Bab 51 : Lee Minhyung Dan Jiwanya

16.5K 2K 276
                                    

Tapi disatu sisi Mina tidak tahu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi disatu sisi Mina tidak tahu. Keadaan lemah Haechan justru membuat racun yang ia berikan semakin kuat. Membuat Haechan hampir kehilangan nyawanya.

Dia berpikir jika Haechan hanya akan menderita sakit perut ringan dan akan sembuh beberapa hari kemudian. Dia juga berpikir bahwa tidak akan ada satu orangpun yang tahu tentang racun jenis ini.

Tapi siapa sangka, penyamaran racun dalam kue beras yang dia buat justru ketahuan. Padahal, resep kuno itu tidak banyak dikenal oleh orang-orang Kerajaan Lee ini.

Mina yang semakin panik berlutut. Dia kebingungan dan berkata dengan terbata-bata, "Pangeran, anda... anda tidak bisa melakukan itu."

Dia kelabakan dan mencoba berpikir keras. Hingga, "Ayah saya... Dia tidak akan membiarkan semua ini. Dia..." Ucapannya terhenti saat melihat Minhyung berjongkok didepannya.

Plak!

Satu tamparan keras mendarat dipipi Mina. Meninggalkan bekas merah berbentuk telapak tangan.

Minhyung mencengkeram rahang Mina, membuat Mina menengadah tepat kearahnya. Dia tersenyum, "Apa yang kau pikirkan? Kau bisa membawa keluargamu jika kau ingin."

"Pinta mereka untuk menemanimu." Lanjut Minhyung menepis keras wajahnya, membuat tubuh Mina terpaku penuh pilu.

Mina mematung, matanya basah.

Kecantikannya yang luar biasa sirna saat berhadapan dengan Minhyung mode kejam ini.

Minhyung memerintah, "Pengawal! Seret selir pertama keluar! Bakar dia hidup-hidup!!"

"... Pastikan abunya juga menghilang dari dunia ini!" Ucap Minhyung penuh penekanan.

Semua yang melihatnya tersentak kaget. "Pangeran Putra Mahkota, ini sangat..."

Minhyung menatap tajam pengawal yang membuka mulut itu. "Kau juga bisa menemaninya." Ujar Minhyung yang membuat pengawal itu menelan kasar ludahnya.

Air mata Mina yang jatuh semakin deras. Tatapannya kosong. Dia terlihat sangat menyedihkan saat ini.

Dua orang pengawal kembali menahan lengannya. Mina tak berdaya, jiwanya telah kosong. Dia diseret secara tidak hormat untuk menjalani hukuman mati yang diperintahkan oleh Minhyung kepadanya.

Bawahan yang menyaksikan Minhyung saat ini bergidik ngeri. Pakaian mereka telah basah karena keringat. Wajah mereka memucat, tidak berani menengadahkan kepala sedikit pun terhadap Minhyung.

Pada malam harinya, mata hitam Minhyung meneduh. Dia menatap lembut wajah Haechan sembari mengusap-usap pipi Haechan.

Minhyung merapikan selimutnya. Dia memperhatikan Haechan penuh cinta. Seolah-olah dihadapannya itu adalah keajaiban dunia.

Lebih tepatnya, dunia-Nya.

Bagi Minhyung, Lee Donghyuck itu...

Dunianya. Pusat perhatiannya. Kekhawatirannya. Pengendaliannya. Kesabarannya. Keserakahannya. Cintanya. Kekasihnya. Kesayangannya. Miliknya. Istri prianya. Obsesinya. Kegilaannya. Orang yang didambakannya. Orang yang membuatnya jatuh. Dan segala-galanya baginya.

1521; HIRAETH || MARKHYUCK [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang