26.

561 43 0
                                    

Kavian sekarang sudah berada di kelasnya, sepanjang pelajaran Kavian tidak memperhatikannya, ia hanya sibuk dengan pikirannya sampai dosen pun beberapa kali menegurnya, karena ia yang tidak memperhatikan saat dosennya sedang menjelaskan.

Kawan kawan nya juga sedikit heran, masalahnya diantara mereka Kavian lah yang paling semangat belajar, tapi kenapa hari ini Kavian lebih banyak melamun, apa Kavian sedang ada masalah begitu pikir ketiganya.

Pelajaran pun selesai kini mereka sudah berada di kantin. Lagi lagi Kavian hanya mengaduk aduk makanannya tanpa berniat untuk menyantapnya.
"Bebs lo kenapa si, dari tadi gue liatin lo ngelamun mulu?" Tanya Ananta dan Kavian hanya menghela nafasnya.
"Cerita ke kita, biar lo ga pusing mikir sendirian" sambung Arsen
"Emang apa sih yang lo pikirin, apa jangan jangan lo grogi ya, karena pernikahan lo yang tinggal beberapa hari lagi" lanjut Adyava.

"Gue mikirin perkataan mami waktu lalu"
"Emang maminya mas Rayan ngomong apa?"
"Mami pengen gue sama Mas segera punya anak setelah kami menikah"
"Ya udah tinggal bikin apa susahnya?" Jawab Arsen enteng.
"Kalian kan tau kalau gue nikahnya cuma pura pura aja, gimana mau punya anak"
"Trus lo maunya gimana?"
"Itu yang lagi gue pikirin" kali ini bukan hanya Kavian yang pusing memikirkan nya tetapi ketiga temannya juga ikut pusing memikirkan solusi untuk Kavian.

"Kalian kan tau kalau gue nikahnya cuma pura pura aja, gimana mau punya anak""Trus lo maunya gimana?""Itu yang lagi gue pikirin" kali ini bukan hanya Kavian yang pusing memikirkan nya tetapi ketiga temannya juga ikut pusing memikirkan solusi untuk...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah membalas pesan dari Kavian Rayan kembali fokus pada berkas di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah membalas pesan dari Kavian Rayan kembali fokus pada berkas di hadapannya. Tak lama Radit masuk ke dalam ruangannya dan duduk di hadapannya.
"Pernikahan lo tinggal beberapa hari lagi Yan, masih sibuk kerja aja lo?"
"Emang ada yang salah?"
"Aneh aja sih menurut gue, kalo orang mau nikah tu yah, biasanya kalo waktunya udah dekat, bakalan cuti tapi lo tinggal beberapa hari lagi, malah masih asik kerja" Rayan menutup berkasnya dan menatap ke arah Radit.

"Semua persiapan pernikahan gue sudah beres, dan gue cuma tinggal nunggu hari pernikahannya aja, lagian bosen juga gue di apart nanti kalo gue harus cuti"
"Emang calon suami lo kemana?"
"Dia ada di apart"
"Trus yang bikin lo bosen apa? Sedangkan calon lo aja ada di apart"
"Lo ga perlu tau"
"Btw nanti mau Honeymoon kemana?"
"Ga kemana mana"
"Lah masa abis nikah lo ga ngajak suami lo Honeymoon sii?"
"Banyak pekerjaan yang harus gue urus"
"Kan ada Vano sama Raefan, lo bisa serahin kerjaan lo ke mereka Yan" Rayan menatap datar ke arah Radit, dan Radit yang melihat tatapan Rayan pun menjadi sedikit takut.

"Lebih baik lo ke ruangan lo sana, jangan ganggu gue" tanpa menunggu perintah dua kali Radit pun segera meninggalkan ruangan Rayan.
"Yan makan siang dulu, udah jamnya makan siang" Rayan hanya berdehem sebagai jawabannya.

Disisi lain Kavian sedang berada di salah satu restoran cepat saji, setelah lelah berkeliling mencari barang yang ia butuhkan ia memutuskan untuk mengisi perutnya yang sudah sedikit lapar. Saat ia sedang menikmati makanannya tiba tiba seseorang datang menghampirinya.
"Hai Baby, akhirnya kita bertemu" Kavian menatap bingung ke arah Pria tersebut.
"Kau lupa denganku? Aku Jossi yang di Hotel Xxx"
"Ah iya aku ingat"
"Aku sudah lama mencarimu, aku menghubungi nomormu tapi selalu tidak aktif"
"Memang, karena aku mengganti nomor ponselku"
"Boleh aku meminta nomor barumu?"
"Maaf aku tidak bisa" Jossi pun duduk tepat di sebelah Kavian.
"Kenapa?"
"Tidak apa apa, aku duluan permisi" saat ia berniat bangun dari duduk nya Jossi menahan tangannya, sehingga membuat Kavian mengurungkan niatnya.

"Mau kemana, kita baru bertemu?"
"Aku harus pulang"
"Biar aku antar"
"Tidak perlu, aku naik taksi saja" Jossi pun membisikkan sesuatu ke telinga Kavian.
"Aku ingin bermain denganmu, bisakah kau ikut denganku ke apartemen ku?" Kavian menjauhkan dirinya dari Jossi.
"Maaf aku sudah berhenti, kalau anda menginginkannya anda bisa cari yang lain"
"Aku hanya menginginkan dirimu, tidak ingin yang lain, kau tau hanya hole mu yang terasa nikmat untukku"
"Aku tidak bisa, jadi tolong biarkan aku pergi" Jossi merasa marah karena penolakan yang Kavian berikan.

"Berapa bayaranmu, aku akan membayar lebih mahal dari itu, asal kau mau ikut denganku sekarang"
"Tolong mengerti Tuan, saya sudah tidak bekerja seperti itu lagi, saya sudah berhenti karena saya akan menikah"
"What,menikah? Apa ada yang mau menikahi seorang Jalang sepertimu?"
"Ada, buktinya aku akan menikah"
"Hanya orang bodoh yang mau menikah dengan jalang yang sudah banyak tidur dengan laki laki sepertimu?"
"Tetapi calon suamiku tidak bodoh, dia pintar dan cerdas, buktinya dia memiliki perusahaan besar"
"Mungkin karena dia tidak tau siapa dirimu?"
"Anda salah Tuan, dia tahu bahkan di sangat tahu siapa aku, dan dia tidak mempermasalahkannya" Kavian berdiri dari duduk nya dan melangkahkan kaki nya, tetapi ia mengurungkan niatnya saat ia mendengar perkataan Jossi.

"Jangan terlalu sombong Jalang, aku pastikan suamimu pasti akan meninggalkanmu nanti"
"Terserah, apapun yang anda katakan tidak ada pengaruh apapun untuk ku dan suamiku, permisi" Kavian dengan cepat berjalan keluar ia takut kalau Jossi akan nekat dan membawa paksa dirinya.
"Brengsek, berani nya kau menolakku Jalang, liat saja apa yang akan aku perbuat nanti" ucap Jossi seraya mengepalkan tangannya, ia tak terima akan penolakan yang Kavian berikan.

Partner (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang