah ditanam dikepalanya." Jelas sang ayah.

"Emang bisa ya, seperti itu?" Tanya Jang Shim lagi.

Ayahnya menggeleng. Mengusap pucuk kepala Jang Shim dan kembali berkata, "Bisa. Tapi jarum ini bisa jadi masalah jika digunakan sembarangan. Ayah biasanya menggunakannya hanya sesekali saja, karena bahaya jika dibiarkan terlalu lama."

Jang Shim ber'oh'ria saja sembari manggut-manggut. Mereka kembali melanjutkan untuk membereskan barang-barang yang terlihat setengah rusak itu.

Bagaimana tidak, hampir separuh perlengkapan aksi sulap ayahnya mengalami kerusakan. Jang Shim lagi-lagi mengernyit heran, "Ayah, kenapa perlengkapan Ayah ini bengkok? Ini juga bengkok dan yang ini sudah patah." Katanya menunjukkan satu persatu perlengkapan milik ayahnya itu.

"Itu sudah lama. Ayah belum menggantinya dengan yang baru." Mengalihkan pembicaraan mereka, ayah Jang Shim melanjutkan, "Bagaimana dengan keadaanmu selama dikerajaan? Apa semuanya baik-baik saja?"

Mendengar pertanyaan sang ayah, Jang Shim terdiam lama.

Ayah dan anak itu sama-sama sedang menyembunyikan sesuatu.

"Aku baik-baik saja. Semua orang padaku." Jawab Jang Shim kemudian. Dia tersenyum manis, berkata, "Ayah tahu, orang-orang bilang kalau keterampilan meriasku sangat bagus. Mereka juga bilang kalau tatanan rambut buatanku itu sangat cantik."

Dan itu sebelumnya.

Saat-saat sebelum kejadian besar menimpa dirinya pada tiga hari yang lalu. Sesuatu yang tak ingin ia katakan pada sang ayah.

1521; HIRAETH || MARKHYUCK [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang