Kavian membuka matanya ia melihat ke arah jam dinding ternyata ia tidur terlalu lama hari ini, tak biasanya ia seperti ini. Dengan perlahan Kavian turun dari ranjangnya, ia berjalan perlahan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, mungkin saja setelah ia mandi tubuhnya akan terasa segar.
Selesai dengan urusan mandinya dan berpakaian, kini Kavian berada di dapurnya perutnya terasa lapar, karena ia yang terlalu lama tertidur membuat ia lupa untuk mengisi perutnya, ia mencoba membuka lemari es nya ia mengambil 2 telur dan sosis, ia akan menggorengnya sebentar lalu menyantapnya menggunakan nasi panas, sebenarnya banyak bahan masakan di dalam lemari es, tapi ntah kenapa rasanya ia sangat malas jika harus memasak.
Setelah selesai menggorengnya, ia segera meletakkannya di atas piring ia juga sudah mengambil nasi panasnya. Tak lupa ia menambahkan saus sambal rasanya ia sudah tak sabar untuk menyantapnya. Saat ia memasukkan suapan pertamanya dan sedikit mengunyah makanannya, tiba tiba saja rasa mual kembali menghampirinya.
Kavian menutup mulutnya dan berlari ke arah wastafel di dapurnya, ia kembali memuntahkan isi perutnya.
Hoekk..hoekk...hoekkk...
Kavian terus memuntahkan isi perutnya, sampai ia mengeluarkan air matanya, tetapi tetap saja tidak ada yang dikeluarkan dari dalam perutnya kecuali cairan bening.Kavian memegang perutnya dan mengusapnya perlahan.
"Apa yang terjadi, kenapa rasanya sangat mual sekali, padahal perut ku sangat lapar" Kavian kembali duduk di meja makan, ia melihat ada pakaian suaminya yang terletak di sofa, ia pun mengambilnya dan menghirup aroma tubuh dan parfum suaminya yang masih tertinggal di pakaiannya."Kenapa baunya menenangkan, rasanya aku ingin selalu menghirupnya"
"Ahh tolong kerja sama sebentar, aku ingin makan aku sangat lapar" ia mengusap perutnya dan memeluk pakaian suaminya, sebenarnya ia ingin membawa pakaian suaminya ke mesin pencuci, tapi karena ia sangat lapar, maka ia berniat memakan makanannya terlebih dahulu.
"Ya tuhan semoga aku bisa memakan nya kali ini, aku benar benar lapar" ia memasukkan sedikit lalu mengunyahnya perlahan dan ajaib dia tidak memuntahkannya, bahkan ia bisa memakannya sampai habis.
"Syukurlah akhirnya aku bisa makan juga" ia bergegas membawa pring nya ke dapur dan membawa pakaian suaminya di tangan sebelah kirinya untuk segera ia cuci.
Langit sudah mulai gelap, sebentar lagi suaminya akan tiba, ia pun menunggu kepulangan suaminya sambil menonton TV.
KAMU SEDANG MEMBACA
Partner (END)
RomanceBrightwin x jinwin Rayanka Dikta CEO muda dengan segala obsesi dan sifat egoisnya terhadap Kavian sang pekerja malam yang di jadikan sebagai suami pura puranya. Vero pria baik hati yang tulus mencintai Kavian dengan segala kekurangannya. B x B Mpreg...