Dongyul melanjutkan, "Kalau Donghyuck Ayah sudah dewasa dan akan menikah, Donghyuck jangan mencari seseorang yang memegang sapu. Cari seseorang yang memegang pedang."
Mata Donghyuck melebar panik, "Bukannya pedang lebih berbahaya ya untukku!"
"Hng... Benar juga." Balas Dongyul mengangguk kecil.
"... Dihukum lagi?" Suara seseorang melangkah masuk kedalam gerbang rumah Dongyul.
Pria yang datang itu mengenakan pakaian mewah berwarna merah dengan sulaman motif emas. Kulit yang putih dengan rahang tegas, menunjukkan sebuah keanggunan dan keagungan yang tak ternilai.
Dia adalah Yang Mulia Raja Lee Hyun.
Disamping Lee Hyun berdiri seorang anak laki-laki yang sedang menatap lekat-lekat pada Donghyuck yang masih berlutut dihalaman rumahnya.
Wajah anak itu sama seperti sebelumnya, terkesan dingin yang angkuh. Tapi juga ada kesan samar kelembutan diwajah rupawannya.
Sama seperti ayahnya, dia juga mengenakan pakaian mewah kerajaan. Yang dibuat khusus oleh perancang busana terbaik di Kerajaan Lee ini.
Anak itu adalah teman pertama Donghyuck, Pangeran Pertama Lee, Lee Minhyung.
Dongyul bangkit berdiri, menepuk lutut dan berkata penuh hormat, "Yang Mulia, ada apa anda datang kemari?"
Lee Hyun menjawab dengan ekspresi wajah.
Dongyul langsung mengerti maksudnya. Dia mempersilakan masuk, "Silakan masuk, Yang Mulia."
Lee Hyun tersenyum lembut. Melangkah masuk kedalam rumah bersama Dongyul yang berjalan disampingnya.
Mereka meninggalkan kedua anak mereka yang masih berada diluar.
Pluk!
Sekuntum bunga berwarna merah, jatuh dihadapan Donghyuck yang masih berlutut.
Donghyuck menoleh kearah si pelempar bunga, "Bunga? Untuk apa ini, Pangeran?"
Minhyung menjawab, "Aroma mawar mampu menghilangkan kebosanan."
Donghyuck mengambil bunga mawar itu dan tersenyum manis, "Terima kasih, Pangeran."
"Hm." Segera Minhyung membuang muka setelah melihat senyum manis dihadapannya.
Donghyuck mengangkat bunga mawar mekar yang indah itu. Dia menghirup aroma wanginya dan tersenyum kian lebar. Betapa wanginya bunga yang diberikan Minhyung padanya.
Itu benar-benar sangat wangi. Menenangkan dan perasaan buruk dihati langsung hilang begitu saja.
Tidak heran, dimasa depan banyak pria memberikan bunga mawar sebagai hadiah karena aromanya yang mampu menenangkan sang kekasih.
Sejak itu, Donghyuck tidak bisa melupakan aroma wangi dari bunga mawar. Dia sangat menyukainya dan menginginkan lebih.
Donghyuck mulai menanam banyak bunga mawar disekitar halaman depan rumahnya. Sangking banyaknya, pohon-pohon bunga mawar itu terus berkembang dan menjadi banyak, memenuhi hampir separuh halaman rumah hingga kedinding pembatas gerbang.
Setiap bunga mawar yang mekar, aroma wanginya menyerbak hingga kejalanan dan memenuhi isi dalam rumahnya.
Keluarga Donghyuck bahkan setuju atas keputusan anaknya itu untuk menanam sebanyak mungkin bunga mawar dirumah mereka. Ibunya justru memintanya untuk menanam dihalaman belakang juga.
Menjadikan aroma wangi itu sebagai ketenangan yang paling ampuh.
Dan aroma mawar itu terus melekat pada Donghyuck hingga saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
1521; HIRAETH || MARKHYUCK [ END ]
FanficTINGGALKAN JEJAK WALAUPUN KAMU PEMBACA BARU ‼️ [ End ] || Historical Fiction •Hiraeth - Memiliki arti dari Kerinduan, Keinginan yang Tulus dan Rasa Penyesalan. Summary : 1521; HIRAETH merupakan kisah cinta antara dua sejoli yang sebenarnya berakhir...