Bab 19 : Lee Donghyuck?

17.3K 2.3K 61
                                    

Sosok putih itu berkata lagi, "Ya, aku adalah kau dan kau adalah aku."

Haechan tampak bingung, "Apa maksudmu?" Tanyanya.

Sosok seperti awan itu, terbang kesana-kemari disekeliling Haechan. Haechan meraihnya, namun tak bisa disentuh. Sosok itu berkata dengan suara yang akrab, "Haechan, kau adalah aku di 500 tahun yang akan datang. Kau adalah reinkarnasi tidak sempurnaku. Ada banyak perbedaan tentang hidup kita berdua."

Haechan tergagap, ada nada cibiran diperkataannya, "Aku... Aku adalah reinkarnasimu? Bagaimana bisa?! Kalaupun iya, kenapa aku tidak ingat kehidupanku dimasa lalu? Kau jelas sedang bermain-main denganku!"

"Aku tidak berbohong!" Sosok itu meninggikan suaranya. Dia menjelaskan, "Alasan mengapa kau tidak mengingat kehidupanmu dimasa lalu adalah karena dihidupmu dimasa sekarang, juga sama tragisnya.

"Orang tuamu beserta dirimu mengalami kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan itu merenggut nyawa orang tuamu dan meninggalkan dirimu seorang diri di dunia ini. Kau melupakan semuanya dan itu juga penyebab kenapa kau tidak ingat kehidupanmu dulu. Bukankah terlalu berat untuk mengingat dua kehidupan yang berakhir buruk."

Memang benar. Orang tua Haechan meninggal saat mereka tengah dalam perjalanan untuk berwisata. Ditengah jalan, mobil yang dikendarai sang ayah mengalami oleng dan menabrak pembatas jalan. Haechan yang saat itu masih dalam pertumbuhan, selamat dari kecelakaan dan hanya menerima luka kecil akibat pecahan mobil yang terarah padanya.

Sayangnya, kedua orangtuanya meninggal didepannya sendiri. Dia sangat sedih. Haechan terisak-isak sampai air matanya mengering dan matanya membengkak.

Sejak kecelakaan yang menewaskan orang tuanya, Haechan hidup dengan asuransi dan bantuan pemerintah. Setelah usianya bertambah, Haechan harus memulai untuk hidup mandiri. Dan disaat keterpurukan itulah, Renjun hadir dikehidupannya.

Dia membantu Renjun sekali untuk menghadapi preman dan Renjun membayarnya dengan banyak bantuan, seolah-olah Renjun sudah lama mengenalnya.

Alis Haechan bertaut. Dia bertanya penuh selidik terhadap sosok putih itu, "Lalu kenapa kau memintaku kembali kemasa lalu? Apa yang sebenarnya kau inginkan?!"

Suara sosok putih itu melemah, "Maafkan aku, Haechan. Aku kembali menyeretmu kemasa lalu dan menjalani hidup sebagai Lee Donghyuck lagi. Aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apa!"

Suara tersebut semakin lirih, membuat perasaan Haechan juga merasakan hal yang sama dengannya. "Jelaskan saja semuanya, aku akan mendengarkan." Ujarnya.

Sosok itu berterus terang, "Aku mati karena ketidakadilan dan keputusasaan. Aku terlalu lemah untuk bisa menghadapi hal-hal yang terus menimpaku. Aku tidak sepertimu yang bisa menyelesaikan masalah dengan tenang. Aku membawamu kedunia ini berkat bantuan arwah Paman Lee. Se..."

Haechan menyela, "Tunggu, tunggu, tunggu, tunggu. Paman Lee? Maksudmu, Paman yang menyapu didanau terlarang itu adalah Paman Lee? Kenapa sikapnya tampak beda saat aku pertama kali bangun ditubuhmu?"

"Itu karena kau melupakannya. Kau melupakan segalanya dan lupa akan wajahnya. Sebab itu, arwah Paman Lee jengkel terhadapmu."

Haechan membatin, 'Ha? Bahkan arwahpun punya perasaan jengkel juga. Benar-benar luar biasa.'

Sosok itu melanjutkan, "Sekarang tugas Paman Lee sudah selesai dan arwahnya sudah tenang. Sedangkan aku? Aku akan menghilang setelah kau menyelesaikan tugas yang kuberikan padamu."

Kening Haechan berkerut, "Tugas?"

"Ya. Kau harus mencaritahu awal mula kehancuran aku, dirimu dimasa lalu. Kau harus membuat pelaku sebenarnya dihukum berat atas semua perbuatannya."

1521; HIRAETH || MARKHYUCK [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang