Satu kata, kagum. Dion tak berhenti menatap takjub melihat tempat yang kini di pijaknya. Lampu-lampu kecil merangkai atap, terdapat bangunan-bangunan seperti Ruko yang di pondasikan dengan sebuah triplek. Setidaknya tempat itu layak huni. Benar, kan?
Selain itu, banyak orang yang ia temui di sana. Ada yang seumuran, ada juga yang lebih tua darinya. Mereka sama-sama membawa senjata. Baik perempuan maupun laki-laki. Seperti tentara saja.
Di sini tidak terlalu menakutkan. Mereka semua terlihat ramah. Senyuman simpul menyambut kedatangannya. Ini sudah seperti sebuah kota kecil di tengah-tengah gudang yang besar.
"Bagaimana menurutmu?" tanya Joe menyenggol Dion.
Ia tersadar, mulutnya terkatup dan menoleh ke arah Joe, "cantik."
Joe tertawa sejenak, "Tak terasa kami membangun tempat ini dalam kurun waktu dua tahun."
Dion mengernyit, bagaimana bisa pria di depannya dapat mengetahui waktu bergulir di tempat ini?
"Kamu pasti bertanya kenapa kita bisa menentukan waktu di tempat ini, kan?" Joe bertanya, matanya menelisik ribuan kebingungan simpang dalam benak Dion. "Itu mudah. Kita hanya perlu tidur secara bersama, dan ketika bangun kita menandai sebuah kertas. Jika sudah tiga ratus enam puluh lima kertas, maka itu sudah menjadi satu tahun."
Wah, jawabannya sangat di luar dugaan. Kreatif! Kalau memang bisa menciptakan kehidupan baru di tempat ini, mungkin mereka bisa menjadi acuannya.
"Yang kamu lihat barusan, adalah tempat beristirahat kami."
Dion mengangguk paham. Di sini lumayan bising. Suara orang-orang berbicara, beraktivitas, mengatur amunisi berkumpul di telinganya. Tidak ada suara tetesan air, lampu berdengung, maupun suara mesin tua rusak.
Langkahnya terhenti, Kini mereka berada di ujung gudang. Joe berjalan lebih dulu mendekati sebuah pintu berkarat kecil.
"Kalian pasti tidak akan menyangka dengan isinya." Ia membuka pintu itu perlahan, "selamat bergabung dengan kami, The E.C.O."
Dion dan Dara tak bisa menyembunyikan kekagumannya dengan ruangan yang baru saja di buka. Semerbak bau wangi menampar wajahnya. Seperti daun mint! Ada banyak orang di dalamnya. Ini seperti posko perkumpulan. Mereka berpakaian seperti tentara, dengan rompi anti peluru yang menggantung di tubuh mereka.
Ruangan putih bak salju, dan dingin saat memasukinya. Ini seperti perbatasan dua buah tempat. Yang satu seperti gudang biasa berkarat, sementara yang satu ini seperti kamar putih yang terawat.
Wah, ini sangat keren! Ratusan senjata tertata rapi di dalam sebuah box yang sama seperti di temukannya tadi. Tak hanya itu, ada lemari besar berisi rompi, etalase besar yang berisi makanan siap saji, pendingin ruangan, bahkan sampai lemari pendingin. Persis seperti pangkalan militer walau isinya sangat beragam.
"Kami tidak akan menyuruh kalian tidur bersama orang-orang tadi. Melihat potensi kalian berdua, aku berpikir ingin memasukkan kalian ke dalam organisasi kami," terang Joe tersenyum.
"Organisasi?" Dara membeo. Gadis itu tidak mengeluarkan sepatah katapun sedari tadi karena sibuk mengagumi tempat ini.
"Iya, Entity Controlling Organization. Organisasi yang bertugas penuh untuk mengontrol para entitas agar tidak ada yang masuk dan memporak porandakan tempat ini." Joe menjelaskan, "ah sebelum itu, aku antar kalian ke tempat tidur kalian. Sekaligus ada sebuah restoran kecil agar kalian bisa makan."
"Restoran!" desis Dara heboh menggoyang-goyangkan lengan Dion. "Sumpah aku laper banget! Aku harus makan banyak!"
∞
KAMU SEDANG MEMBACA
DOME
Mystery / ThrillerUsai mendapatkan surat misterius yang tergantung di depan rumahnya, Dion terjebak di sebuah dimensi lain yang tidak berujung. Dirinya di paksa untuk menyelesaikan setiap level dengan selamat. Dimana di setiap level ada banyak sekali makhluk kejam ya...