86.

449 42 20
                                    

Kavian masih menangis di dalam pelukan Rayanka, Kavian begitu sedih dan kehilangan ia begitu menyesal tentang kebodohannya, ia memegang perutnya, karena baby di dalam tidak berhenti bergerak.

Irene juga menangis tersedu di pelukan Kafka suaminya, saat ini ia sudah tak memiliki siapa siapa lagi, karena keluarga satu satu nya yang ia miliki sudah pergi meninggalkannya.
.

.

.

.

.

"Kenapa prince begitu cepat meninggalkan aku sayang" ucap Irene

"Sabar, ikhlaskan semuanya, aku yakin ini yang terbaik untuk ka Vero"

"Semuanya karena mu, pria brengsek seandainya saja aku bisa, aku pasti akan menghabisimu" Irene begitu marah pada Rayanka.

"Bisakah kau lepaskan pelukanmu itu bajingan, jangan karna prince tiada kau bisa seenaknya dengan kaka ipar ku" Kafka mencoba menenangkan Irene di dalam pelukannya.

.

.

.

.

.

Mereka saling berpelukan dan menangis hingga membuat seseorang keheranan dan bingung apa yang mereka tangisi?.

Belum lagi ia melihat seseorang yang di cintainya memeluk seseorang sambil menangis. Walaupun tubuhnya mendapatkan banyak luka bahkan ia mengalami luka di tangannya tetapi jika untuk menghajar seseorang sepertinya dirinya masih sanggup.
.

.

.

.

.
"Apa belum puas kalian berciuman tadi di depanku, dan sekarang kalian malah berpelukan di depanku?" Semua terkejut mendengar suara yang sangat mereka kenali.

Dan dapat mereka lihat sosok tampan yang sedang berada di sebuah kursi roda dengan perban di dahinya dan tangannya yang juga di balut perban yang sedang menatap tajam ke arah mereka, salah hanya menatap tajam ke sepasang mantan suami yang saling b...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan dapat mereka lihat sosok tampan yang sedang berada di sebuah kursi roda dengan perban di dahinya dan tangannya yang juga di balut perban yang sedang menatap tajam ke arah mereka, salah hanya menatap tajam ke sepasang mantan suami yang saling berpelukan.

"Prince kau selamat" Irene berlari menghampiri Vero dan memeluknya erat.

"Princess jangan terlalu kuat badanku sakit"

"Maaf prince, aku terlalu bahagia" Irene mengecup pipi Vero.

.

.

.

.

.
Kavian masih terdiam di tempat nya, ia takut kalau ini hanya lah halusinasinya saja.

Kavian masih terdiam di tempat nya, ia takut kalau ini hanya lah halusinasinya saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Partner (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang