25.

578 43 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

@RayankaDkta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

@RayankaDkta

can you help me to choose which one is more beautiful

@issu3: semuanya indah, apalagi kalau saya yang pake

@ap4an5ih: aduh beneran merid dia, potek hati saya pak

@Raefan: emang beda ya kalo bos yang mau nikah mah, cincin nya aja berkilau semua

@Raditya: gue minder liat cincin nya

@Elvano : emang bos gue ga kaleng kaleng

@akumah4pa: berkilau semua ya pak.

@akumah4pa: berkilau semua ya pak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan kesal Kavian menyimpan ponselnya di nakas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan kesal Kavian menyimpan ponselnya di nakas.
"Kenapa dia harus tanya coba kalau ujung ujungnya dia punya pilihan sendiri"

TING NONG TING NONG

Kavian segera membuka kan pintu saat ia mendengar suara bel berbunyi.
"Halo sayang"
"Mami, ko mami ga bilang mau datang?"
"Mami abis ketemu sama temen arisan mami, eh kebetulan tempatnya ga jauh dari sini yaudah mami mampir deh,Rayan belum pulang?"
"Mas bilang 30 menit lagi sampe" Yasmine melangkah kakinya ke arah dapur dan dapat ia lihat masakan yang sudah tertata rapi si meja makan
"Kamu yang masak semua ini sayang"
"Iya mi, soalnya mas sekarang lebih suka makan dirumah daripada di luar" Yasmine yang mendengar perkataan Kavian sedikit terkejut masalahnya anaknya itu jarang sekali mau makan di rumah,karena Rayan lebih sering makan di luar.

"Boleh mami coba masakan kamu?"
"Boleh mi, tapi maaf kalau nanti rasanya tidak selezat masakan mami"
"Tidak apa apa sayang, nanti kamu bisa belajar masak bareng mami"
"Iya mi"
"Ayo kita tunggu mas mu pulang, kita tunggu di ruang tamu saja ya" mereka pun berjaln ke arah ruang tamu, untuk menunggu Rayan.

Tak lama Rayan pun tiba dengan membawa paperbag di tangannya.
"Loh mami disini?"
"Iya,apa yang kamu bawa?"
"Cincin aku sama Kavian"
"Boleh mami liat?" Rayan pun memperlihatkan cincin pernikahannya pada Yasmine.
"Wow indah banget sayang,cocok banget di jari Kavian"
"Aku juga mikirnya gitu, pasti akan terlihat indah di jari Kavian" mami pun kembali menyerahkan cincinnya pada Rayan.
"Aku pamit ke kamar ya mi, mau mandi badan udah lengket banget"
"Iya sayang" Rayan meninggalkan maminya untuk mebersihkan badannya, sedangkan Kavian dan Yasmine melangkah ke arah meja makan.

Kini ketiga nya sudah duduk rapi di meja makan, seperti biasa Kavian akan melayani Rayan dengan telaten di meja makan, Yasmine yang melihat itu tersenyum senang, ia bahagia  karena Rayan mendapatkan pasangan sebaik Kavian.
"Selamat makan mas"
"Makasih"
"Mami seneng liat kamu melayani Rayan dengan telaten sayang"
"Itu memang sudah tugas aku mi" mereka pun mulai menikmati masakan Kavian.

"Sayang masakan kamu enak loh, liat tuh Rayan sampe nambah"
"Kebetulan aku memang belum makan siang tadi mi, karena banyak yang harus aku selesaikan" seperti biasa Rayan selalu menyangkal apapun yang berhubungan dengan Kavian.
"Nanti setelah menikah kamu ingin memiliki berapa anak Yan?"
UHUK UHUK UHUK Rayan tersedak oleh makanan yang ia kunyah saat mendengar pertanyaan maminya, Kavian dengan sigap memberikan air untuk di minum Rayan.

"Pelan pelan mas"
"Ahh makasih, aku belum memikirkan masalh anak mi, kemungkinan kami akan menundanya"
"Kenapa di tunda?"
"Mi Kavian masih muda lagipula kuliahnya belum selesai, jadi masalah anak nanti akan kami pikirkan setelah Kavian lulus"
"Kan ada Mami, nanti kalau kalian punya anak biar mami yang jaga anak kalian,lagian Kavian bisa kan tetap kuliah setelah punya anak"
"Mi tolong, ini sudah jadi keputusan kami, bahwa kami akan menunda untuk memiliki anak" Kavian hanya tertunduk mendengarkan  perdebatan Rayan dan Yasmine, mana mungkin Rayan mau memiliki anak, sedangkan pernikahan mereka saja hanya pura pura.

"Kavian kamu tidak masalahkan kalau nanti kamu mengandung ketika kamu masih kuliah?" Kavian melirik ke arah Rayan yang juga sedang menatap dingin ke arahnya.
"Mi maaf, tapi ini sudah keputusan aku sama mas, lagipula aku takut tidak bisa menjaga kandungan aku dengan baik di saat aku sibuk kuliah" dapat Kavian lihat raut kecewa yabg terpancar di wajah Yasmine.
"Yasudah kalau itu sudah menjadi keputusan kalian, mami tidak akan ikut campur" Yasmine segera bangkit dari duduknya dan membawa serta tasnya.

"Mami mau kemana?" Tanya Kavian
"Mami mau pulang"
"Habiskan makanannya dulu mi, nanti aku antar mami pulang" tawar Rayan
"Tidak usah mami akan naik taksi saja,permisi" Kavian menatap sendu ke arah Yasmine, ia sungguh tak enak hati, tapi masalahnya apa yang bisa ia lakukan semua keputusan ada di tangan Rayan. Lagipula jangankan memikirkan masalah anak, Kavian saja tidak tahu bagaimana nasib perjalanan pernikahannya dengan Rayan nanti.

Partner (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang