Bab 43 : Yang Dirahasiakan

13.8K 1.9K 212
                                    

Up sekarang karena besok aku gak up.
Lagi senang karena dapat PC Lemonilo Kak Reyhan(ᗒᗩᗕ)

"Diamlah!" Balas si teman menutup mulutnya. Dia menunjuk kearah Haechan, "Kau lihat pria yang memakai pakaian merah itu?"

Pria bertubuh bongsor yang mulutnya sedang dibungkam kuat-kuat oleh temannya itu mengangguk.

Si teman melepaskan tangannya, melanjutkan, "Dia pasangan sah Pangeran Putra Mahkota Lee."

"Bagaimana kau tahu?" Bisik si pria bertubuh bongsor.

"Dasar kau orang pindahan!" Kesal si teman. "Perhatikan pakaian yang dikenakan laki-laki itu. Ada motif bunga mawar dipakaiannya."

Pria bertubuh bongsor itu menyipitkan matanya. Dia memperhatikan baik-baik kearah Haechan dan tersentak kaget.

Benar yang dikatakan temannya. Ada motif samar bunga mawar dikelepak lengan, kerah dan sisi-sisi pakaian yang dikenakan oleh Haechan. Dia mengangguk-anggukkan kepalanya dan atensinya kembali teralih kearah temannya. "Ada apa dengan motif bunga itu?" Tanyanya.

"Di Kerajaan Lee ini, motif bunga tersebut hanya bisa digunakan oleh Pangeran Putra Mahkota Lee sendiri." Kata si teman. Dia menambahkan, "Aku sudah pernah melihat Pangeran Putra Mahkota Lee dan pria itu pasti pasangan sahnya yang banyak dibicarakan orang-orang."

"Pria itu terlihat cantik. Tapi, dia sedikit beris... Hmmmpp." Lagi-lagi mulutnya dibungkam.

"Jangan menghinanya!" Balas si teman serius. "Apa kau tahu, kenapa banyak rakyat Kerajaan Lee yang tiba-tiba saja menjadi bisu?" Tanyanya.

Pria bongsor itu hanya bisa menggeleng.

Si teman menjawab dengan menekankan ucapannya, "Itu karena lidah mereka telah dipotong." Dia menjeda, "Kalau kau mengusik Pangeran Putra Mahkota Lee, Jenderalnya yang turun tangan. Dan kalau kau mengusik 'Istrinya', Pangeran Putra Mahkota Lee sendiri yang akan turun tangan."

Saat mulutnya telah dibebaskan kembali. Pria bertubuh bongsor itu bertanya cepat, "Kenapa kau bisa tahu? Diperjamuan saat itu, aku tidak melihat hal aneh tentang Pangeran Putra Mahkota Lee seperti yang kau ceritakan saat ini. Dia tampak baik-baik saja."

"Itu karena kau pertama kali melihatnya." Ucap si teman. Dia melanjutkan, "Selama tiga tahun terakhir ini, emosi Pangeran Putra Mahkota Lee mudah berapi-api. Puncak kemarahan tertingginya jatuh pada saat 'Istrinya' diasingkan dari istana. Banyak orang yang menghinanya dengan mengatakan sesuatu yang buruk-buruk.

"Pernah suatu kali, aku bersembunyi dibalik jendela rumah, mengintip kearah Pangeran Putra Mahkota Lee yang sedang mencengkeram seseorang. Bilah pedangnya ternoda darah dan mulut orang yang dicengkeramnya itu berdarah-darah. Dia mengatakan, 'Miskin, kotor, hina, pembawa sial, pelacur. Katakan sekali lagi! Lihat bagaimana kepalamu akan terlepas!!'

"Orang-orang yang melihatnya bergidik ngeri. Oleh karena itu, banyak orang yang memilih bungkam jika dihadapkan pada 'Istri' Pangeran Putra Mahkota Lee. Tapi, ada banyak juga yang belum percaya tentang cerita tersebut. Dan mereka yang tidak percaya kebanyakan berasal dari golongan tertinggi yang memiliki jabatan dan uang yang banyak."

Pria bertubuh bongsor itu merinding. "Kau serius saat mengatakannya?"

"Tentu saja. Coba kau tanyakan tentang 'Istri' Pangeran Putra Mahkota Lee kepada orang-orang biasa yang tidak memiliki jabatan, mereka pasti akan mengacuhkanmu dan tidak akan mengatakan apapun walau hanya satu kata." Jawab si teman. "Bahkan, pemilik penginapan ini yang biasanya berteriak-teriak saat kedatangan tamu, kini bersikap manis dan penuh kehati-hatian saat melayani para tamu. Takut jika berisiknya malah menyinggung pria itu."

1521; HIRAETH || MARKHYUCK [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang