71.

581 52 37
                                    

Setelah kepergian lelaki tadi, Kavian bangkit dari duduknya, ia berniat untuk segera pergi dari acara pernikahan tersebut, saat ia sedang ingin melangkah pergi, tiba tiba langkahnya terhenti karena ada yang menahan tangannya.

Setelah kepergian lelaki tadi, Kavian bangkit dari duduknya, ia berniat untuk segera pergi dari acara pernikahan tersebut, saat ia sedang ingin melangkah pergi, tiba tiba langkahnya terhenti karena ada yang menahan tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Mau kemana?" Tanya Vero

"Mau pulang" Vero melihat ada yang aneh pada wajah Kavian, ia seperti habis menangis tapi apa yang di tangisi pria manis ini

"Kamu menangis, kenapa ada apa?" Kavian menggelengkan kepalanya.

"Cerita kesaya ada apa, apa perutnya sakit, baby sakit, atau apa?" Kavian lagi lagi menggelengkan kepalanya.

"Ayo duduk dulu"

"Ga mau ihh, mau pulang aja"

"Tapi acara belum selesai, saya juga belum bisa pulang"

"Aku pulang sendiri aja gapapa hiks hiks" Kavian kembali mengeluarkan air matanya.

"Kamu kenapa sih, kalo ada yang sakit bilang, ngomong sama saya, jangan nangis gini, kamu bikin saya khawatir" Kavian tak habis pikir dengan Vero bagaimana mungkin di saat dirinya sudah mempunyai istri tetapi dirinya masih mengkhawatirkan Kavian.

Akhirnya dengan segala bujuk rayunya Vero pun berhasil membuat Kavian untuk duduk kembali di tempatnya. Ia menatap datar ke arah Kavian, sedangkan Kavian hanya menunduk dan masih terdengar samar suara tangisannya.

"Sekarang katakan sama saya, kamu kenapa?" Ucap Vero seraya menggenggam tangan Kavian, tetapi Kavian malah menarik tangannya dari genggaman Vero

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sekarang katakan sama saya, kamu kenapa?" Ucap Vero seraya menggenggam tangan Kavian, tetapi Kavian malah menarik tangannya dari genggaman Vero.

"Kenapa di tarik? Apa saya ga boleh pegang tangan kamu?"

"Ga"

"Kenapa, kenapa ga boleh?"

"Om masih tanya kenapa?" Kavian benar benar kesal dengan Vero, tentu saja Kavian tidak mau karena ia takut Irene akan melihatnya nanti.

"Sweatheart, kamu kenapa?"

"Jangan hiks panggil aku hiks kaya gitu lagi"

"Tapi kenapa sayang? Saya punya salah sama kamu?"

Partner (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang