Brightwin x jinwin
Rayanka Dikta CEO muda dengan segala obsesi dan sifat egoisnya terhadap Kavian sang pekerja malam yang di jadikan sebagai suami pura puranya.
Vero pria baik hati yang tulus mencintai Kavian dengan segala kekurangannya.
B x B
Mpreg...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Vero meletakkan ponsel nya saat ia tak dapat balasan dari suami nya.
"Daddy kenapa Daddy melamun?" Tanya Abel
"Suami Daddy tidak membalas pesan Daddy"
"Memang nya kenapa?"
"Mungkin suami Daddy sudah tertidur"
"Daddy jangan sedih ya, kan ada aku dan mami yang akan menemani Daddy"
"Iya sayang, makasih ya" Abel pun memeluk tubuh besar Vero.
.
.
.
.
Kavian sebenarnya sudah membaca pesan yang di kirim oleh suami nya, tetapi karena rasa kecewa nya membuat nya malas untuk membalas nya.
Apalagi tentang seseorang yang sering mengirim pesan pada suami nya dan tentang seseorang yang bernama Abel, rasanya Kavian sangat kecewa terhadap suami nya itu.
"Sayang ayo makan, mama udah siapin makanan untuk kamu" ajak Brianna
"Aku malas makan ma"
"Sayang jangan begitu ingat baby ya nak"
"Iya ma" Kavin pun menurut dan segera memakan makanannya dengan lahap karena walau bagaimana pun juga ia harus memikirkan keadaan bayi yang di kandung nya.
.
.
.
. . Rayanka sedang bersiap untuk mengajak Shaka jalan jalan atau mungkin dia juga akan mengajak Kavian untuk pergi bersama nya dan juga Shaka.
Setelah memakan waktu 45 menit akhirnya Rayanka tiba di kediaman milik Vero dan Kavian.
Rayanka melangkahkan kaki nya untuk masuk kedalam setelah mendapat kan izin dari maid, dan langkah nya terhenti saat ia melihat Brianna yang sedang memangku putra nya.
"Anda, bagaimana bisa anda ada di sini?" Tanya Rayanka
"Mas, ko mas ngomong nya gitu ke mama"
"Kavian kamu lupa kalau manusia ini sudah jahat sama kamu"
"Mas, mama udah berubah ko, dia sudah menyesali semua nya mas"
"Dan kamu percaya gitu aja"
"Saya minta maaf, saya memang sudah melakukan kesalahan besar terhadap Kavian, tetapi saya sudah berubah sekarang"
"Apa omongan anda bisa di percaya?"
"Tentu"
"Ok, awas aja kalau kamu berani mengulanginya lagi"