29.

619 45 0
                                    

Peringatan ⚠️
Mature content
Nsfw
Yang masih bocil skip azz ya

Rayan sudah kembali dari supermarket dan Rayan segera memasuki kamarnya, ia menyimpan barang belanjaannya di meja, dapat Kavian lihat kalau Rayan membeli banyak K*****. Rayan duduk di sebelah Kavian dan menggenggam tangannya.
"Kamu yakin ingin melakukannya sekarang?"
"Iya mas" tanpa banyak kata Rayan menempelkan bibirnya dengan bibir milik Kavian, Rayan melumatnya dengan penuh nafsu. Kavian membuka mulutnya agar Rayan bisa memasukkan lidahnya ke dalam mulut Kavian.
"Mmhhh....mmhh.." desah Kavian di sela ciumannya, kini tangan Rayan masuk kedalam pakaian Kavian, ia mengusap pelan perut rata milik Kavian dan itu membuat tubuh Kavian seperti terkena aliran listrik. Rayan perlahan merebahkan tubuh Kavian tanpa melepaskan ciumannya. Setelah Kavian berbaring kini ciuman nya turun ke leher mulus Kavian.
"Aahh...mmmhhh....mmaassshhh" desahnya nikmat, Rayan menghisap dan menggigit kecil leher Kavian hingga menimbulkan bercak kemerahan.

Tangan Rayan pun aktif didalam sana, Rayan meremas dada padat Kavian dan memilin putingnya yang sudah sangat mengeras.
"Sshhh...aaahhh...mmmhh...mmaasshh" Rayan bangkit dan membuka seluruh pakaian Kavian dan hanya menyisakan celana dalamnya saja, Rayan juga membuka semua pakaiannya dan sekarang ia sudah full naked. Kavian dibuat terkejut dengan ukuran p**** Rayan yang besar dan berurat. Rayan kembali melumat bibir Kavian dan tangannya masih asik memilin puting Kavian, Kavian meremas rambut belakang Rayan untuk menyalurkan rasa nikmat dan geli secara bersamaan. Plop Rayan melepaskan ciumannya dan beralih ke dada padat kavian, ia menghisap kuat puting Kavian, hingga membuat Kavian menggerakkan tubuhnya heboh.

"Aahhhh...eennaakkkhh...maaassshh" mendengar desahan nikmat Kavian membuat Rayan semakin bergairah, ia semakin kuat menghisap puting Kavian seprti seorang bayi yang sedang kehausan.
"Aahhhh...hisap yang kuathh masshhh" tangan Rayan kini meraba p**** Kavian dari luar celana dalamnya. Rayan menghentikan acara menyusunya dan kini ia beralih pada bagian bawah Kavian. Rayan membuka celana dalam Kavian, sekarang Kavian sudah full naked.

Rayan menatap kagum dengan keindahan tubuh suaminya. Rayan memegang p**** Kavian dan ia mulai mengocoknya menggunakan tangannya.
"Ahhh.....ennakkhh....masshhh"
"Mau yang lebih nikmat lagi dari ini?"
"Mmaauuhhh..mmassshh..mmaauhh" Kavian merasakan p**** nya yang hangat setelah ia lihat ternyata Rayan memasukkan p**** miliknya ke dalam mulutnya.
"Uuhhh....aahhhh...faster...mmaasshh"
"Call me Daddy"
"Ahhh...fasteerr...Daddddyyhh" Rayan pun memompa mulutnya dengan cepat sesuai keinginan Kavian, sampai membuat Kavian menggelinjang. Rayan merasakan P**** Kavian membesar di dalam mulutnya itu tandanya suaminya sudah ingin mencapai putihnya.
"I wanna cummhh...Dadddyyhh"
"Keluarkan, jangan ditahan" Rayan semakin cepat memompa P**** Kavian di dalam mulutnya, dan tangannya ia gunakan untuk mengusap hole Kavian. Rasanya Kavian di buat menggila oleh rangsangan yang Rayan berikan.
"Cumhh...cumhh..I wanna cummh"
"Keluarin mas,aku ga kuathhh" Kavian meminta Rayan untuk mengeluarkan miliknya dari mulut Rayan tetapi bukannya di keluarkan Rayan malah semakin cepat memompa mulutnya.
"Aaaaahhhhhhhhhh" desah panjang Kavian saat ia mendapat pelepasannya ia juga melengkungkan tubuhnya dan itu sangat indah dimata Rayan. Kavian mengeluarkan semua cairan putihnya di dalam mulut Rayan.
"Buang mas itu jorok" bukannya di buang Rayan malah menelan habis cairan milik Kavian tanpa rasa jijik.
"Ini enak, maniss" Rayan turun dari ranjang dan mengambil k***** yang tadi ia beli

"Kamu mau rasa apa?"
"Apa aja mas" Rayan pun mengambil beberapa k***** dengan berbagai rasa. Rayn sudah memasang pengamannya dengan sempurna dan ia pun menyandarkan tubuhnya di deashboard ranjang miliknya.
"Sini kamu naik ke atas saya" Kavian pun mendekat kearah Rayan, Kavian mendudukkan dirinya diatas pangkuan Rayan sontak itu membuat Rayan mendesah karena miliknya yang bersentuhan dengan bongkahan sintal milik Kavian.

Rayan membantu menaikkan tubuh Kavian dengan memegang pinggangnya dengan ke dua tangannya, lalu ia memposisikan miliknya tepat di bawah h*** milik Kavian. Perlahan Rayan membantu Kavian untuk turun agar miliknya bisa memasuki sarangnya.
"Ssshh...perihh..maasshhh..." karena ukuran miliknya yang sangat besar membuat Kavian kesusahan untuk memasukkannya ke dalam miliknya.
"Aakkkhhh....sebentar mas" baru ujungny saja yang masuk tetapi sudah sangat perih yang Kavian rasakan, karena tak ada pergerakan dari Kavian akhirnya membuat Rayan menghentakkan miliknya dengan sekali hentakan, dan itu sukses membuat Kavian menjerit kesakitan.
"AAAAKKKKHHHHH" Kavian meneteskan air matanya dan itu tak luput dari pandangan Rayan.
"Sakit mas hiks hiks" Rayan sangat merasa bersalah kepada Kavian karena dirinya kini Kavian menangis kesakitan.
"Maaf, saya melakukan itu agar kamu tidak lama merasakan sakitnya, maaf ya"
"Jangan gerak dulu masih perih"
"Iya" setelah Kavian merasa sudah bisa menyesuaikan dengan milik Rayan, ia pun memperbolehkan Rayan untuk melanjutkannya.

"Udah boleh gerak mas" setelah mendengar perkataan Kavian, Rayan pun mulai menggerakkan pinggulnya dengan perlahan, dan Kavian juga mulai menaik turunkan tubuhnya dengan pelan, karena jujur saja h*** nya masih terasa perih.

Semakin lama gerakan mereka semakin cepat kini yang di rasa Kavian hanya lah rasa nikmat, sehingga membuat Kavian menggerakkan tubuhnya dengan cepat.
"Aahh....sshhh....eennakkk...maasshh"
"Uuhh...kamu...sempitt...banget" Rayn memejamkan matanya rasanya miliknya begitu di manjakan oleh lu**** milik Kavian.

Kavian terus menaik turunkan tubuhnya dengan tempo cepat dan Rayan kini sedang menyusu pada Kavian, karena merasa gemas Rayan pun menggit puting pink milik Kavian
"Aaawwhh...ssshh..jangan di gigit masshhh" Rayn pun menghentikan kegiatan menyusunya. Kini Rayan mengubah posisi bercinta mereka Rayan kini kembali mengukung tubuh indah milik suaminya, Rayan kembali memasukkan miliknya setelah ia melebarkan kaki Kavian.
"Aakkhh...ddaalleemmhhh..maashh"
"Call me Daddy, Kavian"
"Uuhh..terlalu dalem Daddy" Rayan semakin cepat memompa miliknya di dalam lu**** milik Kavian, rasanya Rayan di buat menggila di saat miliknya di hisap kuat oleh lu**** milik Kavian.
"Aahh...di..situhhh...daadhhh"
"Disini, iya?"
"Mmmhh...iyahhh...daddhh" Rayn senang karena ia menemukan titik nikmat suaminya, Rayn terus menyodok miliknya semakin dalam lagi.
"Dadhhh...I wanna cumhh"
"Lagi?" Kavian hanya menganggukan kepalanya karena rasanya ia tak sanggup untuk menjawab karena ia merasakan kenikmatan yang Rayan berikan.
"Aahhh....jangan di ketatin" Rayan merasa miliknya di hisap kuat oleh lu**** Kavian.
"Cummh...dadhhh" Rayan membantu mengocok milik Kavian agar suaminya itu bisa mendapatkan pelepasannya untuk yang kedua kalinya.
"Bareng sayang" setelah hentakan ketiga nya Rayan mendapatkan pelepasannya, ia memejamkan matanya dan menengadahkan wajahnya ke atas ia begitu menikmati pelepasan yang sangat luar biasa nikmat.
"Aahhhhh..." desah panjang keduanya, Rayan mengeluarkan cairannya di dalam k***** sedangkan Kavian mengeluarkan cairannya di tangan Rayan dan mengenai perut ratanya.

Rayan menjatuhkan tubuhnya diatas tubuh Kavian, rasanya tubuhnya melemas saat ia mendapatkan pelepasannya.
"Thank you, ini sangat nikmat" Cup Rayan mengecup kening Kavian
"Sama sama mas"
"Apa kamu sudah lelah?"
"Kenapa mas?"
"Kita lakukan lagi ya?"
"Hah, lagi?"
"Iya mau ya?"
"Sekali aja ya mas"
"Iya" akhirnya mereka kembali melanjutkan kegiatannya hingga menjelang pagi,Kavian sudah merengek meminta Rayan menyudahi permainannya tetapi itu semua tak di dengar oleh Rayan.entah darimana tenaga yang Rayan dapatkan sehingga ia melakukannya hingga menghabiskan 5 buah k*****, dan Kavian juga sudah sangat lemas karena ulah Rayan.
Cup Rayan mengecup kening Kavian saat ia kembali mendapatkan pelepasannya.
"Selamat tidur Kavian" karena kelelahan Kavian pun langsung tertidur pulas tanpa membersihkan tubuhnya terlebih dahulu, dan Rayan yang tidak mau kalau nanti Kavian tidak nyaman di dalam tidurnya ia pun berinisiatif untuk membersihkan tubuh Kavian. Setelah selesai Rayan menutup tubuh Kavian dengan selimut lalu ia membersihkan tubuhnya dan membereskan pengaman yang berserakan di kamarnya, setelah di rasa sudah rapi Rayan merebahkan tubuhnya di samping Kavian dan memeluknya dari belakang, dan ikut memejamkan matanya karena ia juga merasa kelelahan karena kegiatan panas mereka.

😭😭😭😭 maafkeun kalo kurang dapat feel nya ya 🙇‍♀️🙇‍♀️🙇‍♀️🙇‍♀️

Ga suka boleh di skip aja

Partner (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang