Bab 137 : Kembali Berduka

5.4K 674 39
                                    

Kerajaan Timur lagi-lagi memutuskan untuk mundur, menarik pasukannya kembali kewilayahnya. Tak sesuai dugaan, saat Jenderal Lee terlihat sangat lelah dan mereka pikir bisa memenangkan peperangan ini, tapi disatu sisi, Pangeran Putra Mahkota Lee itu ternyata sangat sulit untuk diatasi.

Benar-benar sulit untuk didekati. Padahal jodohnya telah tiada dan seharusnya dia merasa terpuruk, tapi kenapa sosok yang berada dihadapan mereka ini terlihat lebih bahaya. Sangat bahaya dan sedikit gila. Agak berbeda dari yang sebelum-sebelumnya padahal dirinya masih sosok yang sama.

Salah seorang prajurit Kerajaan Timur berhasil melukai bahu Minhyung. Pakaiannya sobek parah menampilkan dadanya yang tergores mengeluarkan darah. Bahkan kalung pemberian Donghyuck saat itu, hampir putus terkena bilah tajam pedangnya.

Tapi Minhyung justru terlihat baik-baik saja. Sama sekali tidak meringis sakit, melainkan semakin membuatnya kesal saat dimana kalung yang bergantung dilehernya itu terkena noda darah.

"Kau!!" Wajahnya mengeras. Matanya berkilat dengan gigi yang bergemeretak kesal. "Benar-benar cari mati!"

Prajurit itu menelan ludah kasar, sedikit mundur terbelakang karena suasana disekitarnya berubah gelap. Terasa mencekam saat Minhyung berjalan kearahnya. Menyeret pedang merah yang ujungnya bergesekan langsung dengan tanah.

"AAAAARRGGGHHH!!" Teriakannya mengagetkan rekannya yang lain. Mereka segera menoleh, mendapati Minhyung yang sedang memijak perutnya dengan pedang yang tertancap didada rekannya itu.

Yang Mulia Raja Kerajaan Timur salah menentukan strategi. Dan mereka memilih untuk mundur setelah pasukan Kerajaan Lee berhasil melepaskan para rakyat Lee daerah perbatasan yang telah mereka tahan selama ini.

Yang Mulia Raja Kerajaan Timur mulai berpikir, selain membunuh Jenderal Lee yang menjadi hambatan kerajaan mereka dalam menguasai dunia, pasukan Kerajaan Timur juga harus membunuh Pangeran Putra Mahkota Lee.

Minhyung harus dibunuh karena akan menjadi hambatan untuk kerajaan mereka juga.

Kemenangan Kerajaan Lee kali ini, tak bisa dirayakan seperti kemenangan-kemenangan sebelumnya. Rasa duka masih menyelimuti Kerajaan Lee hingga saat ini.

Pangeran Putra Mahkota Lee ditinggalkan jodohnya. Orang-orang tak tahu malu mulai memikirkan sebuah rencana. Apalagi dari golongan bangsawan yang berkeinginan untuk berkerabat dekat dengan anggota utama kerajaan. Menginginkan putri mereka menjadi Yang Mulia Ratu Lee selanjutnya.

Para pejabat bahkan merasa beruntung karena putri-putri mereka berkesempatan untuk menggantikan posisi Soohyuck sebagai pasangan Minhyung.

Para gadis didatangkan dari berbagai daerah hanya untuk menggoda Minhyung agar mereka terpilih sebagai pasangannya.

Sedikitpun Minhyung tak melirik kearah mereka. Saat dimana Minhyung sedang berjalan, ada saja gadis yang menyerukan namanya dengan manis. Berseru dengan suara indah mereka, menampilkan raut wajah polos nan lembut dan berpenampilan layaknya Soohyuck.

Kematian gadis itu bahkan belum genap satu bulan. Tapi para gadis lain sudah berlomba-lomba untuk menggantikan sosoknya.

Tidak masuk akal.

Sinting.

Melihat sosok yang sudah lama tak ia temui, dada Minhyung berdegup kencang. Dia berjalan, meraih pergelangan tangan sosok itu.

"Berhenti menghindariku." Kata Minhyung sedikit dingin, menggenggam erat pergelangan tangan sosok didepannya itu.

Donghyuck meringis, saat pergelangan tangannya digenggam erat oleh Minhyung. "Pangeran, anda menyakitiku." Katanya mencoba melepaskan diri.

1521; HIRAETH || MARKHYUCK [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang