Bab 39 : Bermuka Dua

15.8K 1.9K 53
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!!
°
°
°

"Ketakutan Terbesarku adalah Kematianmu." —Lee Minhyung Hiraeth

Minhyung menarik pergelangan tangan Haechan. Dia mendudukkan Haechan diatas ranjang, lalu mengambil sesuatu dari dalam sebuah kantung dan memasukkan pil berwarna putih itu kedalam mulut Haechan.

Haechan mencoba mengelak, mengeluarkan kembali apa yang dimasukkan Minhyung kemulutnya. Tapi mulutnya tiba-tiba saja dibungkam oleh telapak tangan Minhyung.

"Telan." Minhyung memerintah dengan masih membungkam mulut Haechan.

Gleek...

Mau tidak mau Haechan terpaksa menelannya.

Merasa marah, Haechan menggigit keras tangan yang menutup mulutnya. Dia terbatuk singkat dan kembali menatap tajam Minhyung.

"Sialan kau, Lee Minhyung!!" Pekik Haechan.

Minhyung mengabaikannya. Dia menyerahkan Haechan secangkir air putih, berkata, "Minum dan kembalilah tidur."

"Besok aku akan bertanya padamu, tentang hari ini." Katanya, lalu melangkah pergi.

Haechan mengerutkan keningnya. Dia menatap punggung Minhyung yang menjauh.

Haechan membatin, 'Apa Minhyung mabuk? Apa dia kecipratan air anggur sehingga bersikap aneh seperti itu? Kenapa tiba-tiba dia menjadi baik?!'

Malam terus berlalu. Haechan tak bisa tidur. Kantung matanya menghitam dan ia hanya terbaring menghadap langit-langit atap tanpa melakukan apapun.

Seolah-olah dirinya telah kalah.

Tapi, kalah karena apa?

Paginya, Haechan terduduk dengan posisi bungkuk ditepi ranjang. Raut wajahnya tampak seperti seorang mahasiswa yang bekerja lembur untuk membuat laporan kelulusan.

Letih dan melelahkan. Capek dan frustrasi. Semua emosi bercampur aduk menjadi sebuah kesatuan yang buruk.

Haechan mengambil langkah lambat, berdiri didepan cermin dan melihat seperti apa sosoknya saat ini.

Dia tampak seperti mayat hidup!

Didalam cermin itu juga, bayangan mayat Lee Soohyuck muncul dan bayangan Minhyung juga ikut muncul dihadapan Haechan secara bergantian. Seolah-olah, dia sedang berhalusinasi. Mana yang asli dan mana yang palsu.

Dia merasa lelah!

Haechan memaksa menyeret kakinya menuju kamar mandi di istana Minhyung seolah-olah saat ini dia sedang berada dirumahnya sendiri. Dia merasa malas, tapi tidak bisa merasa terus seperti itu.

Saat memasuki kamar mandi, Haechan merasa tak asing dengan pemandangan, suasana, bahkan aroma bunga yang sangat dikenalnya ini.

Entah sejak kapan ada banyak kelopak bunga mawar didalam kamar mandi milik Minhyung ini.

Sampai-sampai membuat Haechan tidak sadar, sedang dimana dia saat ini!

Dalam bak mandi yang berisikan air dingin dan ratusan kelopak bunga mawar, Haechan langsung menceburkan dirinya kedalam bak mandi.

Seketika itu juga tubuhnya menggigil. Wajahnya memucat dengan bibir yang bergetar karena merasa kedinginan.

Tidak biasanya dia merasakan kedinginan ekstrem saat sedang mandi. Ini yang pertama kalinya.

Tak ingin berlama-lama dan beberapa menit kemudian saja, dirinya langsung memutuskan untuk keluar dari bak mandi. Mengambil kain dan langsung menyelimuti tubuh berharganya.

1521; HIRAETH || MARKHYUCK [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang