Pagi pun tiba kavian sudah bangun lebih dulu, memang sudah jadi kebiasaannya sekarang untuk bangun lebih pagi dari Vero dan Baby mochi, karena kalau ia telat sedikit saja maka semua pekerjaan rumahnya akan berantakan.
Saat ini Kavian sedang berkutat di dapur untuk membuat sarapan, ia sibuk dengan semua alat masak nya sampai tak menyadari kehadiran seseorang di belakangnya.
"Kavian, saya keluar sebentar ya" Kavian pun menengok ke arah sumber suara.
"Mas sudah bangun, Shaka sudah bangun belum mas?"
"Belum, Shaka masih tertidur"
"Mas mau kemana, jangan pulang dulu ikut sarapan bareng ya" tawarnya
"Saya mau ke supermarket membeli kopi"
"Tadi kebetulan aku udah beli kopi buat mas di supermarket depan"
"Sepagi itu?"
"Ya karena kebetulan supermarketnya buka 24 jam mas, mas tunggu aja di meja makan biar nanti aku buatin kopi untuk mas" Rayanka pun menurut dan berjalan menuju meja makan.
..
.
.
Tak lama Kavian mengantarkan kopi untuk Rayanka.
"Ini kopi nya mas, ini juga aku tadi beliin cookies buat temen ngopi"
"Makasih" Rayanka pun meminum kopi buatan Kavian.
"Rasanya masih sama" Kavian kembali menoleh ke arah Rayanka.
"Maksud mas?"
"Rasa kopi buatan kamu masih sama seperti kamu buatin saya dulu"
"Tentu aja sama, orang yang aku beli juga merk yang sama mas" ucapnya dan kembali ke dapur dan kembali fokus dengan acara memasaknya.
.
.
.
.
.
Tak lama Vero keluar dari kamarnya ia baru saja membuka matanya, dan ia tak mendapati kekasih hatinya itu di sampingnya, seperti biasanya ia sudah tau dimana keberadaan kekasihnya tersebut.
Tanpa menegur Rayanka yang sedang menikmati kopinya Vero melangkahkan kaki nya menuju Kavian. Vero melingkarkan tangannya pada pinggang Kavian dan mengecup pipinya singkat tentu saja tindakan Vero membuat Kavian terkejut.
"Morning Sweatheart"
"Morning bii, kamu baru bangun"
"Mmh, dan kamu udah ga ada di samping aku"
"Karena aku harus membuat sarapan untuk kita sebelum baby mochi mu itu bangun" cup lagi lagi Vero mengecup pipi Kavian dan Kavian dengan senang hati menerimanya.
"Tunggu di meja makan sana, aku akan siapkan teh buat kamu" karena memang kebetulan Vero tak begitu menyukai kopi
"Ok, jangan lama"
"Kamu sudah gosok gigi dan cuci muka kan bii" teriak Kavian
"Sudah sayang" Vero mendudukkan dirinya di kursi utama di meja makan.
..
.
.
"Pagi" sapa Rayanka pada Vero
"Hmm" jawab Vero, tak lama Kavian datang membawakan secangkir teh untuk Vero dan juga beberpa cookies kesukaannya dan setelahnya ia kembali untuk menyelesaikan masakannya.
"Gue mau ngajak Shaka jalan jalan hari ini, bolehkan?" Vero mengangguk
"Tentu, apa mau menginap juga?" Tanya Vero
"Tidak, mungkin hanya sampai sore hari saja"
"Ok, nanti gue bilang Kavian untuk nyiapin keperluan Shaka" kini Kavian pun sudah siap dengan masakannya.
.
.
.
.
.
Setelah selesai menata masakannya di meja, piring , gelas dan air minum Kavian pun berdiri di sebelah Vero."Mana piringnya biar aku ambilkan nasi dan lauknya" tanpa Kavian duga ternyata keduanya menyodorkan piring ke arah Kavian.
"Eh" ucapnya saat melihat Vero dan Rayan sama sama mengangkat piring ke arah nya, Rayanka yang menyadari apa yang di lakukannya langsung menurunkan piringnya.
"Maaf, saya akan mengambil sendiri nanti"
"Ga apa apa mas, nanti biar aku ambilin punya mas setelah aku ambilin punya om Vero " sesuai perkataannya Kavian pun mengambil kan nasi dan lauk untuk Rayanka setelah ia sudah mengambilkan untuk Vero.
Setelah ia sudah mengambilkan untuk ke dua pria di hadapannya kini ia mengambil makanan nya untuk dirinya sendiri.
Setelah mereka menyelesaikan makanannya, terdengar suara tangis dari arah kamar ya mereka tau siapa yang akan menangis sekuat itu tentu saja itu suara bayi tampan dan menggemaskan mereka.
"Aku ambil Shaka dulu"
"Biar aku aja Sweatheart" Vero mendahului Kavian dan masuk ke dalam kamar untuk menggendong Shaka.
"Aku tinggal ke dapur ya mas, aku mau mencuci ini semua"
"Biar saya bantu ya" Kavian pun membawa piring dan gelas bekas makan mereka ke dapur dan di bantu oleh Rayanka.
.
.
.
.
"Hai mochi nya Daddy, kamu sudah bangun?" Shaka mengangkat tangannya meminta untuk segera di gendong oleh Vero
"Ututu sini Daddy gendong, hmmss kenapa mochi nya Daddy ini wangi sekali padahal baru saja bangun" ucap Vero sambil menimang dan menciumi bayi bulat itu.
"Jangan tinggalin Daddy ya sayang, Daddy sangat menyayangimu dan Papi" tiba tiba Vero merasakan ada seseorang yang memeluknya dari belakang.
"Ga akan ada yang ninggalin kamu bii, aku kamu dan baby Shaka kita akan terus bersama sama" Cup Kavian mengecup pipi Vero dan tentu itu membuat Vero bahagia
"I Love You Sweatheart"
"Love You More sayang" mereka bertiga pun saling berpelukan jika ada yang melihatnya pasti mereka akan tahu bahwa mereka adalah keluarga kecil yang harmonis.
..
.
.
.
Thank you😗😗😗
KAMU SEDANG MEMBACA
Partner (END)
RomanceBrightwin x jinwin Rayanka Dikta CEO muda dengan segala obsesi dan sifat egoisnya terhadap Kavian sang pekerja malam yang di jadikan sebagai suami pura puranya. Vero pria baik hati yang tulus mencintai Kavian dengan segala kekurangannya. B x B Mpreg...