15.

668 46 0
                                    

Setelah membalas pesan Ananta Kavian segera bersiap siap, rencananya malam ini ia akan pergi bersama Rayan untuk menemui mami Rayan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah membalas pesan Ananta Kavian segera bersiap siap, rencananya malam ini ia akan pergi bersama Rayan untuk menemui mami Rayan. Sebenarnya Kavian sedikit bingung apa yang akan ia bicarakan ketika ia berhadapan dengan Mami Rayan nanti.

Kavian sudah berada di depan rumah Rayan, ia tak menyangka bahwa rumah Rayan begitu megah dan mewah, mungkin lebih cocok di bilang Mansion daripada rumah. Kavian tak lekas melangkah walaupun Rayan sudah melangkah jauh dari dirinya.

"Loh, kenapa kamu masih disana ayo masuk bersama saya" ajak Rayan
"Aku takut mas"
"Takut apa? Mami ga akan apa apain kamu ko"
"Bukan itu, aku takut kalau aku salah bicara nanti" Rayan kembali menghampiri Kavian dan menggenggam tangannya, dapat Rayan rasakan tangan Kavian yang dingin dan sedikit berkeringat sepertinya Kavian gugup, karena akan bertemu mami Rayan.

"Ini hanya pura pura jadi kamu tidak perlu gugup seperti ini, biasa saja atau mami saya akan curiga" dengan langkah pasti Kavian mengikuti langkah Rayan untuk memasuki kediamannya dan menemui mami nya.

"Mi kenalin ini Kavian kekasih Rayan" Mami Yasmine pun menoleh ketika mendengar suara putranya.
"Malam tante saya Kavian" Yasmine tak lekas menyambut uluran tangan Kavian, dan itu membuat Kavian semakin gugup karena ia berfikir bahwa mami Rayan tidak menyukainya. Yasmine pun berdiri dari duduknya dan memeluk Kavian dengan erat.
"Jangan panggil Tante panggil aja Mami, seperti Rayan panggil Mami" Kavian terkejut karena ia pikir mami Rayan tak suka padanya tapi ternyata pikirannya salah nyatanya mami Rayan begitu menyukai keberadaan Kavian.

"Kamu umur berapa sayang,kayanya kamu masih muda ya?"
"Aku baru 22tahun mi" sesuai permintaan Yasmine Kavian pun memanggilnya dengan sebutan mami.
"Wow kamu sama Rayan beda 10tahun ya, ko kamu mau si sama om om satu ini?" Rayan menoleh ke maminya, dengan tatapan datar seolah dia sedang protes dengan panggilan  om om yang maminya sebutkan.

"Mi umur aku memang sudah 32 tapi aku belum setua itu untuk di bilang om om" protesnya pada sang mami.
"Kapan kalian mau menikah?" Tanya Yasmine dan membuat Kavian terbatuk karena ia terkejut mendengar pertanyaan Yasmine.
"Mi aku sama Kavian baru aja memulai hubungan belum ada rencana untuk menikah cepat, kalau Kavian mau aku akan mengajaknya untuk bertunangan lebih dulu" Kavian semakin terkejut mendengar Rayan yang tiba tiba saja mempunyai ide untuk mengajaknya bertunangan.

"Yasudah kalau mau kalian begitu, biar mami yang mempersiapkan semuanya, minggu depan kita adakan acara pertunangannya ya Kavian" Kavian di buat kaku entah ia harus meresponnya dengan apa, masalah nya ia tak berfikir akan sejauh ini.
"Maaf mi, aku mau bicara sebentar sama Mas Rayan" Setelah berpamitan Kavian membawa Rayan keluar dari rumahnya.

"Ko jadi kaya gini si mas, bukannya hanya sebatas ketemu aja ya?"
"Saya juga ga tau kalau akan seperti ini, saya sebenarnya hanya asal jawab saja agar mami tidak meminta saya untuk segera menikah"
"Terus sekarang harus gimana mas"
"Lagian bukannya dari awal kamu setuju untuk berpura pura menjadi tunangan saya?"
"Ya iya, tapi ga harus tunangan beneran mas, apalagi bakal ada acaranya segala,aku juga ga enak kalau nanti mami tau kalau kita cuma pura pura"
"Udah kita ikutin aja kemauan mami, saya janji kita akan berpisah setelah kita bertunangan"

Partner (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang