57.

506 43 9
                                    

Pagi pun tiba, rasanya pagi ini Kavian tidur sangat nyenyak, setelah terbangun jam 03.00 akibat rasa mual yang menyerangnya. Beruntung pagi ini dia tidak lagi mengalami mual, jangan  tanya kenapa karena Kavian juga tidak tahu.

Kavian merasakan ada gerakan di  sekitar perutnya, ia melihat ke arah perutnya ternyata Rayanka masih mengusap perutnya sambil tertidur.

"Mas bangun, sudah pagi" ucap Kavian seraya mengelus lembut tangan Rayan yang berada di perut ratanya.

"Mmh kamu sudah baikan?"

"Sudah mas"

"Tidak mual lagi?"

"Tidak mas"

"Apa jangan jangan asam lambung kamu naik?"

"Kayanya ngga deh, tapi aku ga tau juga sih"

"Hari ini kita periksa ke dokter ya?" Kavian menggelengkan kepalanya.

"Cuma mau pastiin aja kamu sakit apa"

"Mas, aku tu ga apa apa, mungkin aja aku terlalu lelah, karena jadwal kuliah ku yang padat"

"Saya tidak menerima alasan apapun, pokoknya kamu harus mau di periksa hari ini"

"Iya mas" Rayanka pun turun dari ranjangnya dan bergegas ke kamar mandi.

Kini keduanya sudah berada di meja makan, beruntung kali ini Kavian bisa menghabiskan sarapannya, tanpa harus berlari ke wastafel dan memuntahkannya.

"Kavian ganti pakaianmu, saya tunggu di ruang tengah, ingat jangan lama" kavian lebih dulu membereskan peralatan makannya sementara Rayanka sudah duduk menunggu di sofa. Ketika baru saja Kavian ingin memasuki kamarnya langkah nya sudah lebih dulu terhenti.

"Kavian, sepertinya saya tidak bisa mengantarmu sekarang, tadi Vano mengabarkan saya kalau ada hal penting yang harus segera di selesaikan"

"Yasudah mas berangkat aja ga apa apa"

"Saya usahakan setelah jam makan siang kita akan ke dokter ya"

"Iya mas"

"Yasudah saya pamit, kalau ada apa apa langsung hubungi saya"

"Baik mas" Rayanka mengecup pipi Kavian lalu ia segera melangkahkan kakinya untuk menuju kantornya.

Di lain tempat Vero dan Irene sedang melihat gedung yang akan menjadi tempat resepsi pernikahan nantinya.

"Bagaimana menurutmu prince apa bagus?"

"Iya aku suka"

"Prince semangat lah sedikit, jangan bermalas malasan seperti itu"

"Princess ayolah, kenapa tidak kau saja yang memilihnya kenapa harus aku juga"

"Prince aku juga perlu pendapat mu untuk semua persiapan pernikahannya"

"Hmm, oke ayo kita lihat lihat lagi" Irene pun menggandeng tangan Vero

"Aku menyayangimu prince"

"Aku juga Princess" mereka kembali melangkahkan kakinya untuk melihat gedung yang akan di pakai di acara pernikahan nanti.

Kavian kini sudah berada di rumah sakit dan dia juga sudah mendaftarksn namanya. Ia memutuskan untuk pergi sendiri karena ia tahu kesibukan suaminya, lagi pula sebenarnya Kavian juga merasa penasaran apa yang terjadi pada dirinya.

Setelah cukup lama akhirnya nama nya di panggil juga, Kavian segera memasuki ruangan sang dokter, ia segera mendudukkan dirinya setelah dokter mempersilahkannya.

"Pagi Tuan Kavian"

"Pagi dokter"

"Apa keluhan anda Tuan"

Partner (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang