Bab 115 : Lebih Dari Sekadar Cinta

5.2K 817 55
                                    

"Minhyung, kamu sedang apa?" Yang Mulia Ratu bertanya bingung pada sang anak, lalu menatap ibunya Donghyuck yang juga menggeleng tidak mengerti.

WWWWWAAAAAHHHHHH.

Keriuhan kembali pecah didalam aula utama istana itu. Para tamu bersorak keras, tak membayangkan jika Minhyung menaruh rakitan mahkota mawar diatas kepala Soohyuck yang tengah membelalakkan matanya kaget.

"Dari Donghyuck." Ucapnya datar seolah-olah dia tak melakukan sesuatu yang istimewa atau sesuatu yang besar untuk dibicarakan.

Donghyuck menatap sinar cerah diantara mereka berdua. Kebahagiaan memuncak diseluruh sudut aula itu. Yang Mulia Ratu mengerjap berkali-kali melihat aksi putranya yang tak pernah bisa ia bayangkan sebelumnya.

Bagaimana bisa hal ini terjadi?

Apa putra dinginnya itu kesambar petir sebelum datang keacara kedewasaan Soohyuck ini. Sangking tidak percayanya, pikiran Yang Mulia Ratu langsung berkecamuk hebat.

Keluarga Lee menatap kearah dua remaja yang terlihat serasi itu. Mereka terlihat seperti musim panas dan musim dingin. Si tampan dan si cantik jelita.

Mereka sangat cocok!

Pantas untuk kerajaan ini.

Donghyuck tersenyum lembut, ikut bertepuk tangan dengan yang lainnya.

Yang Mulia Raja menatap kearah sahabatnya Lee Dongyul dan mengangguk. Seolah-olah wajahnya menampilkan senyum kepuasan, "Kau lihat mereka."

Sedangkan yang ditatap hanya menghela napas panjang.

Sebelumnya juga Yang Mulia Raja telah membicarakan mengenai putranya Minhyung dan putri sahabatnya, Soohyuck itu.

Lain halnya dengan sipelaku yang membuat keluarganya bingung dan para tamu yang kagum, Minhyung justru tak peduli dengan mereka semua. Setelah selesai dengan urusannya, dirinya langsung acuh tak acuh dan pergi begitu saja meninggalkan panggung aula yang masih ricuh oleh tindakannya.

Dia berjalan, mengabaikan segala kericuhan dan membelakangi Soohyuck serta keluarga Lee hanya untuk menghampiri Donghyuck yang masih mengerjap penuh kagum padanya.

Pembawa acara mengambil alih acara. Sesaat dia juga tersentak kaget hingga melupakan tugasnya untuk mengatur jalannya acara saat ini.

Minhyung berdiri tepat didepan Donghyuck. Bocah itu menatapnya kosong karena masih kagum oleh dirinya pada sang kakak. Hingga tak menyadari jika Minhyung telah berdiri tepat didepan dirinya.

Tuk!

"Apa yang kau pikirkan?" Tanya Minhyung menjentik kecil dahi Donghyuck. Entah kenapa bocah dihadapannya itu selalu melamun setiap saat didepannya.

Mata Donghyuck berbinar-binar cerah. Sangat berkilau, menunjukkan betapa kagumnya dia. "Keren. Pangeran sangat keren tadi."

Lagi-lagi sudut bibir Minhyung tertarik olehnya. Membentuk senyum tipis nan lembut. Itu pujian yang mampu menyenangkan hatinya.

"Terima kasih, Pangeran." Lanjut Donghyuck tersenyum lebar.

Acara kedewasaan Soohyuck telah usai. Ditutup dengan penampilan penari yang menarikan nyanyian Kerajaan Lee. Tepuk tangan para tamu masih menghebohkan acara pada hari ini.

"Apa yang kau pikirkan?" Lagi-lagi Minhyung menegur bocah 11 tahun yang sering melamun disampingnya itu. Setengah jam sebelumnya mereka berdua memutuskan untuk keluar dari aula dan berjalan-jalan mengitari bangunan-bangunan istana.

Tanpa menoleh pada Minhyung, Donghyuck terlihat berpikir keras. Daritadi dirinya masih memikirkan tentang pemandangan indah dimana Minhyung meletakkan mahkota mawar buatannya untuk sang kakak.

1521; HIRAETH || MARKHYUCK [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang