Bab 70 : Minhyung Hyung

17.9K 1.9K 112
                                    

Makasii dah diingetin(๑♡⌓♡๑)Aku lagi ngurus masalah perMABAan dulu soalnya (人 •͈ᴗ•͈)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Makasii dah diingetin(๑♡⌓♡๑)
Aku lagi ngurus masalah perMABAan dulu soalnya (人 •͈ᴗ•͈)

___

Ide darimana sih aku nulis bab pergigian
ginian༎ຶ‿༎ຶ

Masokis x Masokis detected•••

Haechan mengembuskan napas lambat. Mata cokelatnya menatap dalam mata hitam milik Minhyung. Tampak telinga Minhyung yang memerah, sama seperti miliknya.

Haechan menelan ludah kasar. Jakunnya turun naik, berusaha membuka suara. "Lakukan saja." Ucapnya kemudian.

Setelahnya Minhyung tersenyum manis. Mencium keningnya, lalu kedua kelopak matanya, ujung hidungnya dan turun kebibir merah milik Haechan.

Lidahnya melesat masuk, memilin lidah Haechan dan menciumnya dalam-dalam, tidak membiarkan Haechan untuk mengambil napas.

"Nghhh..." Erang Haechan. Dia mengikuti setiap permainan lidah Minhyung padanya.

Minhyung terlalu mendominasi!

Apa dia melakukan ini bersama selirnya juga?!

Lidah Minhyung turun keleher Haechan. Menciumnya lembut, sangat lembut dan basah. Haechan menggigit bibir bawahnya, merasakan kehangatan yang memang dia sukai.

Dulu dia yang melakukannya. Kini dia yang merasakannya.

"Gi-Gigit leherku juga." Ucapnya bersusah payah saat mengingat leher Minhyung yang rusak oleh giginya.

Minhyung menorehkan giginya kekulit leher Haechan, lalu menggigitnya lembut. Hanya sekadar menggigit-gigiti tanpa meninggalkan sebuah bekas gigitan yang jelas.

Haechan mengerang. Tapi kurang puas rasanya jika hanya sekadar mengunyah tapi tidak menelan. Dia ingin memiliki leher yang sama dengan leher Minhyung agar rasa bersalahnya sedikit berkurang.

Dia berkata pelan, "Minhyung, kau juga harus membalas gigitan dilehermu padaku. Lakukan saja."

Minhyung berbisik tepat ditelinganya, membuat tubuh Haechan merinding. "Aku tidak ingin melukaimu."

"Lakukan saja." Ujar Haechan.

Minhyung mengecup bibirnya sekilas, menjawab, "Tidak bisa."

Haechan geram, "Kubilang lakukan saja."

"Gigiku tajam. Itu akan sakit." Ucap Minhyung lembut menatap dalam wajah Haechan.

"Kalau tidak ingin, tidak perlu dilanjutkan!" Kesal Haechan membuang muka.

"Tidak, tidak." Geleng Minhyung. "Baiklah. Sesuai katamu." Ucapnya memajukan kembali wajahnya keceruk leher Haechan dan menggigitnya.

Cukup keras dan meninggalkan bekas.

1521; HIRAETH || MARKHYUCK [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang