Bab 120 : Kalung Dan Lonceng

4.6K 761 36
                                    

Votment juseyo~~

Tepat diusianya yang ke-15 tahun, hari ini Minhyung akan dinobatkan sebagai Pangeran Putra Mahkota. Kerajaan Lee bukan hanya mengadakan acara penobatan melainkan juga merayakan hari kelahiran Pangeran Pertama Lee mereka.

Kerajaan Lee saat ini lagi-lagi disibukkan oleh acara-acara yang terus berlangsung selama satu bulan penuh. Bahkan kali ini, Yang Mulia Raja dan Yang Mulia Ratu ikut andil dalam memperhatikan setiap detil hal acara penobatan putra pertama mereka.

Acara yang berlangsung selama tiga hari tiga malam ini akan dihadiri oleh kalangan bangsawan, baik dari Kerajaan Lee sendiri maupun Kerajaan luar yang bekerja sama dengan Kerajaan Lee.

Yang Mulia Raja kembali memerintahkan kepada pelayannya untuk memberikan kepingan emas koin pada setiap rakyat Kerajaan Lee.

Seminggu sebelum acara sebelumnya, bersama sang ayah, Donghyuck berjalan-jalan kepasar yang berada dipusat kota. Dia berhenti disebuah toko penjual perhiasan, melirik kearah perhiasan-perhiasan yang terpampang dengan cantik.

"Ayah, aku ingin membeli sesuatu untuk Pangeran Minhyung." Ucapnya antusias, menarik kain lengan ayahnya.

Dongyul mengangguk. "Tentu saja, Nak."

Mereka memasuki toko itu. Betapa bahagianya Donghyuck saat melihat-lihat perhiasan-perhiasan bersinar dengan cantik didepannya itu. Mulutnya tak henti-hentinya terbuka lebar, mengagumi benda berkilau dihadapannya itu.

Satu jam memilih, Donghyuck mendapatkan apa yang diinginkannya. Dengan wajah sumringah dirinya dan ayahnya kembali pulang keistana.

Diaula utama istana, seluruh tamu telah hadir. Banyak hadiah yang berdatangan dari para tamu yang datang, dan hampir memenuhi ruang aula utama itu. Para pelayan bahkan perlu memindahkan beberapa hadiah dari para tamu keruang istana yang lain.

Diaula besar yang disiapkan sebagai tempat penobatan itu, diisi oleh orang-orang penting Kerajaan Lee yang menjadi saksi pengangkatan Minhyung sebagai Pangeran Putra Mahkota yang baru.

Kian hari, Minhyung tumbuh dengan sangat baik. Wajahnya yang rupawan, dan desas desus keahlian pedangnya yang memukau, memikat banyak gadis-gadis muda.

Dia terlahir sebagai sosok yang sangat dikagumi. Para bangsawan yang melihatnya bahkan mengakui hal itu. Minhyung mewariskan akal sang ayah dan kemampuan berperang dari Jenderal Lee.

Para gadis yang melihat rupanya kembali berdecak kagum saat Minhyung melangkah masuk menuju aula penobatannya itu. Mereka bahkan hampir menitikan air mata sangking bahagianya bisa melihat Minhyung dengan penampilan sempurna.

Sosok yang selanjutnya akan memimpin Kerajaan Lee ini.

Acara penobatan dimulai, Minhyung yang berdiri dipanggung bersama salah seorang petinggi kerajaan, sesekali melirik kearah tamu. Matanya tak dapat menemukan sosok Donghyuck diantara ratusan tamu yang hadir diaula utama saat ini.

'Dimana dia?' Batin Minhyung dengan kening yang berkerut, memikirkan kenapa Donghyuck tak hadir diacara penobatannya ini.

"Pangeran Lee, silahkan berlutut kemudian bersujud dihadapan kedua orang tuamu." Perintah petinggi kerajaan itu.

Minhyung mengangguk kecil, kemudian berlutut dan bersujud didepan Yang Mulia Raja dan Yang Mulia Ratu.

Penuh rasa bangga terpampang jelas diwajah kedua pemimpin Kerajaan Lee itu. Mereka tersenyum haru, melihat putra mereka telah tumbuh besar hingga menjadi seperti ini.

Minhyung kembali bangkit. Menunduk satu kali sebagai penghormatan kecil pada kedua orangtuanya. Pipinya diusap lembut oleh Yang Mulia Ratu.

Petinggi kerajaan maju, berdiri disamping Minhyung. Dia membacakan seluruh kisah yang pernah terjadi di Kerajaan Lee ini, berharap jika Putra Mahkota nantinya tidak akan pernah lupa dengan sejarah Kerajaan Lee.

1521; HIRAETH || MARKHYUCK [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang