Bab 80 : Tanda Kepemilikan

12.2K 1.6K 89
                                    

Author lagi keluar dari zona nyaman (reallife)
Capekk banget ternyata 😃😃

Votment biar Author bersemangat (´ . .̫ . ')


Minhyung yang tidak tertarik, mengabaikannya. Dia menatap Haechan yang tampak sangat sumringah dengan pandangannya yang mengarah pada surat ditangan gadis tersebut.

"Apa yang kau lihat? Terima surat itu." Ujar Haechan bersemangat.

Minhyung mengambil surat dihadapannya. Didetik itu juga, para gadis yang lain langsung menyodorkan surat-surat ditangan mereka ke hadapan Minhyung.

Guratan diwajah Minhyung semakin terlihat. Dia ingin marah dan berteriak, 'Apa-apaan kalian!', tapi Haechan lebih dulu berseru pada gadis-gadis dihadapannya.

"Wah! Kalian memberinya banyak surat, tapi tidak memberikanku satupun surat. Keterlaluan!" Kesalnya membuang muka dengan tangan terlipat didepan dada.

Dia berpura-pura mendengus kasar.

Pelipis Minhyung berkedut mendengarnya. Dia terlalu cemburu dan posesif sampai-sampai langsung menerima seluruh surat yang disodorkan padanya itu.

"Apa ada lagi?" Tanyanya datar pada para gadis yang masih tersipu malu didepannya.

Dia tidak ingin Donghyuck-Nya menerima satupun surat dari gadis manapun. Setelah inipun, dia akan langsung membakar tumpukan surat-surat ditangannya.

Haechan menghampirinya. Menyikut lengannya dan berkata nakal, "Heh! Lihat dirimu. Tadi kau ingin menolaknya, tapi sekarang kau justru menginginkan semua suratnya."

"Tuan Donghyuck~" Sipu gadis-gadis salah tingkah dihadapan mereka.

Haechan tersenyum genit. "Nona, dimana surat untukku?"

"Lee Donghyuck." Panggil rendah Minhyung disampingnya.

Haechan mengabaikannya. Dia kembali berkata, "Aku juga ada dihadapan kalian. Tapi kenapa kalian tidak memberikanku surat juga."

Para gadis berbisik. Mereka mengangguk, membenarkan apa yang mereka lihat.

Pandangan mereka jatuh pada leher Haechan yang memiliki bekas gigitan baru. Ada banyak tanda kepemilikan disana.

Gadis yang tersipu itu berkata gugup, "Tuan Donghyuck terlihat seperti sudah memiliki kekasih. Kami tidak ingin membuat kekasih Tuan marah."

Raut wajah Minhyung berubah santai. Entah apa yang dia pikirkan.

Haechan yang mendengar penuturan itu, tersedak hebat. Dia tidak percaya, "Aku? Aku memiliki kekasih? Bagaimana Nona bisa tahu?"

Gadis itu menatap sekilas leher Haechan, berkata, "Le-Leher Tuan menunjukkan semuanya pada kami. Tidak perlu dikatakan, semuanya terlihat jelas jika Tuan telah memiliki kekasih."

Leher?

Haechan menoleh kearah Minhyung dan langsung menarik kerahnya. Menunjukkan banyak luka gigitan dan sesapan bibirnya yang tampak jelas dan lebih banyak daripada lehernya.

Minhyung tersentak kaget dengan tindakan tiba-tiba yang dilakukan Haechan padanya. Namun langsung diam dengan bulu mata yang merunduk lembut saat menatapnya.

"Nona, lihat?" Tanyanya sembari memperluas bagian kulit Minhyung yang terekspos hingga menampilkan dada bidangnya yang merah keunguan.

Para gadis yang melihat itu justru semakin tersipu. Wajah mereka merah seperti tomat dan langsung membalikkan tubuh.

"Tuan Donghyuck, anda sangat nakal." Ucap salah seorang gadis.

Haechan tertawa. Dia melepaskan kerah Minhyung dan kembali tertawa keras sampai perutnya terasa keram.

1521; HIRAETH || MARKHYUCK [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang