Vero sedang di sibukkan oleh kegiatan packingnya rencana nya hari ini ia akan melakukan perjalanan keluar negeri untuk mengurus bisnisnya.
"Princess apa kamu tidak berniat membantu memberskan pakaianku?"
"Sorry prince aku sibuk" jawab Irene
"Calon istri macam apa kamu ini, malas"
"Kamu bisa melakukannya prince, jangan merepotkan aku, berapa lama kamu pergi"
"Sepertinya aku tidak akan kembali, hidupku akan bahagia tanpa kamu"
"Prince pernikahannya satu bulan lagi, jangan macam macam"
"Iya aku hanya bercanda, aku akan pergi beberapa hari, jadi sekarang peluk aku"
"Malas"
"Baik, tidak apa apa" ucap Vero merajuk
"Haha aku bercanda prince, sini aku akan memelukmu dan mencimmu untuk beberapa hari ke depan" Irene pun mengecup pipi Vero dan memeluknya dengan erat.
"Jaga dirimu, aku barangkat ya" Cup Vero kembali mengecup kening Irene.
Apartemen Rayanka
Kavian baru saja pulang dari rumah sakit ia baru saja memeriksa kandungannya yang sekarang menginjak usia 16minggu, perutnya sudah mulai sedikit terlihat, tapi demi mengalihkan kecurigaan Rayan ia selalu memakai kemeja yang sangat longgar dan saat Rayan menanyakan kenapa perutnya sedikit membuncit Kavian menjawab dengan cepat kalau ia terlalu banyak makan dan jarang berolah raga, bukan tanpa alasan Kavian masih menyembunyikan ini dari Rayan karena masalahnya sampai saat ini Kavian belum berhasil meyakinkan Rayan tentang kebahagiann memiliki seorang anak.
Saat Kavian memasuki Apartemen nya ia di kejutkan oleh sosok Rayanka yang sedang duduk di sofa dan menatap tajam padanya.
"Mas kamu udah pulang, tumben ini masih siang mas"
"Memangnya kenapa?" Tanyanya datar.
"Kemari" dengan ragu Kavian pun menduduki dirinya di samping Rayan.
"Minum ini" Kavian terlihat bingung menatap beberapa butir pil yang di sodorkan Rayan.
"Ini apa mas"
"Obat" jawbnya datar
"Aku tau ini obat, tapi untuk apa, aku ga sakit mas" Rayanka pun mengangguk
"Memang, saya tau kamu tidak sakit, tapi saya mau kamu tetap meminum ini"
"Bisa mas jelaskan ini obat apa?" Tanyanya takut
Rayan meletakkan beberapa pil obat di tangan Kavian tak lupa juga ia memberikan segelas air putih yang sudah ia siapkan untuk Kavian.
Tanpa banyak tanya lagi Kavian pun mulai mengarahkan pil obat itu ke dalam mulutnya."Itu obat penggugur kandungan" dengan cepat Kavian pun memuntahkan kembali obat yang berada di mulutnya, untung saja ia belum meminumnya tadi, dengan cemas Kavian pun menoleh ke arah Rayan dan dapat Kavian lihat tatapan Rayan yang seperti akan menghabisinya saat ini juga.
"Mas maksudnya" Rayanka pun melemparkan gambar USG dan testpack milik Kavian yang ia temukan di dalam lemari Kavian saat ia akan mencari kemejanya yang tidak ada di dalam lemarinya.
Dengan jantung yang berdebar cepat, Kavian pun mengambil benda yang tadi Rayanka lempar ke arah dirinya.
"Kamu terkejut kalau ternyata saya bisa menemukan itu, sudah berapa lama dia ada didalam perut kamu, berapa usianya?"
Dengan menundukan kepalanya dan meremat tangannya Kavian menjawab pertanyaan Rayanka.
"16minggu mas"
"Jadi ini alasan kamu selalu memakai pakaian longgar dan menolak ajakan saya untuk melayani saya?" Kavian mengangguk takut.
"Minum obatnya Kavian" Kavian sudah tidak bisa lagi menahan air matanya
"Cepat minum obatnya Kavian" Kavian menggeleng ribut
"Aku ga mau mas" Rayanka melangkah menghampiri Kavian, dan ia mencengkram kuat pipi Kavian hingga membuat Kavian merasa kesakitan.
"Buka mulut kamu" Kavian menggelengkan kepalanya ribut ia juga merapatkan bibirnya agar Rayan tak bisa memasukkan obatnya ke dalam mulutnya
"Buka mulutmu SIALAN" air mata semakin membasahi pipi Kavian.
"Apa kau mau saya berbuat kasar sama kamu iya" Rayanka melepas cengkraman tangannya pada pipi Kavian.
"Mas aku mohon jangan lakuin itu mas, ini anak kamu darah daging kamu mas"
"Kamu yakin?"
"Maksud mas?"
"Kamu lupa siapa kamu sebelum menikah dengan saya, bisa saja itu bukan anak saya?"
"Kamu nuduh aku mas, kamu nuduh aku tidur dengan laki laki lain, sampai akhirnya aku hamil begitu?"
"Kamu itu bekas jalang Kavian, bisa saja saat saya tidak ada kamu menjajakan diri kamu diluar"
"Mas aku ga sebodoh itu untuk tidur dengan orang lain, di saat aku sudah memiliki seorang suami"
"Apa kamu lupa, saat kita melakukannya saya selalu memakai pengaman, dan kalau tidak saya akan mengeluarkannya di luar, jadi mana mungkin kamu hamil anak saya" Kavian merasakan sakit di hatinya mendengar ucapan Rayanka.
"Mas kamu boleh hina aku, tapi tolong jangan raguin baby mas, dia bener anak kamu, aku ga bohong mas"
"Menurut kamu saya harus mempercayai omongan jalang seperti kamu, tidak akan"
"Minum obatnya cepat, dan kalau memang itu benar anak saya, saya tetap akan meminta kamu untuk meminumnya"
"Kamu jahat mas, kamu tega mau bunuh anak kamu, hiks hiks aku benci kamu mas" Kavian menangis dengan tersedu sedu.
"Bunuh aku juga mas, agar aku bisa ikut bersama anakku"
"Tidak akan saya biarkan, karena saya masih membutuhkan kamu untuk melayani saya"
"Kamu memang brengsek, kamu bajingan mas" PLAKK Rayanka menampar keras pipi mulus Kavian, dan membuat bibir Kavian sedikit mengeluarkan darah akibat tamparan kerasnya.
"Hiks hiks aku menyesal mau menerima tawaran kamu mas, aku menyesal" ucapnya seraya memegang pipinya yang terkena tamoaran Rayan.
"Cepat lakukan Kavian" lagi lagi Rayanka mencoba memaksa Kavian untuk meminum obat yang Rayan berikan.
Saat sedang mencoba memaksa Kavian, tiba tiba saja Yasmine datang dan bingung melihat Rayan yang sedang berdiri menahan emosinya dan Kavian yang sedang menangis di sofa.
"Ada apa ini?" Yasmine menghampiri Kavian, dan Kavian pun memeluk tubuh Yasmine erat.
"Mami , aku ikut mami ya, aku tinggal sama mami aja ya" Yasmine menatap anaknya heran, apa mereka kembali bertengkar.
"Tapi kenapa?" Tanya Yasmine
"Aku hamil mi, dan aku suka mual kalo deket mas" ucap Kavian bohong pada Yasmine.
"Kamu bilang apa sayang? Kamu hamil, apa itu benar?" Kavian mengangguk dan Yasmine kembali memeluk tubuh Kavian.
"Mami senang nak, mami bahagia akhirnya mami bisa punya cucu, kamu boleh tinggal sama mami, ayo kita bereskan pakaian kamu"
"Rayan untuk sementara Kavian akan tinggal bersama mami, sampai mualnya hilang kalau kamu rindu suami kamu, kamu bisa ke rumah mami ok " Rayan mengepalkan tangannya, untuk apa maminya datang disaat ia ingin melenyapkan bayi yang ada di dalam perut Kavian.
"Sial" ucap Rayanka kesal
Maaf Kalo kurang dapat feel nya
🤗🤗🤗
![](https://img.wattpad.com/cover/335707934-288-k483957.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Partner (END)
RomanceBrightwin x jinwin Rayanka Dikta CEO muda dengan segala obsesi dan sifat egoisnya terhadap Kavian sang pekerja malam yang di jadikan sebagai suami pura puranya. Vero pria baik hati yang tulus mencintai Kavian dengan segala kekurangannya. B x B Mpreg...