Bab 15 : Aku Seorang Pro

17.8K 2.2K 114
                                    

Haechan tersedak. Wajahnya menyalak dan berkata dengan nada memperingatkan, "Kau duluan yang mulai. Jangan sampai kau menyesal nantinya!"

Setelah mengatakan itu, dia membalas ciuman Minhyung. Lidahnya bergerak, saling memilin dan merasa tak ingin terkalahkan. Sesekali Haechan membalas gigitan Minhyung, bahkan hingga berdarah.

Dia menggigit bibir bawah Minhyung, sangat keras sampai bau amis keluar dari mulut Minhyung.

Itu adalah darah dari keganasannya.

Bagaimanapun, walau Minhyung memiliki 17 selir, Haechan juga memiliki 17 pacar didunia aslinya.

Dia juga seorang pro!

Tunggu, tunggu...

17?

Kenapa angkanya sama?!

Setelah lama berciuman, perlahan tangan Minhyung membuka pakaian Haechan.

Haechan menyadarinya dan kembali mendorong Minhyung menjauh. "Cukup! Aku harus segera pergi."

Minhyung yang mabuk, tidak banyak berkata-kata. Dia tidak mendengar secara lengkap perkataan Haechan, dan hanya mendengar kata, 'pergi' saja.

Entah karena dorongan apa, Minhyung menggandeng lengan Haechan. Raut wajahnya masih menampilkan ketenangan dengan sedikit rasa senang. Bibirnya pecah-pecah dan ada sedikit noda darah yang mengalir dibibirnya itu.

Saat lengan mereka saling terkait, mereka terlihat seperti dua orang gadis perawan yang akan pergi untuk memetik buah rasberi dihutan dengan membawa keranjang.

Haechan menghela napas panjang. Dia membatin, 'Kemana aku akan membawa bocah ini pergi? Kalau kembali ke Istana, masih banyak orang disana. Dan kalau aku membawa dia ke Istana selir, semua orang akan memperhatikannya dan mengabaikanku. Enak saja!'

Terlintas sesuatu dan Haechan mendesah pelan, "Ah, rumah bobrok. Aku akan membawanya pulang dan membuatnya merasakan, bagaimana rasanya tinggal dirumah yang kau hadiahkan pada suamimu itu."

Haechan sedang membicarakan pemilik tubuh aslinya!

Dan pemilik tubuh itu memang benar-benar suami dari Minhyung, bukan?

Tetapi, entah kenapa saat Haechan sendiri yang berkata, artinya menjadi beda.

Haechan melepaskan tangan Minhyung. Dia melangkah pergi, dan seperti yang diduga, Minhyung juga mengikutinya dibelakang. Haechan berlari cepat, begitu juga dengan Minhyung yang ikut berlari.

Pria mabuk dibelakangnya tersungkur berkali-kali karena tidak memiliki titik keseimbangan dan kesadaran yang jelas.

Pakaian yang mewah, wajah tampan dan keanggunan, hilang begitu saja oleh tumpukan tanah yang melekat pada tubuh Minhyung.

Haechan yang melihatnya jatuh berkali-kali, mulai menikmatinya. Dia tertawa terbahak-bahak hingga perutnya tanpa sadar terasa keram.

Tak terasa, mereka telah tiba dirumah bobrok milik Donghyuck asli.

Tidak ada yang menyambut kepulangan Haechan seperti tiga hari lalu, karena saat ini Paman Lee sedang menjalankan perintah.

Haechan membuka pintu dan masuk. Hal pertama yang langsung ia lihat adalah ranjang. "Duduk disini dan jangan kemana-mana!" Perintahnya mengacungkan jari telunjuk pada Minhyung. Dia mendudukkan Minhyung diatas lantai tanah karena tubuh pria itu kotor dan tidak ada kursi didalam ruangan ini.

Minhyung juga tidak diizinkan Haechan untuk duduk diatas ranjang karena akan mengotori ranjangnya.

Dia melangkah kebelakang, melewati ruang dapur dan menarik tirai pintu, memasuki kamar mandi yang hanya berukuran sekitar dua meter lebih.

1521; HIRAETH || MARKHYUCK [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang