88.

417 35 5
                                    

Kini mereka sudah tiba di apartemen Vero, Irene dan Kafka membantu Vero untuk duduk di ranjangnya, sedangkan Kavian sesuai perkataannya ia segera berlari ke kamar mndi begitu tiba di apart, ia segera membersihkan badannya dan mengganti pakaiannya, ia tak dapat membayangkan berapa lama tadi ia memeluk tubuh kaku milik orang lain.

Setelah selesai membersihkan tubuhnya dan mengganti pakaian nya, Kavian menghampiri Vero yang sedang berada di ranjang nya.

Setelah selesai membersihkan tubuhnya dan mengganti pakaian nya, Kavian menghampiri Vero yang sedang berada di ranjang nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bii"panggil Kavian

"Hmm" saut Vero tanpa mengalihkan pandangannya dari ponselnya

"Bii, lihat sini"

"Iya kenapa sayang" Kavian mempoutkan bibirnya saat Vero masih asik dengan ponselnya.

"Bii, apa yang ada di ponsel mu lebih menarik dari aku?" Sontak pertanyaan Kavian membuat Vero dengan cepat mematikan ponselnya dan meletakkan nya tepat di sampingnya.

.

.

.

"Maafkan aku sayang, ada apa hmm?"

"Bii, aku menginginkan sesuatu"

"Apa itu, katakan"

"Aku ingin memakan masakan Irene" Vero menegakkan tubuhnya saat mengetahui keinginan Kavian.

"Kamu yakin?" Kavian menganggukan kepalanya.

"Sebaiknya kamu ganti keinginan mu sayang"

"Memangnya kenapa?"

"Keinginan mu akan membuat seseorang mengamuk nanti"

"Maksudnya?"

"Irene tidak suka memasak, dia akan mengamuk jika ada yang meminta nya untuk memasuki dapur, karena Irene tidak menyukainya"

"Bukannya waktu itu Irene pernah membuatkan mu cookies?"

"Iya tapi ia membuatnya di meja makan, dan sisa nya maid yang menyelesaikan nya" kelas Vero

"Lalu aku harus apa Bii?" Ucapnya memelas

"Bagaimana kalau aku saja, yang memasak untuk mu?" Kavian menggeleng

"Aku mau nya Irene" Vero menghela nafasnya

"Coba nanti aku yang bicara padanya, tapi kamu jangan terlalu berharap ya"

"Thank you bii"

"Sama sama sayang" Vero pun memanggil Irene yang kebetulan baru saja ingin memasuki kamarnya.
.

.

.
"Princess, kamu akan menginap?"

"Sepertinya ia, kenapa?" Vero menatap wajah Kavian terlebih dahulu sebelum ia berbicara dengan Irene, dapat ia lihat wajah berharap Kavian yang sangat menginginkan masakan Irene.

Partner (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang