Brightwin x jinwin
Rayanka Dikta CEO muda dengan segala obsesi dan sifat egoisnya terhadap Kavian sang pekerja malam yang di jadikan sebagai suami pura puranya.
Vero pria baik hati yang tulus mencintai Kavian dengan segala kekurangannya.
B x B
Mpreg...
Rayan dan Kavian sudah sampai di tempat acara mereka tampak serasi dengan stelan jas yang mereka kenakan, Rayan tak pernah melepaskan genggaman tangannya pada Kavian di sepanjang acara.
"Ini kenapa di gandeng mulu sii" "Takut kamu nyasar, saya ga mau repot repot cari kamu nanti" "Ya kali gue udah gede gini bisa nyasar" "Kamu bisa ganti cara bicara kamu ga ke saya?" Kavian dengan wajah bingungnya menatap ke arah Rayan. "Maksudnya?" Tanya Kavian
"Ya jangan pakai gue lo bisa?" "Ok" mereka menghampiri sang pengantin untuk memberikan ucapan selamat. "Wah siapa ni bro?" Ucap sahabatnya "Ga usah kepo" jawab Rayan sedangkan Kavian hanya tersenyum ke arah sahabat Rayan.
"Jangan senyum senyum" "Kenapa?" Tanpa menjawab Rayan membawa Kavian menjauh dari kerumunan. "Mau makan apa? Biar saya yang ambilkan?" "Biar aku ambil sendiri aja" "Yasudah" saat mereka menikmati makanan nya, tiba tiba Vano datang menghampiri.
"Widih siapa nih manis banget" Rayan menatap tajam ke arah Vano "Eitss tenang, gue cuma bercanda ko, dia siapa yan?" "Ga usah kepo" "Jelas kepo lah, baru kali ini gue liat lo dateng bawa cowo manis banget, mana dari tadi gue liatin di gandeng mulu" "kamu sudah selesai, kalau sudah ayo kita pulang" Kavian yang baru saja memakan sedikit makanannya terpaksa menyudahinya dan mengikuti langkah Rayan untuk pulang. Vano yang melihat Rayan sperti itu tampak biasa saja, memang begitulah sifat Rayan selalu tertutup dengan apapun yang menyangkut masalah pribadinya.
Rayan dan Kavian sudah berada di dalam mobil untuk menuju apart Rayan. "Kita mampir ke apart saya sebentar ya" Kavian hanya mengangguk. Setelah mereka sampai Raayn meminta Kavian untuk mengganti pakaian nya menjadi pakaian yang lebih santai.
"Kayanya kita belum berkenalan secara pribadi, saya Rayanka Dikta" "Kavian Airlangga, ko bisa ya kita udah hampir seharian bareng tapi belum berkenalan" "Saya minta nomor ponsel kamu?" "Buat apa?" "Siapa tahu nanti saya butuh kamu untuk menemani saya lagi, ke acara yang harus saya hadiri" Kavian pun memberikan nomor ponselnya pada Rayan.
"Ini uang yang saya janjikan untuk kamu" Rayan memberikan cek senilai 50juta. Kavian membolakan matanya melihat nominal yang Rayan berikan. "Ini ga salah banyak banget?" "Sesuai janji saya kemarin, lagipula kemarin kamu membatalkan janji kamu karena saya, jadi anggap saja itu untuk membayar kerugian kamu kemarin" Kavian pun menerima cek yang di beri Rayan.
"Kamu mau pulang sekarang,atau nanti?" "Sekarang aja deh" Rayan pun mengantar Kavian hingga berhenti di depan rumahnya. "Terima kasih sudah mau menemani saya" "Sama sama" Kavian pun turun dati mobil Rayan dan memasuki rumahnya.
Terlihat mama dan kaka tirinya sedang duduk di ruang tamu sambil menikmati teh hangat dan beberapa camilan. "Darimana kamu, dari kemarin tidak pulang?" "Aku menginap di rumah Ananta mah" "Lama lama tingkah lo dah kaya lon** jarang pulang" ucap kaka tirinya. "Bukan urusan lo, Kavian masuk ke kamar dulu mah" tanpa menunggu jawaban mama tirinya Kavian segera berlalu ke kamarnya.
Sesampainya di kamar Kavian lekas membersihkan badannya dan menggunakan pakaian tidurnya, tak lama ponselnya bergetar menandakan ada sebuah pesan masuk di ponselnya dan tertera nama Mas Dikta disana,
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kavian sempat bingung dengan pesan yang ia baca dari salah satu pelanggannya, biasanya tak pernah ada yang seperti ini. Entah kenapa membaca pesan dari Rayan membuat jantungnya berdegub kencang hatinya menghangat dan juga pipinya yang merona, Kavian merasa bahwa ia telah menerima pesan dari kekasihnya saja.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.